Berita NTT
Mendagri Ungkap Alasan Tidak Pilih Putra Daerah Jadi Pj Gubernur NTT Gantikan Ayodhia Kalake
Andriko dilantik berdasarkan Surat Keputusan Presiden Nomor 98/P/2024 tentang Perpanjangan dan Pemberhentian Penjabat Gubernur NTT.
"Gak gampang dinas di Indonesia Timur. Tantangannya, selain geografi, kultur masyarakat, yang tidak sama seperti misalnya di Jawa," kata dia.
Andriko merupakan lulusan pertanian di Universitas Pattimura, Ambon, meski dia lahir di Ponorogo Jawa Timur. "Kita punya problem di NTT ini stunting, kemiskinan ekstrim, produksi pangan lokal. Beliau jagoannya," katanya.
Dengan waktu yang tidak lama, tugas penting adalah mendukung pelaksanaan Pilkada, terutama dari dukungan anggaran.
Baca juga: Pj Gubernur NTT Minta Semua Bupati Cek Harga Pangan di Pasar
Mendagri meminta Andriko Noto Susanto untuk mengecek hibah anggaran semua pemerintah daerah di NTT ke KPUD dan Bawaslu.
Tito Karnavian juga mengaku kapasitas fiskal di NTT tergolong rendah karena hanya mengandalkan dana transfer dari pemerintah pusat. Hampir seluruh daerah di NTT pendapatan asli daerah sangat rendah.
Bahkan, badan usaha daerah juga sebagian besarnya tidak maksimal.
Andriko diminta untuk mengecek itu. Menteri Dalam Negeri juga meminta Penjabat Gubernur NTT agar ikut membantu kelancaran tahapan Pilkada yang sedang berlangsung.
Masa jabatan Andriko paling cepat akan berakhir pada 7 Februari 2024. Jika terjadi sengketa maka masa jabatan akan diperpanjang hingga sengketa mendapat keputusan inkrah.
Tito Karnavian meminta agar dukungan dari pimpinan Forkompinda di NTT kepada Andriko.
Profil Andriko Noto Susanto
Dikutip dari laman website Badan Pangan Nasional, Andriko Noto Susanto lahir di Ponorogo, Jawa Timur, 15 Mei 1972.
Ia mendapatkan gelar sarjana di Universitas Pattimura, Ambon pada tahun 1996 sebagai Sarjana Budi Daya pertanian.
Beliau memulai pengabdian sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) pada tahun 1998
Di tahun 1998 juga, Andriko Noto Susanto mendapatkan gelar Magister untuk Program Studi Ilmu Tanah di Universitas Gajah Mada.
Kemudian dia meraih gelar Doktoral di program studi S3 Ilmu Tanah Universitas Gajah Mada pada tahun 2011.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.