Renungan Katolik Hari Ini

Renungan Harian Katolik Jumat 23 Agustus 2024, Hukum Mana yang Terbesar

Mari simak renungan harian Katolik Jumat 23 Agustus 2024.Tema renungan harian Katolik yaitu hukum mana yang terbesar.

Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM / HO-BRUDER
Br. Pio Hayon, SVD.Mari simak renungan harian Katolik Jumat 23 Agustus 2024.Tema renungan harian Katolik yaitu hukum mana yang terbesar. 

Kasihilah Tuhan Allahmu, dan kasihilah sesamamu seperti dirimu sendiri.

Ketika orang-orang Farisi mendengar,bahwa Yesus telah membungkam orang-orang Saduki,berkumpullah mereka. Seorang dari antaranya, seorang ahli Taurat, bertanya kepada Yesus hendak mencobai Dia,”Guru, hukum manakah yang terbesar dalam hukum Taurat?”

Yesus menjawab,”Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu,dengan segenap jiwamu, dan segenap akal budimu. Itulah hukum yang utama dan yang pertama. Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi.”

Demikianlah Injil Tuhan.

U. Terpujilah Kristus.

Renungan Katolik

Saudari/a yang terkasih dalam Kristus

Salam damai  sejahtera untuk kita semua. Bicara tentang hukum, itu bicara tentang tata aturan bagi satu komunitas lembaga bahkan sampai pada negara yang memiliki kekuatan yang mengikat bagi semua orang yang ada dalam wilayah hukum itu. Dan bagi yang yang melanggar pasti akan mendapat ganjarannya. Dan Tuhan sendiri juga memiliki hukum atas semua yang diciptakanNya. Namun dalam kenyataan, manusia lebih takut pada hukum buatan manusia dari pada Tuhan. 

Saudari/a yang terkasih dalam Kristus

Hari ini kembali lagi merenungkan bacaan-bacaan suci dari Nubuat Yehezekiel dan Injil Mateus. Nubuat Yehezekiel kali ini mengisahkan tentang perintah Tuhan baginya untuk menghidupkan kembali tulang belulang yang ada di lembah tempat Tuhan membawanya. Dan Tuhan bersabda kepadaya untuk bernubuat dan menghembuskan nafas hidup kepada tulang belulang itu supaya bisa hidup kembali.

Setelah melakukan nubuat seperti diperintahkan Tuhan, maka terlihat tulang belulang itu mulai bergerak bersatu dan menghembuskan nafas lalu mereka hidup kembali. Dan itu sebenarnya satu pengajaran bagi Yehezekiel untuk menghadapi bangsa Israel yang telah jauh dari ajaran Tuhan dan mereka mati sia-sia, tapi Tuhan yang maha pengasih itu tetap membangkitkan mereka dengan menempatkan hati yang baru dalam diri mereka agar mereka dapat hidup sesuai ajarannya. 

Semua itu untuk membuktikan akan kebenaran Allah: “Dan kalian akan mengetahui bahwa Aku Tuhan yang mengatakan dan membuatnya.” Tuhan tidak hanya bersabda tapi juga melaksanakan apa yang disabdakanNya. Namun begitulah bangsa pilihan Tuhan, tetap saja jatuh tapi Tuhan tetap setia kepada mereka. Dalam injil akan terlihat tentang bagaimana seharusnya hidup sebagai bangsa pilihan Tuhan. Dalam kisah Yesus menjawab ahli Taurat yang datang kepada Yesus untuk mencobaiNya tentang hukum mana yang terbesar dalam hukum Taurat.

Dan Yesus menjawab akan dua hukum utama: “Kasihilah Tuhan, Allahmu dengan segenap hatimu, dengan segenap jiwamu, dan dengan segenap akal budimu. Itulah hukum yang utama dan yang pertama. Dan hukum yang kedua yang sama dengan itu ialah kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.“ Bagi Yesus, hanya ada dua hukum yang utama, yakni kasihilah Allah dan sesama. Dan itu tergambar langsung secara nyata dalam diri Yesus sendiri. Iya merentangkan tangannya di atas kayu salib sebagai bentuk paling nyata kasih kepada Bapa dan sesama. 

Salib itu dibentuk dari dua kayu. Satu kayu arah ke atas dan yang lainnya horisontal. Arah vertikal itu satu lambang atau simbol mengasihi Allah dan yang horisontal itu adalah lambang kasih kepada sesama. Maka salib adalah bentuk perwujudan kasih kepada Allah dan sesama. Dan kasih yang sejati itu dituntut korban. Tanpa korban, kasih yang sesungguhnya tidak mendapat terjadi. Cinta kasih itu selalu menuntut korban. Itu kasih yang sesungguhnya baik kepada Allah maupun kepada sesama. Dalam konteks kita, kita memang lebih gampang menyatakan kasih baik kepada Allah juga kepada manusia, tapi dalam kenyataannya, kita akan sulit menemukan orang yang mau berkorban bagi orang lain. Maka hari ini kita diajak untuk menghayati arti hukum cintah kasih itu dengan baik yakni salib adalah jalan menuju perwujudan kasih kepada Allah dan manusia. Karena kebanyakan ktia masih saja sulit untuk menemukan orang yang benar-benar menjalankan hukum kasih ini dalam hidupnya.

Saudari/a terkasih dalam Kristus 

Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved