Renungan Katolik Hari Ini
Renungan Katolik Hari Ini Sabtu 27 Juli 2024, Menunggu, Menanti dengan Sabar
Mari simak Renungan Katolik hari ini Sabtu 27 Juli 2024.Tema renungan Katolik hari ini yaitu Menunggu, Menanti dengan Sabar.
Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
Dari manakah lalang itu?’ Jawab tuan itu, ‘seorang musuh yang melakukannya!’ Lalu berkatalah para hamba itu, ‘Maukah Tuan, supaya kami pergi mencabuti lalang itu?’
Tetapi ia menjawab, ‘Jangan, sebab mungkin gandum itu ikut tercabut pada waktu kalian mencabut lalangnya.
Biarkanlah keduanya tumbuh bersama sampai waktu menuai tiba. Pada waktu itu aku akan berkata kepada para penuai, ‘Kumpulkanlah dahulu lalang itu dan ikatlah berkas-berkas untuk dibakar; kemudian kumpulkanlah gandumnya ke dalam lumbungku’.”
Demikianlah Injil Tuhan.
Renungan Katolik
Meditatio:
Perhatikan bunga-bunga yang ditanam di pekarangan rumah. Terkadang kita
heran, yang ditanam bunga-bunga, tapi tumbuh juga rumput di sekitarnya. Pada
hal rumput itu tidak pernah ditanam. Bahkan sudah dicabut, tapi tumbuh terus.
Kita pun semakin heran, justru rumput yang tidak dipelihara cepat sekali
tumbuh, sementara bunga yang ditanam lambat pertumbuhannya malah perlu
perawatan khusus. Aneh tapi nyata.
Tuhan Yesus memberikan sebuah perumpamaan yang masih berkaitan dengan
dengan benih yang ditabur. Kalau dalam perumpamaan pertama hanya ada satu
jenis benih dan seorang penabur dengan berbagai jenis tanah. Kali ini ada dua
jenis benih yang ditabur oleh dua penabur di satu tanah yang sama. Dua benih
itu adalah benih gandum dan benih lalang. Dua penabur itu ialah penabur benih
gandum dan penabur benih lalang. Satu tanah itu adalah tanah di mana gandum
dan lalang tumbuh bersama.
Yang dipersoalkan adalah apakah lalang-lalang itu harus dicabut? Para pekerja
usul untuk mencabut lalang itu, tetapi yang menarik bahwa sang tuan memilih
untuk menunggu gandum dan lalang itu sampai saat panen. Saat itulah
gandum akan dikumpulkan dan dimasukkan ke dalam lumbung, sementara
lalang akan diikat dan dibakar. Perumpamaan ini menampilkan kesabaran tuan
yang menabur gandum itu.
Dia menunggu sampai saat panen tiba. Perbuatan si tuan ladang itu tidak biasa. Jika lalang tidak dicabut, maka nutrisi
tanah itu pun akan terbagi dan hal itu akan membuat gandumnya kekurangan
nutrisi. Selain itu, umumnya lalang adalah jenis tanaman yang mudah menyerap
nutrisi tanah dan mudah menyerang tanaman yang kita pelihara.
Namun, apa yang dilakukan si tuan ladang itu justru membuat kita berpikir lebih
jauh lagi. Nampaknya, itu bukan saja tentang pertanian tetapi juga gambaran
kehidupan nyata di dunia ini.
Membiarkan lalang bertumbuh bersamaan dengan gandum hendak
menggambarkan bahwa dalam kehidupan ini, yang jahat dan yang baik itu bisa
hidup bersamaan. Namun pada suatu ketika, akan tampaklah bagi kita mana
yang benar-benar baik dan mana yang benar-benar jahat.
Dalam Kitab Suci, kita baca bahwa umat Israel beribadah kepada Tuhan, tetapi
mereka masih juga mengikuti alah-alah lain dan mempersembahkan korban
kepada dewa-dewi. Bahkan mereka melakukan kelaliman atau ketidakadilan
terhadap sesama juga membunuh, mencuri, berzina dan bersumpa palsu.
Hasilnya bukan kesejahteraan melainkan kemalangan dan kesengsaraan. Hal itu
terjadi juga sekarang. Banyak orang beribadah kepada Tuhan, tetapi tidak
sedikit juga yang pergi ke dukun.
Perumpamaan Yesus mengenai benih gandum dan lalang atau rumput
dimaksudkan untuk menegaskan kesabaran Allah. Kerajaan Allah sudah
diperlihatkan tetapi pendosa masih diberi kesempatan untuk bertobat. Allah
tidak tergesa-gesa untuk menghakimi para pendosa. Orang pun tidak boleh
bertindak menghakimi sesamanya.
Apa hikmah dari perumpamaan ini bagi kita sekalian? Pertama, perbuatan baik
maupun perbuatan dosa adalah tindakan bebas manusia. Allah sabar menunggu
pertobatan para pendosa sampai pada kesudahannya. Allah tidak pernah
memaksakan kehendakNya untuk mengajak orang bertobat. Kita juga tidak
boleh menyingkir orang berdosa dengan cara kita sendiri. Maka kesabaran Allah
menuntut sikap tanggap manusia untuk memahami kehendak Allah yang
sebenarnya rindu semua umatNya bertobat dan menikmati keselamatan.
Kedua, ada perbedaan nasib antara orang berdosa dan orang saleh. Pada masa
penghakiman, orang berdosa akan mengalami penderitaan dalam dapur neraka.
sedangkan orang saleh akan dikumpulkan dalam lumbung surgawi. Disini Yesus
mengingatkan agar orang jangan sampai salah memilih jalan hidupnya sebab
jalan hidup yang berbeda akan menentukan nasib di akhir zaman, jaman
kebaikan dan kesalehan menuju keselamatan sedangkan jalan dosa dan
kejahatan menuju penderitaan.
Missio:
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.