Renungan Katolik Hari Ini

Renungan Katolik Sabtu 21 September 2024, Berdirilah Mateus, Lalu Mengikuti Dia

Mari simak renungan Katolik Sabtu 21 September 2024.Tema renungan Katolik yaitu berdirilah Mateus, lalu mengikuti Dia.

Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM / HO-BRUDER
Br. Pio Hayon, SVD.Mari simak renungan Katolik Sabtu 21 September 2024.Tema renungan Katolik yaitu berdirilah Mateus, lalu mengikuti Dia. 

U. Terpujilah Kristus.

Renungan Katolik

Saudari/a yang terkasih dalam Kristus

Salam damai  sejahtera untuk kita semua. Satu tindakan atau aksi yang kita lakukan akan bisa terjadi kalau dimulai dengan tindakan berdiri. Tindakan berdiri itu biasanya sebagai tanda kesiap-siapan seseorang untuk melakukan satu tindakan atau gerakan lainnya sesudah itu. Jika tidak dimulai dengan berdiri maka tidak jadi kegiatan lanjutannya. Maka berdiri itu satu tindakan awal yang pasti sebelum melakukan satu tindakan lainnya. 

Saudari/a yang terkasih dalam Kristus

Di akhir pekan pada hari Sabtu pekan ke XXIV ini, merayakan pesta Santo Mateus, Rasul dan Pengarang Injil. Ayahnya bernama Alfeus. Ia sendiri pun disebut juga Levi. Mateus dikenal luas sebagai pemungut cukai di kota Kapernaum, daerah Galilea. Di kalangan masyarakat Yahudi, terutama para pemimpinnya, jabatan pemungut cukai dipandang sebagai jabatan kotor. Para pemungut cukai dipandang sebagai pendosa, yang dapat disejajarkan dengan pembunuh, perampok, penjahat, pelacur dll.

Alasannya ialah mereka itu adalah sahabat dan kaki-tangan Romawi, bangsa kafir yang menjajah mereka. Meskipun tuduhan itu tidak seluruhnya benar, namun Mateus jelas digolongkan dalam kelompok yang tak terhormat ini. Apa boleh buat karena itulah pandangan umum masyarakat Yahudi. Mateus masih berharga di mata Tuhan. Yesus memanggil dia: "Ikutilah Aku!" Panggilan ini menunjukkan bahwa bagi Yesus, Mateus masih memiliki titik-titik kebaikan yang dapat diandalkan.

Peristiwa panggilan Mateus sempat mencengangkan banyak orang: "Bagaimana mungkin Yesus memanggil dan memilih seorang pendosa menjadi muridNya?" Ketika Mateus mengadakan perjamuan besar di rumahnya bagi Yesus dan murid-muridNya, banyak pemungut cukai hadir juga. Kaum Farisi dan orang-orang lain yang tidak menyukai Yesus semakin membenci Yesus: "Mengapa gurumu makan bersama dengan para pendosa?" Pada saat itulah, Yesus mengatakan: "Bukan orang sehat yang memerlukan dokter, melainkan orang sakit. Aku datang bukan untuk memanggil orang saleh, melainkan orang berdosa." Mateus masih berharga di mata Tuhan. Yesus memanggil dia: "Ikutilah Aku!" Panggilan ini menunjukkan bahwa bagi Yesus, Mateus masih memiliki titik-titik kebaikan yang dapat diandalkan.

Peristiwa panggilan Mateus sempat mencengangkan banyak orang: "Bagaimana mungkin Yesus memanggil dan memilih seorang pendosa menjadi muridNya?" Ketika Mateus mengadakan perjamuan besar di rumahnya bagi Yesus dan murid-muridNya, banyak pemungut cukai hadir juga. Kaum Farisi dan orang-orang lain yang tidak menyukai Yesus semakin membenci Yesus: "Mengapa gurumu makan bersama dengan para pendosa?" Pada saat itulah, Yesus mengatakan: "Bukan orang sehat yang memerlukan dokter, melainkan orang sakit. Aku datang bukan untuk memanggil orang saleh, melainkan orang berdosa." Mateus, seorang terpelajar. Ia dapat berbicara dan menulis dalam bahasa Yunani dan Aramik, suatu dialek bahasa Ibrani. Riwayat hidupnya tidak banyak diketahui, baik sebelum maupun sesudah dipanggil Yesus.

Menjadi menarik dalam panggilan Mateus adalah saat dia dipanggil oleh Yesus ada satu tindakan yang dilakukannya yaitu dia ‘berdiri’ lalu mengikutiNya. Tindakan Mateus yang berdiri lalu meninggalkan rumah cukai lalu mengikuti Yesus itu bukan sekedar satu tindakan biasa tetapi mempunyai nilai rohani yang tinggi. Berdiri itu adalah satu tindakan kesiapan sekaligus tindakan bangun dari tempat duduknya di rumah cukai itu. Ini artinya Mateus siap untuk meninggalkan dan mengikuti Yesus. Jika tak ada tindakan berdiri ini maka tidak mungkin juga ada tindakan mengikuti. Kita pun seharusnya demikian.

Sebelum mengikuti Yesus, kita perlu ‘berdiri’ untuk bangkit dari kedosaan kita dengan meninggalkan cara hidup lama yang disimbolkan dengan duduk di rumah cukai itu. Lalu kita pasti akan siap untuk mengikuti Yesus dengan berani. Namun kadang kita memang mengalami kesulitan dalam mengikuti Yesus karena kita masih mau tetap merasa nyaman dengan ‘kursi kedosaan’ kita sehingga kita sulit untuk berdiri lagi. Maka marilah kita belajar dari Mateus untuk harus siap ‘berdiri’ untuk melangkah mengikuti Yesus. 

Saudari/a terkasih dalam Kristus 

Pesan untuk kita, pertama:  semua kita telah dipanggil untuk menjadi murid-murid Tuhan atas cara yang unik secara pribadi. Kedua, dan karena itu kita harus mensyukuri itu dan selalu siap untuk mengikuti panggilan Tuhan. Tiga, namun kita kadang masih saja terikat dengan kemanusiaan kita yang membuat kita sulit untuk siap mengikuti Yesus. Maka kita sebaiknya harus siap meninggalkan manusia lama kita agar kita layak untuk mengikuti panggilan Tuhan. (gg).

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved