Renungan Katolik Hari Ini

Renungan Harian Katolik Senin 15 Juli 2024, Ia Tidak Layak BagiKu

Mari simak renungan harian Katolik Senin 15 Juli 2024.Tema renungan harian katolik yaitu Ia Tidak Layak BagiKu.

Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM / HO-BRUDER
Br. Pio Hayon, SVD. Mari simak renungan harian Katolik Senin 15 Juli 2024.Tema renungan harian katolik yaitu Ia Tidak Layak BagiKu. 

Dan barangsiapa mengasihi puteranya atau puterinya lebih daripada-Ku, ia tidak layak bagi-Ku. Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikuti Aku, ia tidak layak bagi-Ku.

Barangsiapa mempertahankan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, dan barangsiapa kehilangan nyawanya demi Aku, ia akan memperoleh kembali. Barangsiapa menyambut kalian, ia menyambut Aku, dan barangsiapa menyambut Aku, ia menyambut Dia yang mengutus Aku.

Barangsiapa menyambut seorang nabi sebagai nabi, ia akan menerima upah nabi, dan barangsiapa menyambut seorang yang benar sebagai orang benar, ia akan menerima upah orang benar.

Dan barangsiapa memberi air sejuk secangkir saja kepada salah seorang yang kecil ini, karena ia murid-Ku, Aku berkata kepadamu, sungguh ia takkan kehilangan upahnya.” Setelah Yesus selesai mengajar keduabelas rasul-Nya, Ia pergi dari sana untuk mengajar dan memberitakan Injil di dalam kota-kota mereka.

Demikianlah Injil Tuhan.

U. Terpujilah Kristus.

Renungan Katolik

Saudari/a yang terkasih dalam Kristus

Salam damai sejahtera untuk kita semua. Untuk menjadi layak atau tidak org harus memenuhi syarat tertentu. Contoh praktisnya, jika mau masuk satu perguruan tinggi, orang harus memenuhi berbagai syarat dan yang memenuhi syarat itulah yang aka diterima masuk. Itulah standard yg mau atau tidak kita harus bisa memenuhi syarat agar dianggap layak. Itulah hidup.

Saudari/a yang terkasih dalam Kristus

Hari ini gereja sejagat memperingati Santo Nonaventura, Uskup dan pujangga gereja. Bonaventura lahir sekitar tahun 1218 di Bagnoreggio, Italia Tengah. Konon, waktu masih kecil ia jatuh sakit berat. Ibunya menggendongnya pergi menemui Santo Fransiskus Asisi. Pada pertemuan itu Fransiskus Asisi meramalkan terjadinya hal-hal besar pada anak itu kelak. Fransiskus memberikan berkatnya dan berseru: "O Bonaventura", yang artinya: "Betapa baik kejadian ini". Dan kata-kata ini kemudian diabadikan sebagai nama anak itu. Ketika meningkat dewasa, Bonaventura masuk Ordo Saudara-saudara Dina Fransiskan.

Ia dikirim ke Paris untuk belajar filsafat dan teologi di Universitas Paris. Baginya, belajar berarti berdoa sehingga terus menerus merenung. Kalau orang bertanya darimana ia mendapatkan kepandaiannya, ia menunjuk salib Yesus: "Dari Dia! Saya mempelajari Yesus yang disalibkan". Bonaventura terus memelihara kesegaran otaknya dan kesehatannya, agar dapat dimanfaatkan dengan sungguh-sungguh demi mengabdi kepada pengetahuan suci. Bonaventura yang bergelar doktor banyak menulis karya-karya yang sangat mendalam isinya. Bonaventura meninggal dunia pada tahun 1274 ketika menghadiri Konsili Lyon. Ia dikenal sangat berjasa dalam usaha mempersatukan kembali Gereja Orthodoks Yunani dengan Gereja Latin Roma.

Kisah hidup santo Bonaventura juga diteguhkan lagi dalam bacaan-bacaan suci yang kita renungkan hari ini. Dalam Kitab nabi Yesaya, Tuhan menegur bangsa Sodom yang telah banyak berbuat dosa dan kelaliman. Walaupun mereka tetap mempersembahkan persembahan kepada Tuhan tetapi tidak diindahkan Tuhan karena bukan itu yang diminta Tuhan.

Yang diminta oleh Tuhan adalah supaya mereka bertobat dan membantu orang miskin dan anak yatim piatu dan janda. Hal yang ditekankan Tuhan adalah tindakan nyata bagi orang yang membutuhkan. Hal yang sama ditekankan Yesus dalam wejangan pengajaran kepada rasul-rasulNya. Yesus dalam pemgajaranNya menyampaikan bahwa kedatanganNya bukan membawai damai tetapi pedang.

Akan terjadi pertengkaran dalam keluarga. Tapi pertanyaan kita, mengapa Yesus menyatakan bahwa Dia membawa pedang dan bukan damai? Yesus sebenarnya mau menyatakan bahwa ajaranNya yang baru inilah yang membuat orang harus memiliih. Dan pilihan itulah yang akan menimbulkan pertengkaran dalam keluarga. Pilihan untuk mengikuti Yesus inilah yang disampaikan Yesus dengan beberapa persyaratan untuk melihat tingkat kelayakan menjadi muridNya.

Halaman
1234
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved