Uskup Agung Ende
Mgr Paul Budi Kleden Dalam Buku Peliharalah Kasih Persaudaraan
Penunjukkan Pater Dr. Paulus Budi Kleden, S.V.D sebagai Uskup Keuskupan Agung Ende oleh Paus Fransiskus pada Sabtu, 25 Mei 2024 lalu
Penulis: Albert Aquinaldo | Editor: Hilarius Ninu
Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Albert Aquinaldo
TRIBUNFLORES.COM, ENDE - Penunjukkan Pater Dr. Paulus Budi Kleden, S.V.D sebagai Uskup Keuskupan Agung Ende oleh Paus Fransiskus pada Sabtu, 25 Mei 2024 lalu mendapat respon dari berbagai kalangan hingga dituangkan dalam buku berjudul "Caritas Fraternitatis Maneat In Vobis" atau Peliharalah Kasih Persaudaraan yang diluncurkan, Minggu, 18 Agustus 2024 atau empat hari menjelang pentahbisan Mgr Paul Budi Kleden sebagai Uskup Keuskupan Agung Ende.
Buku "Caritas Fraternitatis Maneat In Vobis" atau Peliharalah Kasih Persaudaraan ditulis 24 penulis dari berbagai profesi dan latar belakang mulai dari anggota keluarga, sastrawan, jurnalis, seniman, politisi, dosen dan rekan kerja, imam, mantan superior general misionaris dan tokoh awam yang dirampungkan dalam kurun waktu satu bulan. Selain 24 penulis, ada juga tulisan 24 pemberi kesan dan pesan.
Salah satu editor buku "Caritas Fraternitatis Maneat In Vobis", Maria Matildis Banda, kepada TribunFlores.com usai peluncuran buku di Aula Stipar Ende mengatakan, para penulis dan pemberi kesan kebanyakan dari kalangan imam, teman dan kenalan Mgr Paul Budi Kleden (kaum awam) dan juga beberapa kalangan umat serta akademisi dan sangat kaya akan pelbagai pikiran inspiratif tentang pelayanan umat.
"Jadi sebelum Bapa Uskup Budi kesini itu, ada banyak hal yang sebenarnya dia sampaikan tentang pemberdayaan umat termasuk juga dengan ekonomi koperasi, soal teologi, soal hubungan sastra dan teologi, ada banyak hal yang menarik dari buku ini dan masih ada kurang lebihnya ya karena waktu singkat tetapi saya rasa 90 persen buku ini benar-benar bermanfaat," jelas Dosen Fakultas Ilmu Budaya Universitas Udayana Denpasar, Bali ini.
Baca juga: Tokoh Lintas Agama di Ende Sambut Uskup Agung Ende dengan Kehangatan dan Senyuman
Penulis buku Surat-Surat dari Dili ini juga mengutip pernyataan Pater Leo Kleden saat memberikan materi pada acara peluncuran buku "Caritas Fraternitatis Maneat In Vobis" bahwa semua peristiwa bisa berlalu tapi tulisan itu menetap dan yang menetap itu mudah dibaca, lebih mudah di refleksi dan menginspirasi peristiwa-peristiwa berikutnya.
"Melalui buku ini kami yakin umat akan mengenali Mgr Paul Budi Kleden karena sebelum menjadi Uskup, Beliau sendiri adalah seorang akademisi, dia dosen, dia penulis yang luar biasa, penulis yang sangat tanggap terhadap berbagai peristiwa yang terjadi, dia sangat tanggap, hasil pikiran itu yang kita coba bahasakan kembali dengan cara masing-masing untuk bisa sampai ke umat," ujar Maria Matildis Banda.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.