Sabana Fulan Fehan di Belu NTT, Pemandangan Alamnya Bak di Negeri Dongeng

TRIBUNFLORES.COM, ATAMBUA- Padang sabana Fulan Fehan di Kabupaten Belu, Pulau Timor, Nusa Tenggara Timur (NTT) menyuguhkan keindahan alam yang eksotis.

Fulan Fehan terletak di lembah kaki Gunung Lakaan, Desa Dirun, Kecamatan Lamaknen Selatan. Sekitar 30 kilometer dari Atambua, Ibu Kota Kabupaten Belu.

Pesona alam Fulan Fehan bak di negeri dongeng. Memiliki padang sabana yang luas dan menjadi rumah bagi kuda-kuda liar. Masyarakat setempat juga menggembalakan ternak mereka seperti sapi, kambing, dan kerbau.

Selain ditumbuhi padang sabana, tempat ini ditumbuhi katktus, dan pepohonan yang tumbuh di lahan karst.

Baca juga: Menelusuri Kampung Adat Prailiu, Destinasi Wisata Budaya di Sumba Timur NTT

Tak jauh dari sabana Fulan Fehan terdapat Benteng Ranu Hitu/Makes. Berada di ketinggian 1200 meter di atas permukaan laut (mdpl).

Dari Desa Dirun menuju banteng ini harus berjalan kaki menempuh jarak kurang lebih dua kilometer. Benteng ini berada di dalam hutan lindung yang tak jauh dari lapangan savana Fulan Fehan.

Saat tiba di kawasan banteng, pengunjung akan menelusuri tujuh lapis banteng yang ada dalam hutan. Situs sejarah yaitu Benteng Ranu Hitu atau Benteng Lapis Tujuh di puncak Bukit Makes, Gunung Lakaan yang menjulang tinggi, Bukit Batu Maudemu di Desa Maudemu dan kuburan-kuburan bangsa Melus.

Dikutip dari wikipedia, di ujung Timur lembah ini ada situs bersejarah Kikit Gewen yang Berupa kuburan tua yang sangat sakral, dua air terjun yakni Air Terjun Sihata Mauhale di antara Desa Aitoun dan Desa serta Air Terjun Lesu Til di Weluli, Ibu Kota Kecamatan Lamaknen.

Baca juga: 5 Danau Paling Indah dan Populer di NTT, Ada Danau Teratai Terbesar di Dunia

Waktu Terbaik

Pesona sabana Fulan Fehan saat musim hujan maupun musim kemarau tetap menawan.