Renungan Katolik Hari Ini

Renungan Harian Katolik Jumat 6 September 2024, Bongkar Kebiasaan Lama 

Mari simak renungan harian Katolik Jumat 6 September 2024.Tema renungan harian Katolik yaitu bongkar kebiasaan lama.

Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM / GG
PATER JOHN LEWAR SVD - Sosok Pater John Lewar, SVD.Mari simak renungan harian Katolik Jumat 6 September 2024.Tema renungan harian Katolik yaitu bongkar kebiasaan lama. 

Meditatio 

Sebagai orang Katolik, berpuasa bukanlah hal yang baru. namun 
demikian, ada yang beranggapan bahwa puasa ialah menahan lapar 
dengan tidak makan dan minum, bahkan yang lebih ekstrim lagi jika 
masa puasa dijadikan kesempatan untuk menurunkan berat badan (diet), 
atau kita berpuasa agar terlihat lebih kudus dari orang lain. Padanganpandangan ini sama seperti pandangan orang Farisi mengenai puasa.

Pada hari ini, orang Farisi bertanya kepada Yesus tentang puasa. Mereka 
mempertanyakan mengapa murid-murid Yohanes dan murid-murid orang 
Farisi berpuasa, sedangkan murid-murid Yesus makan dan minum? 
Orang-orang Farisi menganggap bahwa puasa hanyalah persoalan tidak 
makan dan tidak minum saja dan dengan melakukan itu mereka 
menganggap bahwa mereka lebih kudus dari murid-murid Yesus yang 
makan dan minum.

Mereka lupa bahwa puasa bukan hanya sekedar tidak makan dan tidak minum, melainkan juga sebagai sarana melatih diri untuk dapat mengendalikan diri dari segala keinginan yang tidak teratur. 
Ada lagi orang berpandangan bahwa dengan berpuasa pasti keinginan 
kita akan tercapai, Tuhan akan mengabulkan permohonan kita. Puasa 
bukanlah cara untuk membuat Tuhan melakukan apa yang kita inginkan. 
Puasa mengubah kita, bukan mengubah Tuhan. Dengan demikian kita 
dibentuk, diubah.

Puasa bertujuan untuk mempersiapkan hati yang murni untuk 
menyambut kedatangan Allah, dan Allah sudah datang dalam diri Yesus 
tapi mereka tidak menyadarinya karena mereka masih berpegang pada 
cara berpikir yang lama.

Cara berpikir lama inilah yang ingin dibongkar oleh Yesus dengan 
memberi perumpamaan : “Tiada seorang pun mengoyakkan secarik kain 
dari baju yang baru untuk ditambalkan pada baju yang tua. Sebab jika 
demikian, yang baru pun akan koyak. Demikian juga tiada seorang pun 
mengisikan anggur baru ke kantong kulit tua. Anggur yang baru harus 
disimpan dalam kantong yang baru.

Dan tiada seorang pun yang telah minum anggur tua ingin minum anggur yang baru, sebab anggur yang 
tua lebih baik”. Pembaharuan yang dibawa oleh Yesus menuntut sikap 
beragama dan pemahaman yang baru pula. Anggur yang baru 
sebagaimana yang diumpamakan oleh Yesus adalah ajaran yang baru, 
dan untuk menerima ajaran Yesus diperlukan rahmat serta keterbukaan 
hati untuk menerima “anggur yang baru”.

Susah memang mengubah hidup kita yang lama, cara pandang kita yang 
lama. Kita merasa baik-baik saja dengan hidup dan cara pandang kita 
yang lama. Lebih enak begini lah…dan tidak mau berubah. Kita bilang 
“anggur tua lebih baik lah…” Maka kalau datang ajaran atau pandangan 
baru, cenderung kita tolak. Kita sudah mapan, nyaman dengan gaya 
hidup yang lama. Tidak mau berubah.

Orang Farisi juga sulit berubah karena berpegang pada Perjanjian Lama 
terus. Mereka pikir cukuplah mentaati hukum untuk dapat selamat. 
Mereka hanya sibuk dengan penampilan luar, kelihatan lebih rohani 
daripada yang lain. Padahal di dalam hatinya tidak berubah, bahkan tidak 
melihat Tuhan.

Kita mungkin juga seperti mereka, orang-orang Farisi. Ketika dibaptis, 
kita menerima Yesus. Dengan memakai nama santo ataupun santa dari 
luar nampak suci. Kita rajin ke Gereja setiap minggu bahkan setiap hari. 
Rajin berdoa, berpuasa dan memberi derma tetapi kalau sakit, masih 
pergi ke dukun….. kalau mau buka usaha, masih ke gunung atau bukit
atau lembah. Mengaku Katolik tetapi tidak bawa intensi dalam perayaan 
Ekaristi sebagai persembahan hidup tetapi pergi ke orang pintar.

Missio:

Bongkar kebiasaan lama dan bukalah diri kita untuk dibentuk oleh Tuhan 
sesuai dengan kehendakNya.

Doa: 

Allah yang Maha pengasih dan penyayang, ampunilah kami yang keras  kepala dan sombong. Kami sering merasa nyaman dengan keadaan hidup kami dan bukan mengikuti kehendakMu. Jadikan kami orang yang berani menerima perubahan. Demi Kristus...Amin.

Sahabatku yang terkasih. Selamat Hari Jumat Pertama. Salam doa dan  berkatku untukmu dan keluarga di mana saja berada: Bapa dan Putera  dan Roh Kudus...Amin.

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

Halaman 3/3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved