Renungan Katolik
Renungan Harian Katolik Kamis 5 September 2024, Mengikuti Yesus
Mari simak renungan harian Katolik Kamis 5 September 2024.Tema renungan harian Katolik yaitu mengikuti yesus.
Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
Mula-mula seluruh umat Israel menyanyikan ayat 1-2, yang merupakan pengakuan bahwa Allahlah Pemilik seluruh bumi dan segala isinya termasuk manusia, karena Ialah yang menciptakan, menetapkan, dan memelihara.
Mereka menyatakan dengan tegas apa pun yang mereka miliki baik itu kekayaan, kepandaian, bahkan kehidupannya adalah milik Tuhan. Karena itu mereka harus mendayagunakan semuanya dengan benar dan penuh rasa tanggung jawab.
Pemimpin ibadah segera menyambung pujian itu dengan pertanyaan (3) agar jemaat mengevaluasi sudahkah hidup mereka layak di hadapan-Nya. Segera jemaat menjawab bahwa mereka yang mengakui kepemilikan Allah secara mutlak dalam kehidupan sehari-harilah yang layak datang kepada-Nya (4-6).
Orang yang menggunakan tangannya untuk pekerjaan kotor, mendapatkan keuntungan materi dari orang lain, dan menipu untuk keuntungan pribadi sama dengan merampok harta Allah.
Akhirnya penyembahan itu ditutup dengan seruan bersama untuk menyambut Raja Kemuliaan (7-10) sebagai pernyataan bahwa mereka telah berusaha hidup dengan mengakui dan menghargai kedaulatan Allah atas seluruh keberadaan mereka dengan segala kekayaannya.
Renungkan
Betapa indahnya jika hidup kita setiap hari dievaluasi berdasarkan mazmur ini sehingga kita dapat menutup setiap hari dengan pujian bagi kemuliaan-Nya.
Injil hari ini, Dijala sebelum menjadi penjala.
Pola rekruitmen yang paling sering dipakai karena terbukti keberhasilannya adalah brainwashing (=cuci otak). Seseorang akan dicekoki dengan ideologi tertentu.
Biasanya orang tersebut akan menjadi fanatik, membabi buta dalam mempertahankan apa yang satu-satunya ia miliki. Namun, pola rekuritmen ini memiliki kelemahan mendasar, yaitu, hanya menghasilkan robot-robot tanpa hati nurani.
Ketika Yesus bermaksud menjadikan Petrus dan rekan-rekannya penjala manusia, Dia tidak menggunakan cara brainwashing.
Tuhan Yesus memperkenalkan diri-Nya secara tidak frontal, karena Yesus mengikuti pola nalar Petrus sendiri. Petrus merasa dirinya paling tahu bagaimana dan kapan mencari ikan.
Ia tahu dari pengalaman bernelayan bahwa ikan-ikan tidak akan muncul pada siang hari.
Apalagi mungkin sekali saat itu musim ikan sudah selesai karena semalaman mencari ikan hasilnya nihil.
Nalar Petrus mengatakan permintaan Tuhan Yesus untuk menjala ikan di siang hari adalah tidak masuk akal (ayat 5).
Hanya karena rasa hormat Petrus menebarkan jala. Akan tetapi, justru saat itu juga ikan-ikan memenuhi jalanya. Nalar Petrus bekerja keras. Hal yang tidak masuk akal terjadi. Itu hanya bisa berarti satu hal, yaitu Tuhan Yesus bukan guru biasa. Tuhan Yesus pasti berasal dari Allah. Maka Petrus pun tersungkur di kaki Yesus.
Dihadapkan kepada pengenalan akan keTuhanan Yesus, Petrus menyadari diri orang berdosa (ayat 8). Namun, justru pengenalan diri itu merupakan langkah maju untuk dirinya dapat dikuduskan Tuhan dan kemudian dipakai-Nya.
Renungkan
Sebelum Anda dipakai-Nya menjadi penjala manusia, Anda harus terlebih dahulu mengenal dan mengakui Yesus sebagai Tuhanmu.
Doa Penutup
Roh Kudus Allah, tolonglah kami untuk memandang Yesus tidak hanya sebagai seorang Guru yang pantas dihormati, melainkan teristimewa sebagai Kyrios langit dan bumi, yang pantas kami percayai, kasihi dan taati perintah-perintah-Nya. Roh Allah, tanamkanlah pengetahuan ini ke dalam hati kami masing-masing. Amin. (sumber the katolik.com) (gg).
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.