Renungan Katolik Hari Ini
Renungan Harian Katolik Kamis 25 Juli 2024, Kepada Ibuku Sayang
Mari simak renungan harian Katolik Kamis 25 Juli 2024.Tema renungan harian Katolik yaitu Kepada Ibuku Sayang.
Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
Tetapi Yesus memanggil mereka lalu berkata, “Kamu tahu, bahwa pemerintah bangsa-bangsa memerintah rakyatnya dengan tangan besi, dan pembesar-pembesar menjalankan kuasanya dengan keras atas mereka.
Tidaklah demikian di antara kamu! Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu, dan barangsiapa ingin menjadi terkemuka di antara kamu,
hendaklah ia menjadi hambamu; sama seperti Anak Manusia: Ia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani, dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang.”
Demikianlah Injil Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.
Renungan Katolik
“Datanglah ibu Zebedeus serta anak-anaknya kepada Yesus, lalu sujud di
hadapan-Nya untuk meminta sesuatu” (Mat 20:20)
Meditatio:
Dalam merenungkan bacaan Injil Matius pada pesta Santo Yakobus Rasul hari
ini, saya teringat akan sebuah lagu berjudul “Ibu”, yang diciptakan dan
dipopulerkan oleh Iwan Fals. Lagu ini dirilis tahun 1988. Lagu yang menyentuh
kalbu ini menyadarkan kita semua akan betapa besar perjuangan seorang ibu
bagi anak-anaknya. Berikut ini syair lagu “Ibu” tersebut:
“Ribuan kilo jalan yang kau tempuh/
Lewati rintang untuk aku anakmu.
Ibuku sayang masih terus berjalan/
Walau tapak kaki/ Penuh darah penuh nanah.
Seperti udara/Kasih yang engkau berikan.
Tak mampu „ku membalas/ Ibu/ Ibu.
Ingin kudekap/ Dan menangis di pangkuanmu
Sampai aku tertidur/ Bagai masa kecil dulu.
Lalu doa-doa/ Baluri sekujur tubuhku/
Dengan apa membalas/ Ibu/ Ibu”.
Setiap orang tentu punya kenangan akan sosok ibu. Seorang ibu pasti mau
berkorban demi anak-anaknya. Apapun dilakukan demi kebahagiaan anakanaknya. Sekedar sharing dari mama di masa kecil kami. Ketika banjir badang melanda kampung kami, bapa tidak ada di tempat. Bapa bersama Pastor Paroki
sedang mengurus pembangunan Gereja di Solor Timur dekat Benteng Portugis.
Mama harus menggendong kami berdua bersama kakak perempuan menuju
tempat pemukiman, halaman Gereja yang terletak di perbukitan. Dengan
berjalan kaki dan berpeluh keringat mama membawa kami ke Gereja. Kami
berempat tiba dengan selamat sementara hujan angin tidak bersahabat.
Keesokan harinya setelah banjir mereda, kami pulang ke rumah. Luar biasa,
perjuangan seorang ibu. Tentu Anda juga mempunyai pengalaman istimewa
akan kasih ibu bagi hidup Anda.
Hari ini kita merayakan pesta Santo Yakobus Rasul. Yakobus adalah anak
nelayan dari pasutri Zebedeus-Salome. Dia kakak dari Yohanes Rasul. Kedua
kakak beradik itu dijuluki “anak-anak guntur atau halilintar”. Yesus memanggil
dia bersama adiknya Yohanes sebagai murid-Nya tatkala mereka sedang
memperbaiki jalanya di tepi Danau Galilea bersama ayahnya. Yakobus
mempunyai orangtua yang sangat menyayanginya, terlebih ibunya. Penginjil
Matius menceritakan betapa sayangnya sang ibu, yakni Ibu Salome terhadap
kedua anaknya. Dikisahkan, “Datanglah ibu anak-anak Zebedeus serta anakanaknya itu kepada Yesus, lalu sujud di hadapan-Nya untuk meminta sesuatu
kepada-Nya”.
Ibunya meminta kepada Yesus agar kedua anaknya diberi kedudukan terhormat
seorang di sebelah kanan dan seorang lagi di sebelah kiri dalam Kerajaan Allah.
Mengapa? Sebagai seorang ibu, ia sudah mempersembahkan kedua anaknya
pada Tuhan. Secara manusiawi permintaan ini tentu wajar, yaitu mengharapkan
yang terbaik bagi anak-anaknya. Ibu mana yang tidak ingin anaknya bahagia
dan sukses dalam hidupnya? Iya khan?
Permintaan itu menimbulkan kemarahan
10 murid lainnya. Namun, Yesus menasihati mereka, “Tidaklah demikian di
antara kamu.” Para murid diingatkan untuk tidak seperti dunia, yakni mengejar
kekuasaan dan kedudukan dengan menghalalkan segala cara. Murid-murid harus
meneladani Yesus, “Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah
ia menjadi pelayanmu.”
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.