Renungan Katolik Hari Ini
Renungan Harian Katolik Kamis 20 Juni 2024, Berdoa Butuh Hati Bukan Otak
Mari simak Renungan Harian Katolik Kamis 20 Juni 2024.Tema Renungan Harian Katolik yaitu Berdoa Butuh Hati Bukan Otak.
Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
Datanglah kerajaan-Mu. Jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di surga. Berilah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya, dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami.
Dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan. Tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat. Amin.
Karena, jikalau kalian mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di surga akan mengampuni kalian pula. Tetapi jikalau kalian tidak mengampuni orang, Bapamu pun tidak akan mengampuni kesalahanmu.”
Demikianlah Injil Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.
Renungan Katolik
Meditatio:
Pada umumnya orang tidak suka mendengar pembicaraan yang terlalu
bertele-tele. Banyak orang menggerutu kalau misalnya pada sebuah
kesempatan pesta pernikahan, kata sambutannya terlalu lama. Atau
orang tidak betah jika seorang pastor terlalu lama berkotbah. Kita
menginginkan pembicaraan itu singkat, tetapi mengandung makna dan
arti yang mendalam. Sebab bicara terlalu banyak membuat orang
seringkali lupa akan hal-hal yang penting. Pembicaraan akan menjadi luas
dan kehilangan makna.
Kitab Putra Sirakh memberi kesaksian tentang nabi Elia. Elia dipuji oleh
segala keturunan di Israel karena ia menjadi nabi yang taat setia
mendengarkan firman Tuhan dan setia pula mewartakannya. Elia dipuji
pertama-tama bukan kehebatannya tetapi karena firman Tuhan yang
dengan setia ia pegang. Atas firman Tuhan langit dikunci olehnya dan api
diturunkannya sampai tiga kali.
Doanya yang tidak bertele-tele membuat kekeringan selama setengah tahun. Dengan berbicara atas nama Tuhan, ia menutup langit dan dalam tiga kesempatan memohon turunnya api
dan dengan firman Tuhan membangkitkan orang mati (Sirakh 48: 2.4
5). Rasul Yakobus mengatakan:”Doa orang benar, bila dengan yakin
didoakan, sangat besar kuasanya ( Yak 5: 16b).
Dalam injil hari ini, Yesus mengajarkan kita cara berdoa. "Kalau kamu berdoa, janganlah bertele-tele seperti kebiasaan orang yang tidak mengenal Allah...." Inilah nasihat Yesus bagi para muridNya yang lagi
bingung melihat praktek doa orang Farisi kepada Allah. Mereka menguraikan secara rinci doa mereka, seolah-olah Allah itu tidak beres telingaNya atau Allah dianggap masa bodoh, tidak punya kepedulian.
Mereka harus ulang terus-menerus kata-kata yang sama biar Allah bisa mengerti maksud dan tujuan mereka. Apakah doa macam ini menjadi pola doa kita juga?
Yesus memberi kita banyak ajaran tentang bagaimana berdoa yang baik. Doa yang panjang dan bertele-tele, sering dikagumi banyak orang, ternyata bukanlah cara berdoa yang baik kepada Allah. Malah doa yang
panjang dan penuh embel-embel, dapat tersirat kesombongan hati.
Kemunafikan pun dapat terjadi. Artinya, doa yang panjang dan bertele
tele serta kedengarannya indah, itu tidak dihayati dan diamalkan dalam
hidup sehari-hari. Antara doa dan kehidupan nyata, masih terdapat
kesenjangan, tidak menyatu.
Sikap hidup ini dilakukan oleh orang Farisi. Contoh doa yang diajarkan Yesus adalah Doa Bapa Kami. Doa singkat
tetapi sarat makna dan mengandung nilai spiritual yang tinggi. Dalam
doa Bapa Kami kita menemukan beberapa hal pokok bagi kehidupan kita.
Yesus mengajarkan kita untuk memuliakan Allah, mohon kehendakNya
dalam hidup kita, mohon diberi rejeki secukupnya, hidup kita tercukupi
dan sejahtera untuk hari ini. Permohonan bukan untuk anak cucu, tetapi
rejeki untuk hari ini, sesudah itu mohon ampun atas dosa.
Hal ini mengingatkan kita bagaimana menghidupi semangat pengampunan
terhadap satu sama lain. Dengan demikian doa Bapa Kami bukan sekedar
ungkapan pujian dan syukur kepada Allah, tetapi sekaligus menyadarkan
kita untuk menghidupi kasih dan pengampunan bagi sesama yang lain.
Tuhan Yesus minta agar doa Bapa Kami menjadi pola dan contoh dari
setiap doa dan sembah bakti kita kepada Allah.
Dengan demikian kita dibebaskan dari doa yang bertele-tele, bahkan meminta Tuhan
melakukan sesuai yang diinginkan atau misalnya dalam doa bersama, ada
sebagian orang menjadikan doa sebagai sarana untuk menghakimi,
menjelek-jelekan nama, dan menyudutkan orang lain.
Renungan Harian Katolik Hari Ini
Renungan Katolik Hari Ini
Renungan Harian Katolik Kamis 20 Juni 2024
Tribun Flores.com
Renungan Harian Katolik Kamis 20 Juni 2024, Pencobaan |
![]() |
---|
Bacaan Liturgi Hari Ini Kamis 20 Juni 2024 Perayaan Fakultatif St Silverius, Paus dan Martir |
![]() |
---|
Injil Katolik Hari Ini Kamis 20 Juni 2024 Lengkap Mazmur Tanggapan |
![]() |
---|
Perayaan Santu dan Santa Pelindung Hari Ini Kamis 20 Juni 2024 |
![]() |
---|
Kalender Liturgi Katolik Hari Ini Kamis 20 Juni 2024, Masa Biasa Pekan XI |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.