Seminari Santu Yohanes Berkmans Mataloko

Mau Tahu Sejarah Seminari Santu Yohanes Berkmans Matoloko Ngada, Ini Infonya

Seminari ini didirikan tanggal 2 Februari 1926 di Maumere Sikka oleh Pater Fransiskus Cornelissen SVD atas prakarsa Mgr. Vestraelen SVD.

Penulis: Hilarius Ninu | Editor: Hilarius Ninu
TRIBUNFLORES.COM/MARIA MANGKUNG
Praeses Seminari BSB Maumere, Romo Martoni Tangi bersama Uskup Maumere dan Romo Raymundus. 

Saat itu dua Uskup Jepang, Mgr. Paulus Yamaguchi dan Mgr.Aloysisus Ogihara SJ bersama dua imam Jepang lainnya datang membantu.

 

Baca juga: Praeses Baru Seminari BSB Maumere, RD Martoni Tangi Sebut Disiplin Adalah Kunci Keberhasilan

 

Setelah perang, Seminari menyesuaikan diri dengan kurikulum pemerintah. Banyak awam dilibatkan dalam proses pendidikan calon imam.

Tanggal 19 Juni 1969 Seminari menyelenggarakan pesta Panca Windu di mana seluruh masyarakat Mataloko dan sekitarnya ikut hadir.

Tahun 1979 Seminari menyelenggarakan pesta emasnya dengan penuh syukur.

Tahun 1993, pengelolaan seminari yang selama ini ditangani biara SVD dikembalikan ke Keuskupan.

 

Baca juga: Mahasiswa Universitas Nusa Nipa Tampilkan Produk di Hari Koperasi 2024

 

Umat dilibatkan dalam proses pendidikan calon imam melalui wadah BP3 atau Komite Sekolah.

Tanggal 27 Oktober 2002 diresmikan Seminari Bunda Segala Bangsa (BSB) di Maumere yang merupakan kelas terjauh dari Seminari Mataloko.

Setelah Maumere resmi menjadi keuskupan sendiri, seminari BSB menjadi institusi yang terpisah dari seminari induknya yakni Mataloko.

Pada tanggal 15 September 2004, seminari ini merayakan 75 tahun berdirinya.

 

 

Baca juga: Calon Gubernur NTT Ansy Lema Motivasi Siswa di Seminari BSB Maumere 

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved