Renungan Katolik Hari Ini
Renungan Katolik Jumat 13 September 2024, Menolong Orang Lain
Mari simak renungan Katolik Jumat 13 September 2024.Tema renungan Katolik yaitu menolong orang lain.
Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
Oleh: Pastor John Lewar, SVD
TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Mari simak renungan Katolik Jumat 13 September 2024.
Tema renungan Katolik yaitu menolong orang lain.
Renungan katolik ada dibagian akhir artikel ini.
Renungan katolik disusun oleh Pastor John Lewar, SVD.
Jumat 13 September 2024 merupakan Hari Jumat Biasa XXIII, Perayaan Wajib Santo Yohanes Krisostomus, Uskup dan Pujangga Gereja, dengan Warna Liturgi Putih.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Jumat 13 September 2024, Ingat Orang, Orang Asyik Cerita Tentang Dirimu
Adapun Bacaan Liturgi Katolik Hari Jumat 13 September 2024 adalah sebagai berikut:
Bacaan Pertama 1 Korintus 9:16-19,22b-27
Bagi semua orang aku menjadi segala-galanya, untuk menyelamatkan mereka semua.
Saudara-saudara, memberitakan Injil bukanlah suatu alasan bagiku untuk memegahkan diri. Sebab bagiku itu suatu keharusan. Celakalah aku bila aku tidak memberitakan Injil.
Andaikata aku melakukannya menurut kehendakku sendiri, memang aku berhak menerima upah. Tetapi karena aku melakukannya bukan menurut kehendakku sendiri, pemberitaan itu adalah tugas penyelenggaraan yang ditanggungkan kepadaku.
Kalau demikian apakah upahku? Upahku ialah ini: bahwa aku boleh memberitakan Injil tanpa upah, dan bahwa aku tidak mempergunakan hakku sebagai pemberita Injil. Sungguhpun aku bebas terhadap semua orang, aku menjadikan diriku hamba dari semua orang, supaya aku boleh memenangkan sebanyak mungkin orang.
Bagi semua orang aku telah menjadi segala-galanya, supaya aku sedapat mungkin memenangkan beberapa orang dari antara mereka. Segala sesuatu ini aku lakukan karena Injil, supaya aku mendapat bagian dalamnya.
Tidak tahukah kamu, bahwa dalam gelanggang pertandingan semua peserta turut berlari, tetapi bahwa hanya satu orang saja yang mendapat hadiah? Karena itu larilah begitu rupa, sehingga kamu memperolehnya! Tiap-tiap orang yang turut mengambil bagian dalam pertandingan, menguasai dirinya dalam segala hal.
Mereka berbuat demikian untuk memperoleh suatu mahkota yang fana, tetapi kita untuk memperoleh suatu mahkota yang abadi. Sebab itu aku tidak berlari tanpa tujuan dan aku bukan petinju yang sembarangan saja memukul. Tetapi aku melatih tubuhku dan menguasainya seluruhnya, supaya sesudah memberitakan Injil kepada orang lain.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U. Syukur Kepada Allah.
Mazmur Tanggapan Mzm. 84:3,4,5-6,12
Ref. Betapa menyenangkan tempat kediaman-Mu, ya Tuhan semesta alam!
Jiwaku hancur karena merindukan pelataran-pelataran Tuhan; hatiku dan dagingku bersorak-sorai kepada Allah yang hidup.
Bahkan burung pipit telah mendapat sebuah rumah, dan burung layang-layang sebuah sarang, tempat menaruh anak-anaknya, pada mezbah-mezbah-Mu, ya Tuhan semesta alam, ya Rajaku dan Allahku!
Berbahagialah orang-orang yang diam di rumah-Mu, yang terus-menerus memuji-muji Engkau. Berbahagialah manusia yang kekuatannya di dalam Engkau, yang berhasrat mengadakan ziarah!
Mereka berjalan makin lama makin kuat, hendak menghadap Allah di Sion.
Sebab Tuhan Allah adalah matahari dan perisai; kasih dan kemuliaan Ia berikan; Ia tidak menahan kebaikan dari orang yang hidup tidak bercela.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya.
Sabda-Mu, ya Tuhan, adalah kebenaran. Kuduskanlah kami dalam kebenaran.
Bacaan Injil Lukas 6:39-42
Mungkinkah seorang buta membimbing orang buta?
Pada suatu ketika Yesus menyampaikan perumpamaan ini kepada murid-murid-Nya, "Mungkinkah seorang buta membimbing orang buta? Bukankah keduanya akan jatuh ke dalam lubang?
Seorang murid tidak melebihi gurunya, tetapi orang yang sudah tamat pelajarannya, akan menjadi sama dengan gurunya. Mengapa engkau melihat selumbar dalam mata saudaramu, sedangkan balok dalam matamu sendiri tidak kauketahui?
Bagaimana mungkin engkau berkata kepada saudaramu, 'Saudara, biarlah aku mengeluarkan selumbar dalam matamu', padahal balok dalam matamu tidak kaulihat? Hai orang munafik, keluarkanlah dahulu balok dari matamu, maka engkau akan melihat dengan jelas untuk mengeluarkan selumbar itu dari mata saudaramu."
Demikianlah Injil Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.
Renungan Katolik
Apa yang terjadi jika mata tidak melihat dengan benar dan pembimbing tidak tahu cara membimbing? Jawabannya adalah bencana! Kita hanya dapat mengajarkan kepada orang lain apa yang kita sendiri telah mempelajarinya terlebih dahulu. Bagaimana kita dapat menolong orang lain mengatasi kesalahan mereka jika kita dibutakan oleh kesalahan kita sendiri? Jika kita ingin menjadi pembimbing dan guru bagi orang lain maka kita harus memiliki visi yang jelas ke mana kita akan pergi dan peta yang menunjukkan jalannya. Jika tujuan kita adalah surga maka hanya ada satu jalan dan jalan itu adalah salib Yesus Kristus.
Mengapa sikap menghakimi begitu berkembang saat ini, bahkan di kalangan orang Kristiani? "Berpikir yang terbaik untuk orang lain" adalah penting jika kita ingin bertumbuh dalam kasih. Para guru agama Yahudi kerap memperingatkan orang-orang, " Siapa saja yang menilai sesamanya dengan baik, ia akan dinilai dengan baik oleh Allah." Betapa mudahnya kita salah menilai dan betapa sulitnya kita bersikap tidak memihak dalam menilai. Penilaian kita terhadap orang lain biasanya "meleset" karena kita tidak dapat melihat ke dalam diri orang tersebut, atau kita tidak memiliki akses terhadap semua fakta, atau kita terpengaruh oleh naluri dan reaksi yang tidak masuk akal terhadap orang lain. Memang, lebih mudah untuk menemukan kesalahan dalam diri orang lain daripada diri sendiri.
Yesus menyatakan sebuah prinsip surgawi, yaitu apa yang kita berikan kepada orang lain akan kembali kepada kita. Tuhan mengetahui kesalahan kita dan Dia melihat semuanya, bahkan ketidaksempurnaan dan dosa-dosa yang tidak dapat dikenali dalam diri kita sendiri. Namun, dengan kesabaran, Dia mengajak kita kembali ke dalam kasih-Nya.
Ya Bapa, berikanlah kami kerendahan hati untuk menyadari ketidaktahuan kami, mengakui kesalahan kami, menyadari kebutuhan kami, menerima nasihat dan teguran. Tolonglah kami untuk selalu memuji, bukan mengkritik; bersimpati, bukan mentatahkan semangat; membangun, bukan menghancurkan, serta memikirkan orang Iain dalam keadaan terbaiknya, bukan dalam keadaan terburuknya. Amin. (Gg).
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.