Misa Hari Minggu

Panduan Tata Perayaan Ekaristi Minggu 8 September 2024 Pekan Biasa XXIII Tahun B

Mari simak teks panduan tata perayaan ekaristi Minggu 8 September 2024.Teks panduan tata perayaan ekaristi minggu disiapkan untuk pekan biasa XXII.

Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM / GG
USKUP AGUNG ENDE - Uskup Agung Ende Mgr Paul Budi Kleden saat mengangkat piala saat misa pontifikal di Gereja Katedral Ende, Jumat 23 Agustus 2024.Mari simak teks panduan tata perayaan ekaristi Minggu 8 September 2024. Teks panduan tata perayaan ekaristi minggu disiapkan untuk pekan biasa XXII tahun B dengan warna liturgi hijau. 

TUHAN membuka mata orang-orang buta, TUHAN menegakkan orang yang tertunduk, TUHAN mengasihi orang-orang benar. TUHAN menjaga orang-orang asing,  (Refren)

Anak yatim dan janda ditegakkan-Nya kembali,  tetapi jalan orang fasik dibengkokkan-Nya. TUHAN itu Raja untuk selama-lamanya, Allahmu,  ya Sion, turun-temurun!  (Refren)

09. BACAAN KEDUA (Yak. 2:1-5) 

L : Bacaan dari Surat Rasul Yakobus. Saudara-saudaraku, sebagai orang yang beriman kepada Yesus Kristus, Tuhan kita yang mulia, janganlah iman itu kamu amalkan dengan memandang muka. Sebab, jika ada seorang masuk ke dalam kumpulanmu dengan memakai cincin emas dan pakaian indah dan datang juga seorang miskin ke situ dengan memakai pakaian buruk, dan kamu menghormati orang yang berpakaian indah itu dan 
berkata kepadanya: "Silakan tuan duduk di tempat yang baik ini!", sedang kepada orang yang miskin itu 
kamu berkata: "Berdirilah di sana!" atau: "Duduklah di lantai ini dekat tumpuan kakiku!", bukankah kamu telah membuat pembedaan di dalam hatimu dan bertindak sebagai hakim dengan pikiran yang jahat?Dengarkanlah, hai saudara-saudara yang kukasihi! Bukankah Allah memilih orang-orang yang dianggap miskin oleh dunia ini untuk menjadi kaya dalam iman dan menjadi ahli waris Kerajaan yang telah dijanjikanNya kepada barang siapa yang mengasihi Dia?
Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah. 

10. ALLELUIA (Mat. 7:37) 

P : Alleluia
U : Alleluia
P : Yesus memberitakan Injil Kerajaan Allah, * serta melenyapkan segala penyakit dan kelemahan.
U : Alleluia

11. INJIL (Mrk. 7:31-37) 

P : Marilah kita bersama-sama mendengarkan Injil Yesus Kristus menurut Markus.Pemimpin dan semua yang hadir membuat tanda salib dengan ibu jari pada dahi, mulut, dan dada.Kemudian Pemimpin membacakan Injil. Kemudian Yesus meninggalkan pula daerah Tirus dan dengan melalui Sidon pergi ke danau Galilea, di tengah-tengah daerah Dekapolis. Di situ orang membawa kepada-Nya seorang yang tuli dan yang gagap dan memohon kepada-Nya, supaya Ia meletakkan tangan-Nya atas orang itu. Dan sesudah Yesus memisahkan dia dari orang banyak, sehingga mereka sendirian, Ia memasukkan jariNya ke telinga orang itu, lalu Ia meludah dan meraba lidah orang itu. Kemudian sambil menengadah ke langit Yesus  menarik nafas dan berkata kepadanya: "Efata!", artinya: Terbukalah! Maka terbukalah telinga orang itu dan seketika itu terlepas pulalah pengikat lidahnya, lalu ia berkata-kata dengan baik. Yesus berpesan kepada orang-orang yang ada di situ supaya jangan menceritakannya kepada siapa pun juga. Tetapi makin dilarang-Nya mereka, makin luas mereka memberitakannya.Mereka takjub dan tercengang dan berkata: "Ia menjadikan segala-galanya baik, yang tuli dijadikanNya mendengar, yang bisudijadikan-Nya berkatakata." 
P : Demikianlah Injil Tuhan. 
U : Terpujilah Kristus. 

12. RENUNGAN SINGKAT 

Bacaan-bacaan di hari ini mengisahkan tentang Allah yang senantiasa memperhatikan dan menolong kita  umat-Nya. Dalam bacaan pertama tadi, kita mendengarkan nubuat kedatangan Tuhan yang menyelamatkan umat Israel. Nabi Yesaya mengatakan bahwa ketika Tuhan datang, mata orang buta akan dimelekkan, telinga orang tuli akan dibuka, orang lumpuh akan berjalan dan orang bisu akan bersoraksorai. Alam pun menjadi amat subur dan layak dihuni oleh manusia. Allah selalu membuat semuanya baik. Janji Allah dalam nubuat Yesaya itu dipenuhi dalam diri Yesus. Dalam bacaan Injil, kita mendengarkan bahwa Yesus menyembuhkan seorang yang tuli dan 
gagap. Ia membuka telinga orang itu dan menyentuh lidahnya sehingga ia melihat dan mampu berkata-kata dengan baik. Kisah ini menunjukkan bahwa Allah selalu memperhatikan situasi kita. Kadangkala kita 
merasa ditinggalkan sendirian atau tertekan oleh berbagai hal yang membuat kita tidak dapat berbuat apa-apa. Namun sesungguhnya Allah selalu berada bersama kita dan menjadi sahabat kita.Dalam bacaan Injil juga, kita mendengar bahwa Yesus melarang orang banyak untuk menceritakan mukjizat tersebut. Yesus tidak menginginkan agar orang lain mengenal-Nya dari cerita-cerita orang lain. Ia mau agar setiap orang mengenal-Nya berdasarkan pengalamannya sendiri. Kita diundang untuk datang kepada Yesus sebagai seorang sahabat dan berbincang-bincang dengan-Nya. Seorang sahabat akan mengenal lebih dalam sahabatnya karena ia meluangkan waktu untuk berada bersama. Di tengah situasi yang penuh tantangan kini, kita diundang untuk mendekatkan diri kepada Tuhankarena Tuhan sendiri menjadi sahabat seperjalanan kita. Dia tidak pernah membiarkan kita berjalan sendirian. Kita pun diajak untuk saling menolong satu sama lain. Rasul Paulus dalam bacaan kedua mengingatkan kita untuk melihat sesama yang lain sebagai sahabat dan rekan dalam iman. Seperti Tuhan yang menjadi sahabat kita dalam perjalanan, mari kita saling mendukung satu sama lain dalam kehidupan kita.

13. HENING 
14. SYAHADAT 

P : Marilah menanggapi Sabda Tuhan dan mengungkapkan iman kepercayaan kita kepada 
Tuhan dengan mengucapkan Syahadat. Aku percaya akan Allah, Bapa yang mahakuasa…..

15. DOA UMAT 

P : Marilah kita berdoa kepada Allah Bapa di surga, yang senantiasa mendengarkan doa-doa yang disampaikan dengan tulus dan rendah hati.
P : Bagi Gereja Kudus. Semoga Gereja berani membela keadilan dan kebenaran dan semakin peka terhadap penderitaan orang-orang kecil. Marilah kita mohon….
P : Bagi masyarakat kita. Semoga seluruh warga masyarakat kita yang beraneka ragam tidak menonjolkan perbedaan yang ada dalam upaya membangun kehidupan bersama yang lebih baik, adil, dan sejahtera. Marilah kita mohon….
P : Bagi semua orang yang sakit. Semoga orang-orang yang sedang sakit mengalami bantuan dari 
sesamanya, dan semoga kita pun terdorong untuk memperhatikan dan menghibur mereka agar 
mereka semakin percaya dan berharap pada belas kasih Allah.
P : Bagi kita semua. Semoga Tuhan melindungi kita dari segala marabahaya terutama dari berbagai 
gangguan penyakit. Semoga segala suka duka hidup ini semakin menyadarkan kita akan 
kehadiran Allah yang penuh belas kasih. Marilah kita mohon….
P : Kita hening sejenak untuk menyerahkan doa dan permohonan pribadi kita masing-masing. 
[hening sejenak lalu lanjut].
P : Allah Bapa di surga, kami percaya akan kebaikan dan penyelenggaraan-Mu terhadap kami semua. 
Kabulkanlah doa-doa permohonan kami, yang kami sampaikan dengan pengantaraan Kristus, Tuhan dan Pengantara kami.
U : Amin

16. KOLEKTE 

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved