Bacaan Liturgi Katolik

Bacaan-bacaan Liturgi Selasa 23 Juli 2024, Peringatan Santa Birgitta

Mari simak bacaan-bacaan liturgi Selasa 23 Juli 2024.Bacaan-bacaan liturgi pesta Santa Birgitta.

Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM/MARIA MANGKUNG
GEREJA KATOLIK - Gereja Santo Fransiskus Xaverius Wailiti. Mari simak bacaan-bacaan liturgi Selasa 23 Juli 2024.Bacaan-bacaan liturgi pesta Santa Birgitta. 

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Mari simak bacaan-bacaan liturgi Selasa 23 Juli 2024.

Bacaan-bacaan liturgi pesta Santa Birgitta.

Pesta Santa Birgitta dengan Warna Liturgi Putih.

Bacaan hari Selasa: Mi 7:14-15.18-20; Mzm 85:2-4.5-6.7-8; Mat 12:46-50 dan BcO Ayb 13:13-14:6.

Baca juga: Bacaan Injil Katolik Selasa 23 Juli 2024 Lengkap Renungan Harian Katolik

 

Bacaan Pertama:


Mi 7:14 Gembalakanlah umat-Mu dengan tongkat-Mu, kambing domba milik-Mu sendiri, yang terpencil mendiami rimba di tengah-tengah kebun buah-buahan. Biarlah mereka makan rumput di Basan dan di Gilead seperti pada zaman dahulu kala.

Mi 7:15 Seperti pada waktu Engkau keluar dari Mesir, perlihatkanlah kepada kami keajaiban-keajaiban!

Mi 7:18 Siapakah Allah seperti Engkau yang mengampuni dosa, dan yang memaafkan pelanggaran dari sisa-sisa milik-Nya sendiri; yang tidak bertahan dalam murka-Nya untuk seterusnya, melainkan berkenan kepada kasih setia?

Mi 7:19 Biarlah Ia kembali menyayangi kita, menghapuskan kesalahan-kesalahan kita dan melemparkan segala dosa kita ke dalam tubir-tubir laut.

Mi 7:20 Kiranya Engkau menunjukkan setia-Mu kepada Yakub dan kasih-Mu kepada Abraham seperti yang telah Kaujanjikan dengan bersumpah kepada nenek moyang kami sejak zaman purbakala!

Mazmur Tanggapan:

Mzm 85:2 (85-3) Engkau telah mengampuni kesalahan umat-Mu, telah menutupi segala dosa mereka. Sela

Mzm 85:3 (85-4) Engkau telah menyurutkan segala gemas-Mu, telah meredakan murka-Mu yang menyala-nyala.

Mzm 85:4 (85-5) Pulihkanlah kami, ya Allah penyelamat kami, dan tiadakanlah sakit hati-Mu kepada kami.

Mzm 85:5 (85-6) Untuk selamanyakah Engkau murka atas kami dan melanjutkan murka-Mu turun-temurun?

Mzm 85:6 (85-7) Apakah Engkau tidak mau menghidupkan kami kembali, sehingga umat-Mu bersukacita karena Engkau?

Mzm 85:7 (85-8) Perlihatkanlah kepada kami kasih setia-Mu, ya TUHAN, dan berikanlah kepada kami keselamatan dari pada-Mu!

Mzm 85:8 (85-9) Aku mau mendengar apa yang hendak difirmankan Allah, TUHAN. Bukankah Ia hendak berbicara tentang damai kepada umat-Nya dan kepada orang-orang yang dikasihi-Nya, supaya jangan mereka kembali kepada kebodohan?

Injil Katolik:


Mat 12:46 Ketika Yesus masih berbicara dengan orang banyak itu, ibu-Nya dan saudara-saudara-Nya berdiri di luar dan berusaha menemui Dia.

Mat 12:47 Maka seorang berkata kepada-Nya: "Lihatlah, ibu-Mu dan saudara-saudara-Mu ada di luar dan berusaha menemui Engkau."

Mat 12:48 Tetapi jawab Yesus kepada orang yang menyampaikan berita itu kepada-Nya: "Siapa ibu-Ku? Dan siapa saudara-saudara-Ku?"

Mat 12:49 Lalu kata-Nya, sambil menunjuk ke arah murid-murid-Nya: "Ini ibu-Ku dan saudara-saudara-Ku!

Mat 12:50 Sebab siapapun yang melakukan kehendak Bapa-Ku di sorga, dialah saudara-Ku laki-laki, dialah saudara-Ku perempuan, dialah ibu-Ku."

BCO:

Ayb 13:13 Diam! Aku hendak bicara, apapun yang akan terjadi atas diriku!

Ayb 13:14 Dagingku akan kuambil dengan gigiku, dan nyawaku akan kutatang dalam genggamku.

Ayb 13:15 Lihatlah, Ia hendak membunuh aku, tak ada harapan bagiku, namun aku hendak membela peri lakuku di hadapan-Nya.

Ayb 13:16 Itulah yang menyelamatkan aku; tetapi orang fasik tidak akan menghadap kepada-Nya.

Ayb 13:17 Dengarkanlah baik-baik perkataanku, perhatikanlah keteranganku.

Ayb 13:18 Ketahuilah, aku menyiapkan perkaraku, aku yakin, bahwa aku benar.

Ayb 13:19 Siapa mau bersengketa dengan aku? Pada saat itu juga aku mau berdiam diri dan binasa.

Ayb 13:20 Hanya janganlah Kaulakukan terhadap aku dua hal ini, maka aku tidak akan bersembunyi terhadap Engkau:

Ayb 13:21 jauhkanlah kiranya tangan-Mu dari padaku, dan kegentaran terhadap Engkau janganlah menimpa aku!

Ayb 13:22 Panggillah, maka aku akan menjawab; atau aku berbicara, dan Engkau menjawab.

Ayb 13:23 Berapa besar kesalahan dan dosaku? Beritahukanlah kepadaku pelanggaran dan dosaku itu.

Ayb 13:24 Mengapa Engkau menyembunyikan wajah-Mu, dan menganggap aku sebagai musuh-Mu?

Ayb 13:25 Apakah Engkau hendak menggentarkan daun yang ditiupkan angin, dan mengejar jerami yang kering?

Ayb 13:26 Sebab Engkau menulis hal-hal yang pahit terhadap aku dan menghukum aku karena kesalahan pada masa mudaku;

Ayb 13:27 kakiku Kaumasukkan ke dalam pasung, segala tindak tandukku Kauawasi, dan rintangan Kaupasang di depan tapak kakiku?

Ayb 13:28 Dan semuanya itu terhadap orang yang sudah rapuh seperti kayu lapuk, seperti kain yang dimakan gegat!"

Ayb 14:1 "Manusia yang lahir dari perempuan, singkat umurnya dan penuh kegelisahan.

Ayb 14:2 Seperti bunga ia berkembang, lalu layu, seperti bayang-bayang ia hilang lenyap dan tidak dapat bertahan.

Ayb 14:3 Masakan Engkau menujukan pandangan-Mu kepada orang seperti itu, dan menghadapkan kepada-Mu untuk diadili?

Ayb 14:4 Siapa dapat mendatangkan yang tahir dari yang najis? Seorangpun tidak!

Ayb 14:5 Jikalau hari-harinya sudah pasti, dan jumlah bulannya sudah tentu pada-Mu, dan batas-batasnya sudah Kautetapkan, sehingga tidak dapat dilangkahinya,

Ayb 14:6 hendaklah Kaualihkan pandangan-Mu dari padanya, agar ia beristirahat, sehingga ia seperti orang upahan dapat menikmati harinya.

Santo-Santa Selasa 23 Juli 2024

Santa Brigitta, Janda

Brigitta lahir di Vadstena, Swedia pada tahun 1303. Puteri turunan raja Swedia ini semenjak kecilnya rajin mengikuti Kurban Misa dan mendengarkan khotbah pastornya. Kebiasaannya ini menanamkan dalam dirinya benih-benih iman yang kokoh dan berguna bagi cara hidupnya di kemudian hari. Pada usianya 13 tahun, ia menikah dengan Pangeran Ulfo dari Gudmarsson, putera seorang bangsawan Swedia. Dari perkawinan ini, Brigitta dianugerahi delapan orang anak selama 28 tahun hidup bersama Pangeran Ulfo. Sebagai ibu rumah tangga, Brigitta sangat bijaksana dalam mengatur keluarganya dan dengan penuh kasih sayang mendidik anak-anaknya. Masalah pendidikan anak-anak menjadi perhatiannya yang utama. Hasil pendidikan itu terbukti dalam diri anaknya Katarina, yang kelak menjadi orang kudus (Santa Katerina dari Swedia). Pada tahun 1335, Ibu Brigitta dipanggil ke istana raja Magnus II Erikson (1319-1365) untuk menjadi ibu rumah tangga menantikan kehadiran Blanche dari Namur, permaisuri Raja Magnus. Selama berada di istana, Brigitta memberi bimbingan kepada raja Magnus II bersama permaisurinya dalam menghadapi berbagai kesulitan hubungan perkawinan.

Sepeninggal suaminya pangeran Ulfo pada tahun 1344, Brigitta masuk biara Cisterian di Alvastra. Di biara ini ia menjalankan suatu corak hidup rohani yang keras, sambil tetap mendampingi raja Magnus II bersama permaisurinya. Ketika ia melihat bahwa Raja Magnus II menjalani suatu cara hidup yang tidak terpuji, Brigitta menegurnya dengan keras dan berusaha mempertobatkannya kembali. Raja Magnus sungguh menghormati Brigitta sehingga dengan rendah hati membaharui cara hidupnya dan bertobat. Di kemudian hari, Magnus II menjadi pelindung dan pembantu setia para suster yang menjadi anggota tarekat religius yang didirikan oleh Brigitta pada tahun 1346 di Vadstena. Raja menghadiahkan kepada mereka sebidang tanah yang luas untuk pembangunan pusat biara Brigittin. Ordo baru ini dimaksudkan untuk menghormati Sang Penebus Yesus Kristus. Kekhususan Ordo ini ialah bahwa Ordo ini menghimpun banyak suster, beberapa orang imam dan bruder, yang hidup terpisah-pisah di rumah masing-masing tetapi bersama-sama memuji Tuhan dalam satu gereja. Urusan biara dipimpin oleh seorang abbas perempuan, sedangkan kehidupan rohani diserahkan kepada seorang imam biarawan.

Untuk mendapatkan restu Sri Paus atas tarekat yang didirikannya, sekaligus merayakan Tahun Suci 1350, maka pada tahun 1349, Brigitta pindah ke Roma ditemani oleh Katarina anaknya. Di Roma ia bertapa keras, memperhatikan orang-orang miskin dan sakit, serta memberikan nasehat kepada Sri Paus mengenai masalah-masalah politis. Ia pun berusaha agar Tahkta Suci dipindahkan kembali dari Avignon ke Roma. Untuk maksud itu, ia tidak henti-hentinya menasehati Paus Klemens VI (1342-1352), Urbanus V (1363-1370) dan Gregorius XI (1370-1378) agar kembali ke Roma. Pada tahun 1371, Sri Paus Urbanus V memberikan restu untuk tarekat Brigittin.

Brigitta memiliki kemampuan kenabian dan meramalkan banyak peristiwa kerohanian dan politik. Ia banyak kali mengalami hambatan dan pengejaran, namun ia tidak pernah berkecil hati. Ia teguh dalam iman dan panggilannya yang suci. Setelah suatu perjalanan ke Tanah Suci pada tahun 1371, Brigitta kembali ke Roma. Dua tahun kemudian pada tanggal 23 April 1373, Brigitta meninggal di Roma. Paus Bonifasius IX (1389-1404) menggelari dia 'santa' pada tahun 1391.

Santo Apolinaris, Uskup dan Martir

Apolinaris adalah uskup pertama kota Ravenna, Italia. Ia berasal Antiokia dan ditunjuk sebagai uskup kota Roma oleh Santo Petrus sendiri. Sebagai uskup Ravenna, Apolinaris menemui berbagai kesulitan yang berat. Ia dibuang dari Ravenna sebanyak empat kali oleh orang-orang kafir dan menjadi sasaran penyiksaan yang ngeri setiap kali ia ditahan. Kata orang, ia disiksa hingga mati oleh rakyat banyak selama masa penganiyaan kaisar Vespasianus (67-69).

Tetapi Santa Petrus Chrysologus, uskup Ravenna pada abad ke-5, menyatakan bahwa walaupun Apolinaris menderita penganiayaan hebat, namun ia tetap bertahan dalam penderitaan itu. Ia menghormati Apolinaris sebagai seorang martir, bukan karena Apolinaris mati sebagai seorang martir, melainkan karena ia banyak menderita karena imannya kepada Kristus. Apolinaris dikenal sebagai salah seorang martir abad pertama kekristenan. (sumber iman katolik.com (gg).

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved