Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia
Kesederhanaan Paus Fransiskus, Pater Leo Kleden: Dia Hayati Kemiskinan dan Gembala yang Seungguhnya
Paus Fransiskus adalah gembala yang sesungguhnya. Dia sangat sederhana dan menghayati kaul kemiskinan dan mengikuti Yesus. Dia ada untuk semua orang.
Penulis: Cristin Adal | Editor: Cristin Adal
TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE- Gaya hidup sederhana Sri Paus pertama asal Amerika Latin ini menjadi hal yang lumrah dilakukannya. Lihat saja saat ia tiba di Indonesia, publik menyoroti kesederhanaaN Paus Fransiskus sebagai seorang pemimpin negara.
Pater Leo Kleden, SVD, dosen IFTK Ledalero yang dijumpai TribunFlores.com, Minggu (1/9/2024) sore juga menyampaikan kekagumannya pada Paus Fransiskus. Gembala yang menjadi panutan Imam asal Flores Timur ini.
Ia menceritakan, kehadiran Paus Fransiskus di Indonesia dalam lawatan Kerasulan sejak 2-6 September 2024 menjadi afirmasi positif dari pimpinan tertinggi Gereja Katolik.
Kesederhanaan Paus Fransiskus sebagai gembala menjadi panutan para imam maupun umat Katolik. Pater Leo menyebutkan, setelah terpilih sebagai Paus dalam Konklav pada 13 Maret 2013 lalu, Paus Fransiskus memilih tetap tinggal di Domus Sanctae Marthae atau dikenal Asrama Santa Marta.
Baca juga: Pater Markus Solo Kewuta, Jadi Penerjemah Bahasa dan Dampingi Paus Fransiskus di Indonesia
Asrama ini ditempati para imam, uskup yang bekerja di Vatikan dan Kardinal. Ia memilih tinggal bersama mereka sebagai simbol kesederhanaanya.
"Dia sangat sederhana, dia benar-benar mengikuti Yesus. Paus Fransiskus selalu mengatakan bahwa menjadi besar harus melayani semua orang. Di Roma, dia tinggal di Asrama Santa Marta, di mana itu tempat tinggal Romo-romo dan dia makan bersama mereka,"kata Pater Leo.
Bagi Pater Leo, Paus Fransiskus adalah gembala yang benar-benar sangat sederhana, ia menghayati kaul kemiskinan dan sangat Pastoral. Dia ada untuk semua orang bahkan untuk mereka yang terpinggirkan dan paling menderita
"Paus yang ini seorang pastoral, seorang gembala yang baik. Paus Fransiskus selalu meingatkan para imam, "jangan bau salon mesti bau domba dari padang" kamu harus kenal umat. Dan dia menginginkan satu gereja, yang biarpun terluka karena pengabdian bukan gereja yang jaga diri, suci murni, diam dalam tembok. Dia ingin Geraja Katolik itu keluar dan terlibat di tengah masyarakat "ungkap Pater Leo.
Baca juga: BREAKING NEWS: Paus Fransiskus Telah Tiba di Indonesia
Pesawat Komersil
Paus Fransiskus akhirnya tiba di Indonesia pada Selasa siang, 3 September 2024 setelah menempuh jarak 11.351 kilometer, 13 jam lebih dari Roma menuju Indonesia.
Pemimpin tertinggi Gereja Katolik dunia ini melakukan perjalanan Kerasulan ke-45 ke luar Vatikan, di Asia-Pasifik, yaitu Indonesia, Papua Nugini, Timor Leste dan Singapura.
Sosok Paus yang berusia 87 tahun ini selalu menarik dan menjadi perbincangan, tidak hanya umat Katolik tapi warga dunia. Baik melalui pernyataan maupun seruan perdamaian dunia hingga kesederhaannya saat berada di Indonesia.
Dalam perjalanan ini, Paus Fransiskus terbang menggunakan pesawat komersil kepausan. Alih-alih jet pribadi, Paus dan rombongan menggunakan maskapai Alitalia.
Alitalia juga dikenal menerbangkan Paus dengan pesawat kepausan menggunakan nomor penerbangan AZ4000, yang lebih dikenal sebagai Shepherd One.
Mobil Medium MPV Kijang Innova Zenix
Ada momen menarik saat kunjungan pemimpin Gereja Katolik dunia Paus Fransiskus ke Jakarta. Paus Fransiskus tidak memakai mobil mewah yang biasa dipakai kepala negara ketika melawat ke Tanah Air.
Paus Fransiskus menggunakan mobil medium MPV Kijang Innova Zenix saat keluar dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Nunsiatura Apostolik.
Paus duduk di depan di samping sopir dan jendel mobilnya dibuka sepanjang perjalanan. Ia juga melambaikan tangan saat warga Indonesia menyapanya di jalan.
Nginap di Kedutaan Vatikan
Selama berada di Indonesia Paus Fransiskus menginap di Kedutaan Vatikan bukan di hotel.
Berita TribunFlores.com Lainnya di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.