Renungan Katolik Hari Ini

Renungan Katolik Hari Ini Rabu 24 Juli 2024, Benih Itu Ditaburkan

Mari simak renungan katolik hari ini Rabu 24 Juli 2024.Tema renungan katolik hari ini yaitu benih itu ditaburkan .

Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM / GG
PATER JOHN LEWAR SVD - Sosok Pater John Lewar, SVD.Mari simak renungan katolik hari ini Rabu 24 Juli 2024.Tema renungan katolik hari ini yaitu benih itu ditaburkan . 

Dan Ia mengucapkan banyak hal dalam perumpamaan kepada mereka. Kata-Nya: “Adalah seorang penabur keluar untuk menabur.

Pada waktu ia menabur, sebagian benih itu jatuh di pinggir jalan, lalu datanglah burung dan memakannya sampai habis.

Sebagian jatuh di tanah yang berbatu-batu, yang tidak banyak tanahnya, lalu benih itupun segera tumbuh, karena tanahnya tipis. Tetapi sesudah matahari terbit, layulah ia dan menjadi kering karena tidak berakar.

Sebagian lagi jatuh di tengah semak duri, lalu makin besarlah semak itu dan menghimpitnya sampai mati.

Dan sebagian jatuh di tanah yang baik lalu berbuah: ada yang seratus kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, ada yang tiga puluh kali lipat. Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengar!”

Demikianlah Injil Tuhan.

U. Terpujilah Kristus.

Renungan Katolik

Meditatio:

Pertanian di Israel. Seluruh dunia tahu dan mengakui Israel adalah salah satu
negara yang paling maju dalam bidang industri pertanian. Tanah yang tandus,
padang gurun dapat diubah menjadi sebuah daerah yang hijau untuk dihuni.

Tetapi lebih menarik adalah daerah Galilea yang sangat subur dengan pohon
buah-buahan, sayur mayur dan gandum. Tentu sistem pertanian saat ini sangat
modern dan berbeda dengan zaman dahulu sehingga daerah Galilea dapat
memberi makan kepada para penghuninya sepanjang tahun. Tidaklah
mengherankan banyak negara di belahan bumi ini mengirim utusannya untuk
belajar dari dekat pertanian modern tersebut.

Penginjil Matius berhasil merekam sebuah peristiwa penting di mana Yesus
keluar dari rumah di Kapernaum dan duduk di pantai danau Galilea. Banyak
orang datang kepadaNya untuk mendengar perkataanNya. Ia pun naik ke atas
perahu dan sambil duduk Ia berbicara dengan orang-orang tersebut dalam
bentuk perumpamaan. Dari atas perahu, Yesus tentu melihat daerah-daerah di
pinggir danau yang sangat subur dan penuh dengan tanaman gandum. Maka Ia
berbicara dengan mereka dalam bentuk perumpamaan tentang pentingnya
mendengar Sabda. Ia memberi perumpamaan tentang seorang penabur yang
menabur benih sesuai seleranya.

Benih yang ditabur itu jatuh di tempat-tempat
istimewa yaitu Pertama, di pinggir jalan sehingga burung-burung memakannya.
Kedua, di tanah yang berbatu, tidak banyak tanahnya, benih segera tumbuh
karena tanahnya tipis. Namun tumbuhan baru itu segera layu dan mati karena
tidak berakar. Ketiga, semak berduri yang masih kecil, lama kelamaan menjadi
besar, menghimpitnya dan tanaman itu mati. Keempat, tanah yang baik
sehingga menghasilkan buah seratus kali lipat, enam puluh kali lipat dan tiga
puluh kali lipat. Yesus mengakhiri perumpamaan dengan mengatakan: “Siapa
yang bertelinga hendaklah ia mendengar”.

Yesus tidak mengajar orang-orang di pinggir danau tetapi berbicara (lalein) atau
menyampaikan banyak hal dalam bentuk perumpamaan. Inti pembicaraan Yesus
adalah tentang mendesaknya Kerajaan Allah. Artinya Kerajaan Allah sudah
berada di tengah-tengah mereka. Maka mereka yang mendengar Yesus
berbicara juga dengan sendirinya menerima Kerajaan Allah yang sedang Ia
wartakan dan bertugas untuk mewartakannya.

Namun demikian Yesus sendiri menyadari bahwa sebagai seorang penabur ulung, benih yang tidak lain adalah
semua perkataanNya sebagai wujud nyata Kerajaan Allah tidak akan
menghasilkan buah yang berlimpah. Ada banyak kesulitan yang akan dialami
bahkan Ia sendiri akan wafat di kayu salib.

Halaman
1234
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved