Santu dan Santa

Peringatan Santu dan Santa Pelindung Rabu 19 Juni 2024

Mari simak Peringatan Santu dan Santa Pelindung Rabu 19 Juni 2024.Santo Gervasius dan Protasius, Martir.

Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM / GG
GEREJA ST.PETRUS WATU NDOA -Gereja Stasi St.Petrus Watu Ndoa di Translok Mbay, Kabupaten Nagekeo. Mari simak Peringatan Santu dan Santa Pelindung Rabu 19 Juni 2024.Santo Gervasius dan Protasius, Martir. 

Tiba-tiba seberkas cahaya Ilahi yang terang-benderang menampakkan diri padanya. Roh Allah kembali berdiam dalam hatinya. Semenjak itu Tuhan tidak meninggalkan dia lagi.

Ia kembali bekerja dengan semangat. Ia dianugerahi kemampuan maramalkan apa yang akan terjadi dan kemampuan memberi bimbingan rohani kepada orang-orang yang datang kepadanya.

Lebih dari itu, ia ingin sekali agar bisa menghadapi kematiannya sebagai martir. Untuk itu ia berangkat ke Hongaria untuk mewartakan Injil setelah mendapat restu dari Sri Paus.

Tetapi setibanya di Hongaria, ia jatuh sakit. Ia kembali lagi ke Italia. Setelah sembuh, ia berziarah ke berbagai tempat.

Biara Kamalduli yang didirikannya di dekat kota Febriano berpengaruh besar di kalangan umat. Hampir saja Raja Otto III menjadi anggota biaranya, Romualdus meninggal dunia pada tahun 1027.
Santa Yuliana Falconieri, Biarawati

Yuliana lahir pada tahun 1270 dan meninggal dunia pada tahun 1341. Sebagai pendiri Tarekat Biarawati Servita, ia sangat dihormati.

Semangatnya untuk meneladani pamannya Santo Aleksis, pendiri Ordo Servita, mendorongnya untuk melakukan hal yang sama bagi kaum wanita. Kiranya Tuhan sudah menanamkan benih-benih panggilan Ilahi dalam dirinya sejak masa kecilnya, sebab Yuliana kecil sudah menjadi anggota ketiga Ordo Servita, yang didirikan pamannya, sejak berumur 8 tahun. Keanggotaannya waktu itu dijalaninya dengan tetap tinggal bersama ibunya di rumah, sampai ibunya meninggal pada tahun 1304.

Sepeninggal ibunya, ia tinggal bersama beberapa orang wanita lainnya di sebuah rumah yang kemudian menjadi pusat biara suster-suster Servita.

Tarekat ini mengabdikan diri pada hidup komtemplatif dan hidup aktif dengan melakukan berbagai karya amal. Kemudian Yuliana diangkat menjadi pimpinan tertinggi tarekat itu.

Kesalehan hidupnya dan kebijaksanaannya membuat ia mampu memimpin tarekat itu hingga berkembang pesat dan dikenal luas.

Ketika ia meninggal dunia pada tahun 1341, ia menerima secara ajaib Bekal Suci Tubuh Kristus. Ia digelari “kudus” pada tahun 1737.

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved