Berita Manggarai Barat

Pemilik Resor di Pulau Kanawa Labuan Bajo Bongkar Dermaga Jetty Usai Kedapatan Pungli

Pengelola resor di Pulau Kanawa, Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT, membongkar dermaga di pulau tersebut usai kedapatan melakukan pungli.

Penulis: Berto Kalu | Editor: Cristin Adal
TRIBUN-FLORES.COM/HO
Dermaga di Pulau Kanawa dibongkar pengelola resor usai kedapatan melakukan pungutan liar.  

Laporan Reporter TRIBUN-FLORES.COM, Berto Kalu

TRIBUN-FLORES.COM, LABUAN BAJO - Pengelola resor di Pulau Kanawa, Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT, membongkar dermaga di pulau tersebut usai kedapatan melakukan praktik pungutan liar (pungli) terhadap kapal dan wisatawan yang berkunjung.

Dermaga jetty tersebut dibongkar sehari pasca Dinas Pariwisata Ekonomi Kreatif dan Kebudayaan (Disparekrafbud) Kabupaten Manggarai Barat melakukan inspeksi.

"Saya dapat kabar hari Minggu (11 Agustus) mereka bongkar dermaga jetty," kata Kepala Disparekrafbud Manggarai Barat, Stefan Jemsifori, Selasa 13 Agustus 2024.

Stefan mengaku telah melaporkan itu kepada bupati, sekda dan pimpinan DPRD Kabupaten Manggarai Barat. Dia tak mempersoalkan pembongkaran dermaga karena memang dibangun oleh pengelola resor Kanawa.

 

Baca juga: BPOLBF Kenalkan Labuan Bajo ke Turis Australia Melalui Famtrip, Dorong Peningkatan Kunjungan Wisman

 

 

Kendati demikian ia menyadari perlunya menyediakan tempat sandar kapal wisata di Pulau Kanawa. Sebab jika tak ada dermaga kapal wisata terpaksa membuang jangkar yang berpotensi merusak karang.

"Pekerjaan rumah sekarang kita harus segera buat mooring kapal, karena Kanawa menjadi spot favorit wisatawan untuk snorkeling. Rugi sekali di sana karena tidak ada tambatan akhirnya kapal yang buang jangkar bisa rusak karang. Kita harus segera bangun (tambatan)," ujarnya.

Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat menemukan adanya praktik pungli di Pulau Kanawa, perairan Labuan Bajo. Pelakunya diduga adalah pengelola resor di spot wisata tersebut.

Pungli tersebut diketahui saat Disparekrafbud Manggarai Barat melakukan inspeksi di Pulau Kanawa pada Sabtu 10 Agustus lalu.

"Wisatawan dipungut retribusi untuk aktivitas snorkeling di perairan sekitar Pulau Kanawa. Kapal wisata yang ditambatkan di dermaga depan resort itu juga dipungut biaya. Itu (pungli) kami temukan saat melakukan sidak pada tanggal 10 Agustus lalu," jelas Stefan.

 

Baca juga: Bandara Frans Seda Maumere Tutup Akibat Erupsi Lewotobi, Sopir Taksi Mengeluh Pendapatan Tidak Ada

 

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved