Misa Hari Minggu

Panduan Tata Perayaan Ekaristi Minggu 1 September 2024 Pekan XXII dan Hari Kitab Suci Nasional  

Mari simak panduan tata perayaan ekaristi hari Minggu 1 September 2024.Hari minggu disiapkan untuk pekan XXII tahun B hari kitab suci nasional.

|
Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM / GG
MISA -Mari simak panduan tata perayaan ekaristi hari Minggu 1 September 2024. Teks panduan tata perayaan ekaristi hari minggu disiapkan untuk pekan XXII tahun B hari kitab suci nasional. 

09. BACAAN KEDUA (Yak. 1:17-18,21b-22,27) 

L : Bacaan dari Surat Rasul Yakobus. Saudara-saudari, setiap pemberian yang baik dan setiap anugerah yang sempurna, datangnya dari atas, diturunkan dari Bapa segala terang; pada-Nya tidak ada perubahan atau bayangan karena pertukaran. Atas kehendak-Nya sendiri Ia telah menjadikan kita oleh firman kebenaran, supaya kita pada tingkat yang tertentu menjadi anak sulung di antara semua ciptaan-Nya.
Sebab itu buanglah segala sesuatu yang kotor dan kejahatan yang begitu banyak itu dan terimalah 
dengan lemah lembut firman yang tertanam di dalam hatimu, yang berkuasa menyelamatkan jiwamu. Tetapi hendaklah kamu menjadi pelaku firman dan bukan hanya pendengar saja; sebab jika tidak demikian kamu menipu diri sendiri.Ibadah yang murni dan yang tak bercacat di hadapan Allah, Bapa kita, ialah mengunjungi yatim 
piatu dan janda-janda dalam kesusahan mereka, dan menjaga supaya dirinya sendiri tidak dicemarkan oleh dunia.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah. 

10. ALLELUIA (Yak. 1:18) 

P : Alleluia
U : Alleluia
P : Atas kehendak-Nya sendiri, Bapa telah menjadikan kita berkat firman kebenaran,supaya kita menjadi anak sulungdi antara semua ciptaan-Nya.
U : Alleluia

11. INJIL (Mrk. 7:1-8,14-15,21-23) 

P : Marilah kita bersama-sama mendengarkan Injil Yesus Kristus menurut Markus.
Pemimpin dan semua yang hadir membuat tanda salib dengan ibu jari pada dahi, mulut, dan dada.
Kemudian Pemimpin membacakan Injil. Pada suatu kali serombongan orang Farisi dan beberapa ahli Taurat dari Yerusalem datang menemui Yesus. Mereka melihat, bahwa beberapa orang murid-Nya makan dengan tangan najis, yaitu dengan tangan yang tidak dibasuh. Sebab orangorang Farisi seperti orang-orang Yahudi lainnya tidak makan kalau tidak melakukan pembasuhan tangan lebih dulu, karena mereka berpegang pada adat istiadat nenek moyang mereka; dan kalau pulang dari pasar mereka juga tidak makan kalau tidak lebih dahulu membersihkan dirinya. Banyak warisan lain lagi yang mereka pegang, umpamanya hal mencuci cawan, kendi dan perkakas-perkakas tembaga. Karena itu orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat itu bertanya kepada-Nya: "Mengapa muridmurid-Mu tidak hidup menurut adat istiadat nenek moyang kita, tetapi makan dengan tangan najis?"Jawab-Nya kepada mereka: "Benarlah nubuat Yesaya tentang kamu, hai orang-orang munafik! Sebab ada tertulis: Bangsa ini memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya jauh dari pada-Ku. Percuma mereka beribadah kepada-Ku, sedangkan ajaran yang mereka ajarkan ialah perintah manusia. Perintah Allah kamu abaikan untuk berpegang pada adat istiadat manusia." Lalu Yesus memanggil lagi orang banyak dan berkata kepada mereka: "Kamu semua, dengarlah kepada-Ku dan camkanlah. Apapun dari luar, yang masuk ke dalam seseorang, tidak dapat 
menajiskannya, tetapi apa yang keluar dari seseorang, itulah yang menajiskannya, sebab dari dalam, dari hati orang, timbul segala pikiran jahat, percabulan, pencurian, pembunuhan, perzinahan, keserakahan, kejahatan, kelicikan, hawa nafsu, iri hati, hujat, kesombongan, kebebalan. Semua halhal jahat ini timbul dari dalam dan menajiskan orang."
P : Demikianlah Injil Tuhan. 
U : Terpujilah Kristus. 

12. RENUNGAN SINGKAT 

Dalam bacaan Injil tadi, kita mendengarkan kecaman Yesus terhadap orang Farisi dan ahli Taurat. Ada dua hal yang dibicarakan dalam Injil ini yaitu tentang tradisi dan tentang kenajisan. Pertama, tradisi dan ibadah. Kisah Injil menunjukkan tradisi yang sebenarnya baik yang ada pada orang Israel. Mereka memiliki kebiasaan untuk membersihkan tangan, perkakas dan sebagainya. Kebiasaan pembersihan diri ini bisa dimaklumi karena 
situasi atau kondisi wilayah mereka yang kering dan berdebu. Mereka harus membasuh tangan sebelum makan bahkan ketika mereka pulang dari pasar mereka tidak diperkenankan makan kalau belum mandi. Kebiasaan seperti ini baik demi kesehatan mereka. 

Kita juga pasti memiliki kebiasaan-kebiasaan baik dalam budaya atau masyarakat kita. Kebiasaankebiasaan yang baik itu membantu kita untuk menjadi lebih baik. Jika bisa dipertahankan, maka sebaiknya dipertahankan. Jika ada satu dua hal yang bisa kita ubah, kita ubah. Patokan perubahan kita adalah apakah kebiasaan itu mendekatkan kita kepada Tuhan dan sesama? Apakah kebiasaan itu membuat orang lain mampu merasakan cinta Tuhan? Jika tidak, maka kita perlu bersama-sama mengubahnya. Kedua, tentang kenajisan. Bagian kedua ini merupakan pokok kritikan Yesus. Yesus mengecam ahli Taurat dan orang Farisi karena mereka hanya memperhatikan aspek luar saja, yang kelihatansedangkan aspek hati kurang atau malah tidak diperhatikan. Yesus langsung mengatakan bahwa mereka memuliakan Allah hanya dengan mulut supaya dilihat orang, padahal hati mereka jauh dari Allah. Mereka memperhatikan pembersihan diri tetapi tidak memperhatikan pembersihan hati. Padahal dari dalam hati itu muncul hal-hal yang menajiskan orang tersebut, seperti pikiran jahat, percabulan, keserakahan, hawa nafsu dan sebagainya. 

Dengan ini, kita diingatkan Tuhan agar memperhatikan kebersihan hati kita. Kita mungkin rajin doa atau rajin ikut kegiatan rohani karena terbiasa, tetapi siapa tahu hati kita malah jauh dari Allah. Kita diundang 
untuk selalu membersihkan hati kita dari pikiranpikiran jahat, iri hati dan keinginan-keinginan jahat lainnya, agar hati kita mampu merasakan kehadiran Tuhan. Semoga kata-kata Yesus hari ini menguatkan kita untuk berani meninggalkan kekotoran hati kita sehingga hati kita menjadi layak menjadi tempat Allah  bertahta. Amin.

13. HENING 

14. SYAHADAT 

P : Marilah menanggapi Sabda Tuhan dan mengungkapkan iman kepercayaan kita kepada Tuhan dengan mengucapkan Syahadat. Aku percaya akan Allah, Bapa yang mahakuasa…..

15. DOA UMAT 

P : Saudara-saudari terkasih, marilah kita berdoa kepada Allah Bapa, yang selalu berkenan mendengarkan permohonan yang dipanjatkan dengan rendah hati.
P : Bagi Bapa Suci, para Uskup, para Imam, dan para Diakon. Semoga para pemimpin Gereja dalam 
melaksanakan tugas pelayanan mereka lebih mengetengahkan cinta kasih daripada pelaksanaan hukum-hukum secara lahiriah. Marilah kita mohon….
P : Bagi masyarakat kita. Semoga warga masyarakat kita selalu menjunjung tinggi kejujuran dan 
keadilan, tanpa melupakan cinta kasih berkat bimbingan Roh Kudus. Marilah kita mohon….
P : Bagi mereka yang terasingkan. Semoga mereka mengalami kasih Tuhan melalui sikap-sikap kita yang menerima mereka sebagai sesama yang bermartabat. Marilah kita mohon….
P : Bagi kita semua yang berhimpun di sini. Semoga kita tidak mudah terpengaruh oleh hal-hal yang 
dapat memecahbelahkan kesatuan kita, melainkan selalu terbuka pada hal-hal yang membangun hidup bersama. Marilah kita mohon….
P : Kita hening sejenak untuk menyerahkan doa dan permohonan pribadi kita masing-masing. 
[hening sejenak lalu lanjut].
P : Ya Bapa, masih banyak yang ingin kami sampaikan ke hadirat-Mu, namun kami yakin, Engkau sudah 
mengetahui semuanya. Semoga Engkau berkenanmengabulkan doa-doa kami ini, sebab semua inikami sampaikan kepada-Mu dengan pengantaraanKristus, Tuhan kami.
U : Amin

Halaman
1234
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved