Berita Sikka

Tim IWP Kunjungi Pulau Pemana Sikka, Ajak Masyarakat Jangan Kotori Laut dengan Sampah

Kegiatan bertema peningkatan kapasitas dalam pengelolaan sampah padat di Flores itu digelar di halaman kantor Desa Pemana.

Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM/VINO NAI 
POSE BERSAMA - Foto bersama tim IWP usai kegiatan lokakarya bersama Aparat Desa Pemana, ibu-ibu dari Desa Pemana , Mapala Unipa dan Mapala Muhammadiyah di halam Kantor Desa Pemana, Kecamatan Alok, Kabupaten Sikka, NTT, pada Sabtu 14 September 2024. 

Laporan Reporter Magang TRIBUNFLORES.COM, Vino Nai

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Tim Indonesian Waste Platform (IWP), melakukan kunjungan ke Desa Pemana di Pulau Pemana, Kecamatan Alok Timur, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT), Sabtu 14 September 2024.

Disana, mereka menyelenggarakan lokakarya dengan mengusung tema, peningkatan kapasitas dalam pengelolaan sampah padat.

Sebelum kegiatan berlangsung, tim IWP mengunjungi lokasi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di sana. 

Kegiatan lokakarya tersebut pandu langsung oleh Martinus Mustari Ipir, PJ Kepala Desa Pemana.

Baca juga: IWP Gandeng Mapala Unipa Gelar Lokakarya Bahas Pengelolaan Sampah di Maumere

 

Tim inti IWP terdiri dari perwakilan Institut Teknologi Bandung (ITB), Asosiasi Daur Ulang Plastik Indonesia (ADUPI), dan dari Universitas Sam Ratulangi dan Yayasan Surya Prima Mulia di Manado, Sulawesi Utara, Likupang dan utusan dari Mapala Unipa dan Mapala Muhammadiyah Maumere. 

PJ Kepala Desa Pemana, Martinus Mustari Ipir berharap dengan adanya kunjungan dari Tim IWP bisa membawa perubahan bagi masyarakat Desa Pemana untuk peduli terhadap Sampah. 

"Kami belum melakukan apa-apa, kami hanya mengumpulkan dan membuangnya ke tempat sampah tetapi semoga kehadiran kita hari ini bisa mengedukasi dan memberi motivasi ke kami warga Desa Pemana sehingga ada hal lain yang dapat kami lakukan untuk pengolahan Sampah di Desa ini,"ujarnya.

Martinus Ipir menyebutkan Desa Pemana memiliki potensi sumber daya laut yang bagus dan menjadi sumber kehidupan bagi masyarakat di sekitar. 

"Dengan harapan tim IWP yang sudah jauh-jauh dari Belanda peduli dengan kita yang ada di sini maka kita yang ada di desa sini harus lebih peduli karena, kita tahu bawah pulau kita ini sungguh indah, syang kalau kita kotori dengan membuang sampah. Minimal kita bisa memilih dan memilah sampah karena laut adalah masa depan kita,"ujarnya.

Sementara itu, Ketua Mapala Unipa, Ronal Nuwa menerangkan, dengan kegiatan penangan sampah oleh IWP yang bekerja sama dengan Mapala Unipa dan  Mapala Muhammadiyah di Desa Pemana bisa membantu melestarikan keindahan Pulau Pemana yang bebas dari masalah sampah.

Baca juga: IWP Daur Ulang Limbah Kaca Bangun Pusat Pembelajaran Lingkungan di Labuan Bajo

"Menurut saya kegiatan ini sangat baik dan penting apalagi yang berkaitan dengan penanganan kebersihan sampah agar masyarakat di Pulau Pemana dapat memahami pentingnya pengolahan dan terhindar dari sampah untuk dapat menjaga keindahan di tempat ini. hari ini juga kami berkunjung ke Pulau Pemana untuk mengetahui keluh kesah masyarkat di sini sehingga bisa membuat perencanaan ke depannya,"ujar Ronal.

Ia berharap dengan adanya kegiatan yang diselenggarakan oleh IWP, pemerintah Kabupaten Sikka dapat memperhatikan masalah sampah. 

"Mungkin dengan kegiatan yang diselenggarakan oleh Indonesian waste platform (IWP), bisa menyentuh pemerintah Kabupaten Sikka khususnya Dinas Lingkungan Hidup bisa lebih memperhatikan maslah sampah di Pulau Pemana,"ungkasnya. 

Pendiri Platform Sampah Indonesia, Nina Van Toulon menyampaikan apresiasi terhadap kehadiran warga saat lokakarya tersebut.

Ibu-ibu di Pemana sangat antusias mengikuti kegiatan hingga usai. 

"Saya sangat senang banyak ibu-ibu yang hadir dalam kegiatan ini"ujar Nina Van Toulon.

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved