Kekeringan di Sikka

Peduli Bencana Kekeringan, PMI Sikka Distribusi Air Bersih untuk Warga

Hampir sebagian besar wilayah NTT sudah memasuki musim kemarau, tidak terkecuali Kabupaten Sikka.

Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM/HO-ARNOLD LADO
DISTRIBUSI AIR BERSIH - Staf PMI dan BPBD saat melakukan distribusi air bersih di Kecamatan Hewokloang, Kabupaten Sikka, Flores, Nusa Tenggara Timur, Jumat, 6 September 2024. 

Laporan Reporter Magang TRIBUNFLORES.COM, Risna Ase

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Sikka bekerja sama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mendistribusikan air bersih bagi warga di 3 kecamatan wilayah Kabupaten Sikka, Maumere, Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT), 2 sampai 16 September 2024.

Tiga kecamatan itu yakni Kecamatan Kangae, Kecamatan Hewokloang dan Kecamatan Kewapante.

Ketua PMI Kabupaten Sikka, Gervatius P. Mude menjelaskan program ini dilakukan atas bencana kekeringan yang telah melanda wilayah NTT pada bulan September 2024.

Hampir sebagian besar wilayah NTT sudah memasuki musim kemarau, tidak terkecuali Kabupaten Sikka.

Baca juga: Perjuangan Nenek Avelina Dapatkan Air Bersih: Tempuh 3 Kilometer Demi Hidupi Suami yang Sakit

 

Gervatius menyampaikan, PMI Kabupaten Sikka dengan dukungan PMI Provinsi NTT dan PMI pusat mendorong pemenuhan kebutuhan air bersih di 3 Kecamatan dengan prioritas wilayah desa yang terdampak kekeringan.

 “Atas nama pengurus PMI Kabupaten Sikka kami mengucapkan terima kasih atas dukungan pengurus PMI Provinsi dan PMI Pusat karena telah memperhatikan dampak kekeringan di wilayah Kabupaten Sikka. Dengan kondisi kekeringan ini, air menjadi kebutuhan vital yang harus dipenuhi,"ujarnya dalam siaran pers yang diterima TRIBUNFLORES.COM dari Arnol Lado sfaf PMI Sikka, Rabu 18 September 2024.

Gervatius menjelaskan, setelah melakukan assessment, mereka akan mendukung pelayanan air bersih di 3 Kecamatan yaitu Hewokloang, Kangae dan Kewapante dengan masing-masing prioritas pelayanan di 4 desa tiap kecamatan.

Gervatius berkomitmen mendukung pelayanan air bersih selama 30 hari kepada masyarakat terdampak. 

"Mari kita bergerak bersama untuk membantu masyarakat terdampak bencana dalam spirit kemanusiaan,"ujarnya.

Baca juga: Krisis Air Bersih, Polres Sikka Salurkan 20 Ribu Liter Air Bersih Untuk Warga di Hurabegor Sikka

Sementara itu Pihak BPBD Kabupaten Sikka, melalui Kabid II Bidang Kedaruratan dan Logistik, Emanuel Yosef Muda, menyampaikan ada kolaborasi antara BPBD dan PMI Kabupaten Sikka dalam mengantisipasi bencana kekeringan di wilayah Kabupaten Sikka khususnya di beberapa desa yang terdampak erupsi gunung Lewotobi Laki-laki.

“Erupsi juga berdampak pada desa-desa di wilayah perbatasan Kabupaten Sikka dan Flores Timur sehingga banyak sumber air tercemar dan masyarakat kesulitan air bersih. Beberapa desa yang terdampak seperti Kringa, Ojang, Tiwutawa, Udeen Tuek juga menjadi wilayah yang membutuhkan air bersih,"ungkapnya.

Warga terdampak, Dominika mengaku, kekeringan melanda desanya sejak Januari 2024 lalu.

"Wilayah Desa Seusina mulai terdampak kekeringan sejak bulan Januari lalu dan kami memenuhi kebutuhan air bersih dengan membeli air tangki dengan harga Rp 175.000 sampai Rp 200.000/tangki bergantung jarak. Disini belum ada sumber air yang dekat," ujar warga Dusun Kewagunung ini.

Halaman
12
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved