Renungan Katolik Hari Ini
Renungan Harian Katolik Sabtu 21 September 2024, Mencari Mereka yang Paling Membutuhkan Pertolongan
Mari simak renungan harian Katolik Sabtu 21 September 2024.Tema Renungan Harian Katolik yaitu mencari mereka yang paling membutuhkan pertolongan.
Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Mari simak renungan harian Katolik Sabtu 21 September 2024.
Tema Renungan Harian Katolik yaitu mencari mereka yang paling membutuhkan pertolongan.
Sabtu 21 September 2024 merupakan Hari Sabtu Biasa XXIV, Pesta Santo Mateus, Rasul dan Pengarang Injil, dengan Warna Liturgi Merah.
Adapun Bacaan Liturgi Katolik Hari Sabtu 21 September 2024 adalah sebagai berikut:
Baca juga: Bacaan Injil Katolik Hari Ini Sabtu 21 September 2024 Pekan XXIV
Bacaan Pertama Efesus 4:1-7.11-13
Ada macam-macam tugas pelayanan demi pembangunan umat.
Saudara-saudara, aku, orang yang dipenjarakan karena Tuhan, menasihati kamu, supaya sebagai orang-orang yang terpanggil, kamu hidup sepadan dengan panggilan itu. Hendaklah kamu selalu rendah hati, lemah lembut dan sabar.
Tunjukkanlah kasihmu dalam saling membantu. Dan berusahalah memelihara kesatuan Roh dalam ikatan damai sejahtera: Satu tubuh dan satu Roh, sebagaimana kamu telah dipanggil kepada satu pengharapan yang terkandung dalam panggilanmu; satu Tuhan, satu iman, satu baptisan, satu Allah dan Bapa dari semua, yang di atas semua, menyertai semua dan menjiwai semua.
Akan tetapi, kepada kita masing-masing telah dianugerahkan kasih karunia menurut ukuran pemberian Kristus. Dialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita Injil, gembala umat, maupun pengajar; semuanya itu untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi tugas pelayanan demi pembangunan tubuh Kristus.
Dengan demikian, akhirnya kita semua mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U. Syukur Kepada Allah.
Mazmur Tanggapan Mzm 19:2-3.4-5
Ref. Nama Tuhan hendak kuwartakan di tengah umat kumuliakan.
Langit menceritakan kemuliaan Allah, dan cakrawala memberitakan karya tangan-Nya; hari yang satu mengisahkannya kepada hari yang lain dan malam yang satu menyampaikan pengetahuannya kepada malam berikut.
Meskipun tidak berbicara, dan tidak memperdengarkan suara, namun di seluruh bumi bergaunglah gemanya, dan amanat mereka sampai ke ujung bumi.
Bait Pengantar Injil Matius 5:16
Ref. Alleluya.
Allah, Tuhan kami, Engkau kami puji dan kami muliakan. Kepada-Mu paduan para rasul bersyukur.
Bacaan Injil Matius 9:9-13
Berdirilah Matius, lalu mengikuti Yesus.
Pada suatu hari, Yesus melihat seorang yang bernama Matius duduk di rumah cukai. Yesus berkata kepadanya, “Ikutlah Aku!” Maka berdirilah Matius, lalu mengikuti Dia.
Kemudian, ketika Yesus makan di rumah Matius, datanglah banyak pemungut cukai dan orang berdosa, makan bersama-sama dengan Dia dan murid-murid-Nya.
Melihat itu, berkatalah orang-orang Farisi kepada murid-murid Yesus, “Mengapa gurumu makan bersama dengan pemungut cukai dan orang berdosa?” Yesus mendengarnya dan berkata, “Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, melainkan orang sakit.
Maka pergilah dan pelajarilah arti firman ini: Yang Kukehendaki ialah belas kasihan dan bukan persembahan, karena Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa.”
Demikianlah Injil Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.
Renungan Katolik
Pada zaman Yesus, masyarakat Yahudi terbagi dalam dua kelompok. Pertama, orang-orang Yahudi ortodoks yang secara kaku menaati hukum Taurat, termasuk semua peraturan yang kecil. Kedua, orang yang menaati hukum Taurat, tetapi tidak peduli dengan peraturan yang kecil. Kaum ortodoks memperlakukan kelompok yang terakhir ini seperti warga negara kelas dua: menghindari pergaulan dengan mereka, menolak berbisnis dengan mereka, menolak memberi atau menerima apa pun dari mereka, menolak kawin campur, dan menghindari segala bentuk hiburan dengan mereka, termasuk perjamuan makan.
Pergaulan Yesus dengan orang-orang seperti ini, terutama dengan para pemungut cukai dan orang-orang berdosa, mengejutkan perasaan kelompok Yahudi ortodoks. Ketika memanggil Matius untuk menjadi salah satu murid-Nya, Yesus memilih salah satu dari orang yang paling tidak disukai oleh kelompok Yahudi ortodoks.
Ketika orang-orang Farisi mencela perbuatan Yesus yang tidak umum ketika makan bersama orang-orang berdosa di depan umum, pembelaan Yesus cukup sederhana: seorang dokter tidak perlu mengunjungi orang yang sehat. Sebaliknya, ia akan mendatangi mereka yang sakit. Yesus mencari mereka yang paling membutuhkan. Seorang tabib sejati menawarkan kesembuhan yang utuh: tubuh, pikiran, dan roh.
Kaum Yahudi ortodoks begitu sibuk mengurusi praktik agama mereka sendiri sehingga mereka lalai untuk menolong orang-orang yang membutuhkan perawatan rohani. Mereka melakukan praktik agama secara egois. Mereka tidak ingin bergaul dengan orang-orang yang tidak seperti mereka. Sebaliknya, Yesus menyatakan misi-Nya dengan sangat jelas: datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa. Apakah kita sudah bersyukur kepada Tuhan atas belas kasihan-Nya yang besar kepada kita? Apakah kita telah mengusahakan kebaikan bagi sesama dan menunjukkan belas kasihan dan kebaikan kepada mereka?
Tuhan Yesus, Juruselamat kami, izinkanlah kami datang kepada-Mu: Hati kami dingin; Tuhan, hangatkanlah hati kami dengan kasih-Mu yang tanpa pamrih. Hati kami berdosa; bersihkanlah dengan darah-Mu yang mahal. Hati kami lemah; kuatkanlah dengan Roh-Mu yang penuh sukacita. Hati kami kosong; penuhilah dengan kehadiran ilahi-Mu. Tuhan Yesus, hati kami adalah milik-Mu; milikilah hati kami selalu dan hanya untuk diri-Mu sendiri. Amin. (Doa Santo Agustinus, 354—430) (gg).
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.