Berita Ngada

ITB Bantu Maksimalkan Pemanfaatan SDA untuk Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat Inerie Ngada, NTT

Tim Direktorat Riset dan Pengabdian Kepada Masyarakat (DRPM) ITB untuk Kabupaten Ngada, yang dipimpin oleh Prof. Dr. Ir. Lienda A. Handojo, M.Eng dari

Penulis: Charles Abar | Editor: Ricko Wawo
TRIBUNFLORES.COM/CHARLES ABAR
TIM-Tim Riset ITB saat bersama Kelompok Tani di Desa Inerie, Kecamatan Inerie, kabupaten Ngada, 25-29 Agustus lalu. 

LaporaReporter TRIBUNFLORES.COM, Charles Abar 

TRIBUNFLORES.COM, BAJAWA-Tim Direktorat Riset dan Pengabdian Kepada Masyarakat (DRPM) ITB untuk Kabupaten Ngada, yang dipimpin oleh Prof. Dr. Ir. Lienda A. Handojo, M.Eng dari program studi Teknik Pangan dan Ir. Sanggono Adisasmito, M.Sc., Ph.D. dari program studi Teknik Kimia kembali melakukan pendampingan kepada masyarakat di Desa Inerie, Kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur pada tanggal 25-29 Agustus 2024 lalu.

Desa Inerie merupakan desa yang kaya akan sumber daya alamnya. Terletak di tengah-tengah kaki Gunung Inerie dan pesisir pantai, Desa Inerie menyimpan potensi besar di sektor pertanian, peternakan, dan perikanan yang belum termanfaatkan secara maksimal. 

Untuk itu, tim DRPM ITB mengusung pengembangan pada empat topik utama yaitu teknologi pengeringan buah-buahan dengan panel surya, alat pendinginan untuk penyediaan ikan segar, pengolahan kelapa untuk menghasilkan Virgin Coconut Oil (VCO), serta pengolahan sampah organik untuk pakan ternak.

Program pengeringan buah di Desa Inerie telah diterapkan sejak tahun 2022 untuk membantu warga mengeringkan buahnya sehingga tidak mudah membusuk dan tetap mempunyai nilai jual  pada musim panen.

Baca juga: Polisi Imbau Warga Sikka Untuk Tidak Berpikir Pendek Dalam Menghadapi Masalah

 

 

Tim DRPM ITB telah mengaplikasikan teknologi pengeringan dengan mesin pengering. Harapannya mesin ini dapat meningkatkan perekonomian desa lewat buah-buahan kering yang akan dipasarkan di Labuan Bajo oleh New Eden Moringa sebagai mitra usaha.

 “Selama ini kami sudah sangat terbantu dengan adanya bantuan dari ITB, buat alat pengeringan buah ini terutama bagi ekonomi desa kami, kampung kami,” papar Imelda Nginu, salah satu anggota Kelompok Tani Desa Inerie.

Untuk mengoptimalkan pemanfaatan buah kelapa yang tumbuh subur di Desa Inerie, tim DRPM ITB melakukan edukasi kepada warga setempat terkait pentingnya kualitas produk VCO yang dihasilkan dan potensi pemanfaatan lain buah kelapa sebagai minyak goreng. Selain itu, tim DRPM ITB juga menyediakan alat pendingin bagi nelayan setempat untuk menjaga kesegaran ikan hasil tangkapan mereka. 

Alat ini dirancang khusus untuk memperpanjang masa simpan ikan, sehingga para nelayan dapat mengoptimalkan nilai jual hasil tangkapan, bahkan ketika nelayan tidak bisa segera menjual ikan tersebut.

Upaya ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan para nelayan di Desa Inerie dengan cara memberikan solusi praktis untuk tantangan yang dihadapi sehari-hari.

Dalam sektor peternakan, tim DRPM ITB bekerjasama dengan Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (STIPER) Flores Bajawa untuk mengoptimasi komposisi makanan ternak yang tepat dengan bahan dasar limbah pertanian yang diolah secara sederhana. 

Baca juga: Meriahkan Hari Pelanggan Nasional, Adira Finance Maumere Sapa Sahabat dengan Program Menarik

Rencananya formulasi pakan ternak yang telah dikembangkan bersama STIPER Bajawa akan diaplikasikan pada peternakan yang berada di Desa Inerie sebagai contoh untuk desa-desa lainnya.

Mesin pencacah dan mesin pellet telah dihibahkan oleh ITB untuk membantu mengembangkan pakan ternak yang sesuai. 

Halaman
12
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved