Imam Keuskupan Maumere Meninggal
Romo Endi Sengga, Imam Keuskupan Maumere Ditemukan Meninggal Setelah Dua Hari Tidak Terlihat
Romo Fransiskus Sare, Ekonom Keuskupan Maumere, menjelaskan Kronologi penemuan mayat Romo Endi Sengga, Pr.
Penulis: Nofri Fuka | Editor: Hilarius Ninu
Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Nofri Fuka
TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Romo Fransiskus Sare, Ekonom Keuskupan Maumere, menjelaskan Kronologi penemuan mayat Romo Endi Sengga di dalam kamarnya setelah dua hari tak terlihat di sekitar wilayah Kantor Puspas Keuskupan Maumere.
Pastor yang akrab disapa Romo Fancy ini menyebut selama ini Alm. Romo Endi tinggal di Kantor Puspas Keuskupan Maumere.
"Hari Kamis malam itu kita masih makan malam bersama. Lalu sempat ke Kimbul yah. Biasa dia selalu ke situ. Mulai tidak kelihatan itu setelah hari Kamis malam itu, lalu kemarin satu hari full, sampai dengan tadi pagi, " tuturnya.
Romo Fancy menyebut tadi pagi, 7 September 2024, tidak ada tanda-tanda yang menunjukkan terkait meninggalnya Romo Endi.
Baca juga: Jenazah Romo Endi Sengga, Pr Imam Keuskupan Maumere akan Dikuburkan Esok Pagi
"Tapi memang selama ini, almarhum, kegiatannya atau keluar kadang-kadang dia beritahu kadang-kadang tidak jadi itu menjadi hal yang biasa yah, almarhum itu punya keunikan demikian, " ucapnya.
Lanjut Romo Fancy, tadi sekitar jam 10, penghuni Puspas termasuk romo Fancy sendiri mencium bau yang tidak sedap.
"Teman-teman di Puspas bersama Romo Wilfrid mencium bau yang tidak baik, tidak enak dari sekitar kamarnya itu. Pada jam 10.40 kemudian, kebetulan saya juga ada di Puspas, mendobrak pintunya, pintu depannya kemudian sampai dengan pintu depan kamarnya itu, " jelasnya.
Meski tak sempat masuk dalam kamar Alm. Endi, Romo Fancy dan teman-teman lain menduga beliau sudah meninggal.
Baca juga: BREAKING NEWS : Imam Keuskupan Maumere Ditemukan Meninggal di Kamar
"Tak sampai masuk ke kamarnya, sampai di pintu, tapi kayaknya romo sudah meninggal. Saya kemudian menelpon teman-teman di kepolisian menyampaikan keadaan seperti inikan kemudian kepolisian datang, " tandasnya.
Jam 12, tubuh Romo Endi dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah dr. Tc. Hillers Maumere.
"Karena memang SOP-nya begitu kan. Kemudian kita menunggu agak lama, Visum, kemudian selesai visum tadi dibersihkan dimandikan kemudian dimasukkan dalam peti ini, " jelasnya.
Fancy mengatakan berdasarkan hasil visum tidak ada tanda-tanda kekerasan pada tubuh Romo Endi Sengga.
Baca juga: Karnaval Budaya Meriahkan Festival Lembah Sanpio 2024 Manggarai Timur
"Saya tadi bersama keluarga untuk bisa membuat surat penolakan untuk otopsi. Karena memang tidak ada tanda-tanda kekerasan, " imbuhnya.
Menurut Romo Fancy, selama ini kesehatan Romo Endi agak terganggu.
"Sakit gula, kolesterol, asam urat. Dia memang dalam keadaan sakit tapi dia sendiri tidak terlalu memperhatikan kesehatannya, " tutup Romo Fancy.
Jenazah Romo Endi saat ini disemayamkan di Gereja Katedral Keuskupan Maumere.
Baca juga: Imigrasi Deportasi WNA Subjek Perhatian Khusus Pemerintah Filipina Terduga Pelaku Tindak Pidana
Penguburan akan dilaksanakan pada esok hari, 8 September 2024 pukul 11.00 Wita.
Pantauan TribunFlores.com di sekitar Gereja Katedral Maumere, keluarga dari Almarhum berdatangan untuk melayat.
Banyak pihak yang menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya Romo Endi.
Salah seorang warga asal Orinmude, Mane menyebut beliau (Alm. Romo Endi) sangat dekat dengan keluarganya.
Baca juga: Jelang Peparnas XVII, Dua Atlet Disabilitas Asal Ende Ikut Seleksi di Kupang
"Dia sangat dekat sekali dengan keluarga, biasanya dulu di Halehebing kalau ia mau ke kota pasti singgah di rumah, " jelasnya.
Kata dia, Romo Endi sudah dianggap anak angkat oleh Opanya sendiri.
"Karena dia dengan opa itu sangat dekat sekali," tuturnya.
Berita TRIBUNFLORES.COM lainnya di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.