Renungan Katolik Hari Ini
Renungan Harian Katolik Sabtu 20 Juli 2024, Inilah Putraku yang Terkasih, Dengarkanlah Dia
Mari simak Renungan Harian Katolik Sabtu 20 Juli 2024.Tema renungan harian katolik yaitu inilah putraku yang terkasih, dengarkanlah dia.
Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Mari simak Renungan Harian Katolik Sabtu 20 Juli 2024.
Tema renungan harian katolik yaitu inilah putraku yang terkasih, dengarkanlah dia.
Renungan harian katolik ada dibagian akhir artikel ini.
Sabtu 20 Juli 2024 merupakan Hari Sabtu Biasa XV, Elia, Nabi, Santa Margaretha dari Antiokia, Perawan dan Martir, Santo Vinsent Kaun, Martir, dengan Warna Liturgi Hijau.
Baca juga: Bacaan Injil Katolik Hari Ini Sabtu 20 Juli 2024 Pekan Biasa
Adapun Bacaan Liturgi Katolik Hari Sabtu 20 Juli 2024 adalah sebagai berikut:
Bacaan Pertama Mi. 2:1-5
Celakalah orang-orang yang merancang kedurjanaan dan merencanakan kejahatan di tempat tidurnya! Pada waktu fajar mereka melakukannya, sebab hal itu ada dalam kekuasaannya.
Bila menginginkan ladang, mereka merampasnya; bila menginginkan rumah, mereka menyerobotnya.
Mereka menindas orang bersama isi rumahnya dan manusia bersama milik warisannya. Sebab itu beginilah sabda Tuhan, “Sungguh Aku merancang malapetaka terhadap kaum ini.
Dan kalian takkan dapat menghindarkan lehermu dari padanya. Kalian takkan dapat lagi berjalan angkuh, sebab waktu itu adalah waktu yang mencelakakan.
Pada hari itu orang akan melontarkan sindiran tentang kalian dan akan memperdengarkan suatu ratapan.
Mereka akan berkata, “Kita telah dihancurluluhkan! Bagian warisan bangsaku telah diukur dengan tali, dan tak ada orang yang mengembalikannya.
Ladang-ladang kita dibagikan kepada orang-orang yang menawan kita.” Sebab itu tidak akan ada bagimu orang yang melontarkan tali dengan undian di dalam jemaah Tuhan.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U. Syukur Kepada Allah.
Mazmur Tanggapan Mzm. 10:1-2,3-4,7-8,14
Ref. Ya Tuhan, janganlah Kaulupakan orang yang tertindas.
Mengapa Engkau berdiri jauh-jauh ya Tuhan, dan menyembunyikan diri-Mu di kala aku kesesakan? Karena congkak, orang fasik giat memburu orang yang tertindas, mereka terjebak dalam tipu daya yang mereka rancangkan.
Orang fasik memuji-muji keinginan hatinya, orang tamak mengutuk dan menista Tuhan. Kata orang fasik itu dengan batang hidungnya ke atas, “Allah tidak akan menuntut! Tidak ada Allah!” itulah seluruh pikirannya.
Mulutnya penuh dengan sumpah serapah, dengan tipu dan penindasan; di lidahnya ada kelaliman dan kejahatan. Ia duduk menghadang di gubuk-gubuk, di tempat yang tersembunyi ia membunuh orang yang tak bersalah. Matanya mengintip orang yang lemah.
Engkau memang melihatnya, sebab Engkaulah yang melihat kesusahan dan sakit hati, supaya Engkau mengambilnya ke dalam tangan-Mu sendiri. Kepada-Mulah orang lemah menyerahkan diri; untuk anak yatim Engkau menjadi penolong.
Bait Pengantar Injil 2Kor 5:19
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya dalam diri Kristus dan mempercayakan warta perdamaian kepada kita.
Bacaan Injil Mat. 12:14-21
Sekali peristiwa orang-orang Farisi bersekongkol untuk membunuh Yesus. Tetapi Yesus tahu maksud mereka, lalu menyingkir dari sana. Banyak orang mengikuti Dia, dan Ia menyembuhkan mereka semua.
Dengan keras Ia melarang mereka memberitahukan siapa Dia, supaya genaplah sabda yang telah disampaikan oleh Nabi Yesaya, “Lihatlah, itu hamba-Ku yang Kupilih, yang Kukasihi, yang kepadanya jiwa-Ku berkenan.
Roh-Ku akan Kucurahkan atas Dia, dan Ia akan memaklumkan hukum kepada sekalian bangsa. Ia tidak akan berbantah dan tidak akan berteriak, suara-Nya tidak terdengar di jalan-jalan.
Buluh yang patah terkulai tidak akan diputuskan-Nya, dan sumbu yang pudar nyalanya tidak akan dipadamkan-Nya, sampai Ia menjadikan hukum itu menang. Kepada-Nyalah semua bangsa akan berharap.”
Demikianlah Injil Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.
Renungan Katolik
Nabi besar Yesaya sibuk menuliskan tentang Yesus yang akan datang ratusan tahun kemudian. la menulis, "Lihatlah, itu Hamba-Ku yang Kupilih, yang Kukasihi, yang kepada-Nya jiwa-Ku berkenan; Aku akan menaruh roh-Ku ke atas-Nya, dan la akan menyatakan keadilan kepada bangsa-bangsa ...."
Rumusan ini mengingatkan kita pada suara yang terdengar ketika Yesus dibaptis oleh Yohanes di Sungai Yordan. Dalam upacara "pelantikan" Yesus itu, Allah Bapa juga menyerukan, "Inilah Putraku yang terkasih, dengarkanlah Dia!"
Yesus, Sang Putra Allah datang sebagai hamba yang terpilih. Meskipun "terpilih", la tetap disebut hamba, pelayan yang rendah hati. la tidak datang laksana pangeran atau raja yang gagah dan gilang-gemilang, tetapi datang sebagai hamba yang membebaskan banyak orang dari gangguan roh jahat, dari sakit dan penyakit, serta banyak belenggu lainnya.
Tak heran banyak orang berbondong-bondong mengikuti Dia. Sebagai pengikut Sang Hamba Terpilih itu, kita bersyukur karena la datang menjumpai kita dengan cara sederhana dan mudah diselami. Tugas kita adalah mendengarkan Dia sesuai perintah Bapa dalam hidup kita sehari-hari.
Ya Tuhan Yang Maha Adil dan Maha Bijaksana, ajarkanlah kami menjadi hamba yang benar dan setia mendengarkan dan melaksanakan perintah-perintah-Mu. Amin. (gg).
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.