Breaking News

Erupsi Gunung Lewotobi

Selang 16 Menit Gunung Lewotobi 2 Kali Erupsi Disertai Gemuruh dan Getaran

Erupsi Gunung Lewotobi di Flores Timur, NTTtercatat dua kali dalam selang waktu 16 menit, Kamis, 27 Juni 2024.

Penulis: Paul Kabelen | Editor: Cristin Adal
TRIBUNFLORES.COM/HO- PGA LEWOTOBI
Gunung Lewotobi Laki-laki kembali erupsi, Kamis, 27 Juni 2024. 

Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Paul Kabelen

TRIBUNFLORES.COM, LARANTUKA- Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, tercatat dua kali dalam selang waktu 16 menit, Kamis, 27 Juni 2024.

Sementara keseluruhan erupsi sejak subuh hingga pukul 12.00 Wita, sudah empat kali dengan tinggi kolom abu 800 meter sampai 1.000 meter di atas kawah.

Hitungan ini berdasarkan data tertulis yang dirilis pihak Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Lewotobi Laki-laki di Desa Pululera, Kecamatan Wulanggitang.

Selang waktu 16 menit itu adalah erupsi pada pukul 10.11 Wita dengan tinggi abu 800 meter kemudian pukul 10.27 Wita dengan tinggi abu 1.000 meter di atas puncak gunung berstatus Level III (Siaga).

 

Baca juga: Gunung Lewotobi Erupsi Disertai Gemuruh Kuat, Warga Teriak ke Arah Gunung

 

 

"Saat ini Gunung Lewotobi Laki-laki berstatus Level III (Siaga)," demikian laporan tertulisnya.

Warga Desa Hokeng Jaya, Desa Persiapan Padang Pasir, Desa Boru, dan desa-desa di sekitar Gunung Lewotobi Laki-laki lantas keluar rumah untuk menyaksikan peristiwa alam yang disertai gemuruh dan getaran kuat.

Peristiwa erupsi ini dirasakan sejak satu bulan terakhir. Saat ada gemuruh dan getaran, warga pasti gelisah sembari berteriak "kami ada di sini" ke arah gunung.

"Setiap hari pasti ada erupsi. Tapi kalau dengan gemuruh lalu macam bergetar begitu, kami rasa gelisah," kata Meri Huar, warga Desa Persiapan Padang Pasir.

 

Baca juga: Biskuit Protein dan Susu Segera Disalurkan ke Korban Rentan Erupsi Gunung Lewotobi

 

Menurutnya, erupsi disertai gemuruh dalam jedah waktu beberapa menit itu baru dialami warga pagi tadi. Selama ini jedah waktunya tak seperti itu, terkadang gemuruh pagi dan lanjut ke sore atau malam.

Mery menyebutkan, sesekali mereka melihat api di puncak gunung. Perempuan berusia 44 tahun ini mengaku sering melihat api lava pijar saat malam hari.

 

Berita TribunFlores.com lainnya di Google News

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved