Berita Ende
Ketua DPRD Feri Taso Sebut Pelayanan di RSUD Ende Bobrok, Terlalu Banyak Masalah
Ketua DPRD Kabupaten Ende, Fransiskus Taso atau yang lebih akrab disapa Feri Taso menyebut pelayanan di RSUD Ende bobrok.
Penulis: Albert Aquinaldo | Editor: Ricko Wawo
Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Albert Aquinaldo
TRIBUNFLORES.COM, ENDE - Ketua DPRD Kabupaten Ende, Fransiskus Taso atau yang lebih akrab disapa Feri Taso menyebut pelayanan di RSUD Ende bobrok.
Hal itu diungkapkan Feri Taso saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) antara DPRD Kabupaten Ende dan pihak RSUD Ende, Plh Sekda Ende dan sejumlah OPD di ruang sidang komisi gabungan Kantor DPRD Kabupaten Ende, Rabu, 24 Juli 2024 malam yang dipimpin langsung oleh Ketua DPRD Kabupaten Ende, Feri Taso.
"Sudah terlalu banyak masalah rumah sakit ini, rusak, rumah sakit ini juga kalau mau dibersihkan gampang kalau mau kinerja bagus termasuk kita semua yang ada di sini, saya tidak perlu omong, kalau mau dibersihkan, bersihkan saja semuanya, kalau mau lebih bagus," tegas Feri Taso.
Dia pada kesempatan itu juga mengungkapkan ibu kandungnya meninggal dunia beberapa waktu lalu di RSUD Ende karena keterlambatan obat.
Baca juga: Soal Uang Rp 3 Miliar Hilang, Direktur RSUD Ende Kabur Dari Wartawan
"Terlambat obat meninggal, tapi Tuhan sudah panggil tidak masalah tapi lucu obat tidak ada di rumah sakit di Ende harus pesan dari Maumere, memang dipanggil Tuhan tapi bagaimana kita mau menyelematkan orang tua dan di rumah sakit tidak ada obat ini kan, waktu itu, ini saya ungkapkan sudah dua tahun lalu bobroknya rumah sakit, kita mau ribut nanti kita ini dibilang subyektif dan segala macam, saya tidak mau," tegas Feri Taso.
Dia juga menyinggung soal empat tenaga medis di RSUD Ende yang dimutasi tanpa ada dasar.
Pada kesempatan itu,Feri Taso juga menyebut soal pelayanan terhadap salah satu pasien dengan keluhan penyakit kanker dari Kecamatan Maukaro yang berobat di RSUD Ende namun oleh pihak RSUD Ende meminta rujukan ke Puskesmas Maukaro.
"Saya telpon ibu (red: Direktur RSUD Ende) to kemarin, tolong layani ini pasien rujukan dari Maukaro, bawa ke Ende, orang sakit kanker terus dari rumah sakit minta rujukan lagi ke Maukaro, coba tanpa ada saya, mati ini orang, ibu telpon saya karena ada kekuasaan saya sebagai ketua DPRD coba kalau tidak, tidak mungkin dilayani, kasihan masyarakat," tegas Feri Taso.
Dia juga membeberkan habisnya oksigen di RSUD Ende dan masih banyak masalah lainnya.
Atas masalah-masalah yang terjadi di rumah sakit milik Pemkab Ende itu, Feri Taso meminta Plh Sekda Ende, Efrem Diakon Aina yang juga hadir pada RDP malam itu untuk dilakukan audit kinerja manajemen RSUD Ende.
Terkait dengan hilangnya uang sebesar Rp 3 miliar di RSUD Ende, Feri Taso menyebut dirinya mendapat informasi tersebut langsung dari Pj Bupati Ende, Agustinus G Ngasu maka, Rabu, 24 Juli 2024 malam langsung digelar RDP bersama pihak RSUD Ende.
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.