Renungan Katolik Hari Ini

Renungan Harian Katolik Minggu 21 Juli 2024, Pergi ke Tempat yang Sunyi

Mari simak Renungan Harian Katolik Minggu 21 Juli 2024.Tema renungan harian katolik yaitu pergi ke tempat yang sunyi.

Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM / HO-BRUDER
Br. Pio Hayon, SVD. Mari simak Renungan Harian Katolik Minggu 21 Juli 2024.Tema renungan harian katolik yaitu pergi ke tempat yang sunyi. 

Para gembala itu telah diberi kepercayaan untuk menggembalakan domba-domab itu, tapi mereka meninggalkan dan mencerai-beraikan domba-domba itu. Dan Tuhan mengumpulkan mereka kembali dan membuat hidup mereka menjadi tentram. Bagi para gembala yang tidak menjalankan tugas penggembalaan mereka akan dihukum untuk membalas kejahatan mereka dan mengangkat gembala-gembala yang lain untuk bisa menjaga kambing-dombaNya. Menjadi menariknya adalah Tuhan menyebutnya bukan hanya domba tapi kambing dombaNya. Tidak disebutkan hanya domba tapi juga kambing. Artinya, Allah juga sangat memperhatikan bangsa-bangsa lain selain bangsa pilihanNya, Yehuda dan Israel.

Allah mau menyatakan diriNya juga sebagai Allah yang universal dan Dia adalah Allah untuk segala bangsa. Dan di dalam Yesus itulah kita memperoleh kebenaran iman bahwa dalam nama Yesus itulah semua lutut bertekuk dan yang mempersatukan semua orang di bawah kekuasaanNya : ”Ia datang dan memberitakan damai sejahtera kepada kamu yang ‘jauh’ dan kepada mereka yang ‘dekat’. Sebab oleh Dia kita, kedua pihak, beroleh jalan masuk kepada Bapa dalam satu Roh.” Penegasan santo Paulus dalam bacaan kedua ini semakin mengutkan iman kita akan Yesus. Dan dalam Injil itu Yesus sendiri membuktikan betapa diriNya sangat memperhatikan semua orang yang mem butuhkan diriNya. Kisah ini dimulai dengan Yesus dan para muridNya yang mau menyeberang untuk mencari tempat yang sunyi.

Permintaan Yesus ini diawali dengan diselesaikan tugas perutusan para murid dan mereka berkumpul kembali dengan Yesus untuk membicarakan semua hal yang telah mereka kerjakan. Di sini pasti mereka sharing juga evaluasi atas apa yang sudah mereka kerjakan dalam perutusan mereka. Dan tentunya mereka kecapaian setelah perutusan itu. Maka Yesus mengambil inisiatif: “Marilah kita pergi ke tempat yang sunyi, supaya kita sendirian dan beristiratlah sejenak.” Yesus mengajarkan para calon gembala ini untuk juga menyiapkan waktu untuk istirahat tapi juga sekalian mengintrospeksi diri dan membuat disermen dalam doa untuk melihat kehendak Tuhan untuk hidup dan karya selanjutnya.

Dan tibalah Yesus bersama para muridNya di seberang. Mereka menjadi terkejut dan terlebih pada diri Yesus yang langsung tergerak hatinya oleh belas kasihan kepada orang banyak yang sudah menunggu mereka dalam jumlah yang banyak. Mereka seperti domba yang tak bergembala. Dalam semua situasi ini Yesus mau mengajarkan kepada para muridNya calon gembala ini untuk selalu siap menerima umat mereka yang datang kepada mereka dan bukannya meninggalkan mereka.

Pola yang mau diberi kepada para muridNya adalah diutus dalam medan perutusan lalu pulang membuat evaluasi kerja dalam doa dan disermen untuk melihat kehendak Tuhan lalu siap untuk berkarya lagi. Namun juga banyak para gembala atau pemimpin kita yang meninggalkan umat atau domba atau masyarakat demi uang atau kekuasaan saja. Maka marilah kita belajar untuk bisa menjadi seorang gembala atau pemimpin yang selalu mengikuti pola Yesus sendiri.

Saudari/a terkasih dalam Kristus

Pesan untuk kita, pertama: semua kita telah terpanggil menjadi gembala di setiap tempat kita berkarya. Kedua, untuk itu kita harus punya waktu untuk berdoa dan disermen dalam hidup kita agar kita selalu mampu mendengar suara Tuhan dan kehendakNya. Ketiga, dan terlebih lagi tak pernah meninggalkan umat atau domba atau masyarakat tapi selalu ada untuk mereka. (gg).

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved