BPJS Kesehatan Ende
Ketakutan Berakhir, Guru di Ende Sembuh dari Katarak Berkat Program JKN
Ibrahim Jou, seorang guru asal Ende, kini bisa kembali melihat dengan jelas setelah menjalani operasi katarak yang seluruh biayanya ditanggung oleh Pr
Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Albert Aquinaldo
TRIBUNFLORES.COM, ENDE - Ibrahim Jou, seorang guru asal Ende, kini bisa kembali melihat dengan jelas setelah menjalani operasi katarak yang seluruh biayanya ditanggung oleh Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
Awalnya, Ibrahim merasa cemas dan ragu untuk menjalani operasi karena khawatir dengan biaya besar yang harus dikeluarkan. Namun, berkat BPJS Kesehatan, kekhawatirannya berubah menjadi harapan baru.
Ibrahim, yang telah mengabdi sebagai guru selama bertahun-tahun, mulai mengalami gangguan penglihatan akibat katarak di kedua matanya.
Setiap kali rasa nyeri dan penglihatan kabur datang, ia selalu menunda-nunda pemeriksaan karena takut akan biaya operasi yang tinggi.
"Saya hanya seorang guru dengan tanggungan anak dan kebutuhan hidup lainnya. Setiap gejala katarak muncul, saya merasa lemah dan khawatir tentang biaya operasi yang pasti mahal," ungkap Ibrahim dengan lirih.
Namun, suatu hari, ketika penglihatannya semakin memburuk, Ibrahim memutuskan untuk memeriksakan diri ke puskesmas tempat ia terdaftar. Di sana, ia bertemu dengan dokter yang segera menganjurkan operasi katarak.
Baca juga: Maria Pudensia Nebu, Siswi SMAN 1 Ende: Gerakan Literasi Jangan Tunggu Ajakan Pemerintah
Mendengar kata 'operasi', Ibrahim semakin cemas, tetapi dokter puskesmas itu memberikan kabar baik bahwa biaya operasinya dapat ditanggung oleh BPJS Kesehatan.
"Saya merasa sangat lega ketika dokter mengatakan bahwa saya bisa menjalani operasi tanpa biaya apapun berkat BPJS Kesehatan. Ini benar-benar seperti mendapatkan harapan baru," ujar Ibrahim dengan penuh syukur.
Setelah mendapatkan rujukan, Ibrahim melanjutkan pemeriksaan di Klinik Don Bosco. Ia terkesan dengan proses administrasi yang cepat dan layanan yang ramah.
Meski sempat khawatir karena banyaknya pasien di klinik tersebut, ia merasa lega saat diberitahu bahwa operasinya dijadwalkan minggu depan dan semuanya ditanggung oleh BPJS Kesehatan.
"Saya tidak menyangka bahwa perawatan ini bisa berjalan dengan sangat lancar dan semua biaya ditanggung penuh. Saya bahkan mendapatkan obat-obatan dan perawatan rutin tanpa harus mengeluarkan uang sepeser pun," lanjut Ibrahim.
Kini, setelah operasi berhasil dan proses pemulihannya berjalan dengan baik, Ibrahim kembali bisa menjalankan aktivitas mengajarnya tanpa gangguan penglihatan.