Misa Hari Minggu
Tata Perayaan Ekaristi Minggu 22 September 2024 Pekan Biasa XIV Tahun B
Mari simak teks tata perayaan ekaristi hari Minggu 22 September 2024.Teks tata perayaan ekaristi hari Minggu disusun oleh P. Petrus Cristologus Dhogo.
Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
Oleh: P. Petrus Cristologus Dhogo, SVD
TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Mari simak teks tata perayaan ekaristi hari Minggu 22 September 2024.
Teks tata perayaan ekaristi hari Minggu disusun oleh P. Petrus Cristologus Dhogo, SVD.
Teks tata perayaan ekaristi hari minggu disiapkan untuk pekan biasa XIV tahun B dengan warna liturgi hijau.
Para Petugas Liturgi berkumpul di sakristi. Pada meja perayaan disiapkan lilin bernyala yang mengapiti salib.
Baca juga: Injil Katolik Minggu 22 September 2024 Lengkap Mazmur Tanggapan
Untuk bacaan, siapkan Alkitab. Untuk nyanyian, bisa siapkan buku nyanyian.
Sedapat mungkin, untuk kekhusukan suasana, alat-alat komunikasi dimatikan.
Ketika memulai, Pemimpin (P) berkata, “Penolong kita ialah Tuhan”, dan yang lain menyahut, “Yang menjadikan langit dan bumi”.
Kemudian dinyanyikan lagu pembuka untuk masa Biasa;
NB. Keterangan tentang lagu diberi warna ungu
01. TANDA SALIB DAN SALAM
P : Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus.
U : Amin.
P : Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, cinta kasih Allah, dan persekutuan Roh Kudus beserta kita.
U : Sekarang dan selama-lamanya.
02. KATA PEMBUKA
P : Dalam Minggu Biasa kelima belas ini, kita diajak untuk merefleksikan tingkah laku dan sikap hidup kita terhadap sesama. Bacaan pertama mengisahkan tentang rancangan jahat dari orang fasik atau dari orang jahat. Mereka menginginkan kejatuhan orang-orang baik dengan merancangkan berbagai cara untuk menjatuhkannya. Kita pun diminta untuk tidak berlaku seperti orang jahat ini.Dalam bacaan kedua, kita akan diingatkan oleh Rasul Yakobus dalam suratnya agar kita tidak terjerumus dalam sikap iri hati, egois dan keinginan yang tidak teratur. Kita harus mampu mengatasi atau mengontrolnya agar kita pun bisa menjadi orang yang baik. Dalam bacaan Injil, kita akan mendengarkan pemberitahuan Yesus bahwa Ia akan menderita, wafat dan bangkit. Itulah pelayanan-Nya demi keselamatan kita. Dengan ini, kita semua diajak untuk saling memperhatikan dan saling melayani. Kita tidak perlu memperebutkan posisi atau jabatan, tetapi kita harus saling melayani. Kata Yesus, siapa yang terbesar di antaramu, ia mesti menjadi pelayan dari semuanya. Mari kita saling melayani dengan tulus. [hening sejenak]
03. TOBAT DAN PERMOHONAN AMPUN
P : Marilah kita mengakui bahwa kita berdosa terutama karena kita meragukan kehadiran Tuhan dalam hidup kita. Kita mohon pengampunan agar hati kita menjadi layak untuk perayaan Sabda ini.
U : Saya mengaku kepada Allah yang Mahakuasa, dan kepada saudara sekalian, bahwa saya telah berdosa,dengan pikiran dan perkataan, dengan perbuatan dan kelalaian. Saya berdosa, saya berdosa, saya sungguh berdosa. Oleh sebab itu saya mohonkepada Santa Perawan Maria, kepada para malaikat dan orang kudus dan kepada saudara sekalian, supaya mendoakan saya pada Allah, Tuhan kita.
P : (dengan tangan terkatup) Semoga Allah memandang dan memperhatikan kita. Semoga Ia menunjukkan kerelaan hati-Nya serta memberikan pengampunan dosa dan damai sejahtera kepada kita.
U : Amin.
04. MENYANYIKAN LAGU KEMULIAAN
[Dianjurkan untuk memakai Madah Kemuliaan di bawah ini]
P : Kemuliaan kepada Allah di surga
U : dan damai di bumi kepada orang yang berkenan pada-Nya.
P : Kami memuji Dikau,
U : Kami meluhurkan Dikau.
P : Kami menyembah Dikau,
U : Kami memuliakan Dikau.
P : Kami bersyukur kepada-Mu, karena kemuliaan-Mu yang besar.
U : Ya Tuhan Allah, raja surgawi, Allah Bapa yang Mahakuasa.
P : Ya Tuhan Yesus Kristus, Putera yang tunggal.
U : Ya Tuhan Allah, Anak Domba Allah, Putera Bapa.
P : Engkau yang menghapus dosa dunia, kasihanilah kami.
U : Engkau yang menghapus dosa dunia, kabulkanlah doa kami.
P : Engkau yang duduk di sisi Bapa, kasihanilah kami.
U : Karena hanya Engkaulah kudus.
P : Hanya Engkaulah Tuhan.
U : Hanya Engkaulah Mahatinggi, ya Yesus Kristus.
P : bersama dengan Roh Kudus,
U : dalam kemuliaan Allah Bapa. Amin.
05. DOA PEMBUKA
P : Marilah kita berdoa, [hening sejenak] Allah yang kuasa dan kekal, demi keselamatan kami, Putra-Mu diutus agar kami dihantar kepada kehidupan kekal. Dia mengajarkan kami untuk saling melayani meneladani-Nya. Semoga kami mengalahkan iri hati, kesombongan dan sifat egois kami agar hiduplah di tengah kami semangat
kerendahan hati dan saling menghargai. Demi Kristus, Tuhan kami dan Pengantara kami, yang hidup dan berkuasa, bersama dengan Dikau, dalam persatuan dengan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa.
U : Amin.
06. AJAKAN MENDENGARKAN SABDA TUHAN
P : Marilah kita membuka hati kita untuk mendengarkan Sabda Tuhan dan menerimanya agar Sabda Tuhan menjadi pelita iman kita dan tongkat penuntun jalan hidup kita.
[Bacaan dibacakan dari Alkitab]
07. BACAAN PERTAMA (Keb. 2:12,17-20)
L : Bacaan dari Kitab Kebijaksanaan. Orang fasik berkata, marilah kita menghadang orang yang baik, sebab bagi kita ia menjadi gangguan serta menentang pekerjaan kita. Pelanggaran-pelanggaran hukum dituduhkannya
kepada kita, dan kepada kita dipersalahkannya dosa-dosa terhadap pendidikan kita.Coba kita lihat apakah perkataannya benar dan ujilah apa yang terjadi waktu ia berpulang. Jika orang yang benar itu sungguh anak Allah, niscaya Ia akan menolong dia serta melepaskannya dari tangan para lawannya. Mari, kita mencobainya
dengan aniaya dan siksa, agar kita mengenal kelembutannya serta menguji kesabaran hatinya. Hendaklah kita menjatuhkan hukuman mati keji terhadapnya, sebab menurut katanya ia pasti mendapat pertolongan.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.
08. MENYANYIKAN LAGU
[Atau mendaraskan Mazmur Tanggapan berikut:] Refren (Mzm. 54:6b)
Tuhanlah yang menopang aku.
Mzm. 54:3-4,5,6,8 Ya Allah, selamatkanlah aku karena nama-Mu, berilah keadilan kepadaku karena keperkasaan-Mu!Ya Allah, dengarkanlah doaku, berilah telinga kepada ucapan mulutku! (Refren)
Sebab orang-orang yang angkuh bangkit menyerang aku, orang-orang yang sombong ingin mencabut nyawaku; mereka tidak mempedulikan Allah. (Refren)
Sesungguhnya, Allah adalah penolongku; Tuhanlah yang menopang aku.Dengan rela hati aku akan mempersembahkan korban kepada-Mu, bersyukur sebab nama-Mu baik, ya TUHAN. (Refren)
09. BACAAN KEDUA (Yak. 3:16 - 4:3)
L : Bacaan dari Surat Rasul Yakobus. Saudara-saudari, di mana ada iri hati dan mementingkan diri sendiri di situ ada kekacauan dan segala macam perbuatan jahat. Tetapi hikmat yang dari atas adalah pertama-tama murni, selanjutnya pendamai, peramah, penurut, penuh belas kasihan dan buah-buah yang baik, tidak memihak dan tidak munafik. Dan buah yang terdiri dari kebenaran ditaburkan dalam damai untuk mereka yang mengadakan damai. Dari manakah datangnya sengketa dan pertengkaran di antara kamu? Bukankah datangnya dari hawa nafsumu yang saling berjuang di dalam tubuhmu? Kamu mengingini sesuatu, tetapi kamu tidak memperolehnya, lalu kamu membunuh; kamu iri hati, tetapi kamu tidak mencapai tujuanmu, lalu kamu bertengkar dan kamu berkelahi. Kamu tidak memperoleh apa-apa, karena kamu tidak berdoa.Atau kamu berdoa juga, tetapi kamu tidak
menerima apa-apa, karena kamu salah berdoa, sebab yang kamu minta itu hendak kamu habiskan untuk memuaskan hawa nafsumu.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.
10. ALLELUIA (2Tes. 2:14)
P : Alleluia
U : Alleluia
P : Allah telah memanggil kita lewat Injil,sehingga kitab oleh menikmati kemuliaan Yesus Kristus, Tuhan kita.
U : Alleluia
11. INJIL (Mrk. 9:30-37)
P : Marilah kita bersama-sama mendengarkan Injil Yesus Kristus menurut Markus.Pemimpin dan semua yang hadir membuat tanda salib dengan ibu jari pada dahi, mulut, dan dada.Kemudian Pemimpin membacakan Injil.
Yesus dan murid-murid-Nya berangkat dari situ dan melewati Galilea, dan Yesus tidak mau hal itu diketahui orang; sebab Ia sedang mengajar muridmurid-Nya. Ia berkata kepada mereka: "Anak Manusia akan diserahkan ke dalam tangan manusia, dan mereka akan membunuh Dia, dan tiga hari sesudah Ia dibunuh Ia akan bangkit."
Mereka tidak mengerti perkataan itu, namun segan menanyakannya kepada-Nya.Kemudian tibalah Yesus dan murid-murid-Nya di Kapernaum. Ketika Yesus sudah di rumah, Ia bertanya kepada murid-murid-Nya: "Apa yang kamu perbincangkan tadi di tengah jalan?" Tetapi mereka diam, sebab di tengah jalan tadi mereka
mempertengkarkan siapa yang terbesar di antara mereka. Lalu Yesus duduk dan memanggil kedua belas murid itu. Kata-Nya kepada mereka: "Jika seseorang ingin menjadi yang terdahulu, hendaklah ia menjadi yang terakhir dari semuanya dan pelayan dari semuanya." Maka Yesus mengambil seoranganak kecil dan menempatkannya di tengah-tengah mereka, kemudian Ia memeluk anak itu dan berkata kepada mereka: "Barangsiapa menyambut seorang anak seperti ini dalam nama-Ku, ia menyambut Aku. Dan barangsiapa menyambut Aku, bukan Aku yang disambutnya, tetapi Dia yang mengutus Aku."
P : Demikianlah Injil Tuhan.
U : Terpujilah Kristus.
12. RENUNGAN SINGKAT
Kisah Injil yang kita dengarkan hari ini penuh dengan ironi. Ada dua ironi yang ditampilkan. Para murid tidakmengerti perkataan Yesus, namun mereka tidak bertanya karena takut. Lalu mereka sendirimenghadirkansatu soal lain (tentang siapa yang terbesar), dan Yesus menempatkan seorang anak kecil ditengah-tengah mereka sebagai jawabannya. Mari kita dalami dua hal ini untuk kehidupan iman kita. Pertama,tidak mengerti tetapi tidak bertanya. Yesus sengaja memilih untuk berada hanya dengan para murid-Nya. Ia pun menyampaikan hal khusus tentang apa yang akan terjadi kelak terhadap diri-Nya. Pemberitahuan tentangpenderitaan-Nya tersebut pasti membingungkan para murid-Nya, apalagi Yesus mengatakan bahwa Ia akan dibunuh. Sayangnya, tidak ada satu orang pun yang bertanya kepada Yesus, Sang Guru, meskipun mereka tidak mengerti. Yesus tentu mengharapkan dialog khusus dengan mereka. Kesempatan itu hilang karena para murid takut. Keadaan yang sama bisa pula terjadi pada kita. Kadangkala kita menerima kenyataan hidup yang tidak kita duga-duga atau yang membuat kita bingung dan bertanya-tanya. Boleh jadi, kejadian seperti itu merupakan momen Tuhan sedang menyapa kita dan mau agar kita berdialog dengan-Nya. Kita bisamemanfaatkan momen itu untuk lebih mendalami maksud Tuhan dan sekaligus mengakrabkan diri dengan Tuhan. Pertanyaannya, apakah kita masih setia kepada Tuhan atau berdialog dan merenungkan kehendak-Nya, ketika kita berada dalam situasi yang mengejutkan dan menyesakkan hati kita? Tuhan tetap menanti kita untuk mendengarkan isi hati kita ketika kita mengalami kepanikan atau ketakutan dalam
hidup kita. Kedua, menempatkan anak kecil di tengah-tengah mereka. Para murid sepertinya tidak menaruh perhatian pada kata-kata atau pengajaran Yesus. Mereka sibuk bertengkar di antara mereka tentang siapa yang terbesar atau siapa yang paling hebat. Kali ini, Yesus memanggil mereka semua dan mengajarkan kepada mereka tentang siapa yang terbesar. Orang besar adalah orang yang melayani sesamanya dengan tulus, dan yang menempatkan orang lain sebagai yang utama. Ia menjadi orang yang paling belakang untuk diperhatikan. Yesus pun menempatkan seorang anak di tengah-tengah mereka. Orang besar adalah orang yang
menempatkan orang lain terutama yang kecil dan yang membutuhkan bantuan kita di tengah-tengah perjuangan hidup kita. Mereka tidak dipinggirkan. Kita diajak untuk saling melayani dengan tulus. Orang besar bukanlah orang yang memiliki jabatan atau pangkat. Orang besar adalah orang yang memperhatikan sesamanya dengan baik,
menempatkan mereka semua sebagai yang utama dan melayani mereka dengan sepenuh hati. Semoga kita semakin diteguhkan untuk melayani satu sama lain dengan baik, mulai dari dalam rumah kita. Tuhan memberkati.
13. HENING
14. SYAHADAT
P : Marilah menanggapi Sabda Tuhan dan mengungkapkan iman kepercayaan kita kepada Tuhan dengan mengucapkan Syahadat. Aku percaya akan Allah, Bapa yang mahakuasa…..
15. DOA UMAT
P : Saudara-saudari terkasih, Allah Bapa yang mahabaik selalu memperhatikan kita. Marilah kita menyampaikan doa-doa permohonan kita kepadaNya.
P : Bagi Gereja. Semoga umat beriman tetap rukun dan bersatu padu serta saling mendukung dalam karyapelayanan bagi kesejahteraan dunia. Marilah kita mohon….
P : Bagi pemimpin masyarakat. Semoga mereka lebih mengutamakan pengabdian diri bagi kepentingan umum daripada mementingkan kekuasaan dan pangkat, sehingga semua warga merasakan keadilan, damai, dan sejahtera. Marilah kita mohon….
P : Bagi mereka yang berselisih dan bertikai. Kita berdoa agar mereka dapat menahan diri dengan sabar serta menemukan jalan untuk perdamaian, dan seia-sekata membangun kehidupan bersama yang lebih baik. Marilah kita mohon….
P : Bagi kita semua. Semoga kita yang hadir dalam perayaan ini memperbarui niat dan kehendak untuk saling memperhatikan dan saling mendukung sehingga terciptalah kemajuan bersama dalam cinta kasih persaudaraan. Marilah kita mohon….
P : Kita hening sejenak untuk menyerahkan doa dan permohonan pribadi kita masing-masing.
[hening sejenak lalu lanjut].
P : Allah Bapa yang mahabaik, Engkau senantiasa hadir di dalam hidup kami sebagai tanda kasih dan penyertaan-Mu kepada kami. Kabulkanlah doa-doa yang kami panjatkan kepada-Mu dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami.
U : Amin
16. KOLEKTE
[Selanjutnya ada pengumpulan kolekte sebagai perwujudan cinta kepada Sang Sabda dan kepada sesama yang berkekurangan, diiringi lagu yang sesuai. Kolekte dikumpulkan lalu dihantar dan diletakkan di depan mimbar] diiringi lagu persembahan yang bernada Syukur Kepada Tuhan atau Ajakan Berbagi.
17. DOA PUJIAN
[Sesudah Kolekte, Pemimpin membawakan Doa Pujian sambil berdiri di depan umat, menghadap ke altar dan umat berdiri dan setiap kali mendaraskan aklamasi bersama.]
P : Saudara-saudari yang terkasih, Allah amat setia mendampingi umat-Nya. Dari sejarah keselamatan menjadi jelas betapa mengagumkan usaha Allah untuk menyelamatkan kita. Maka marilah kita berseru:
Pujilah, puji Allah, Tuhan yang maharahim.
U : Pujilah, puji Allah, Tuhan yang maharahim.
P : Bapa yang maharahim, Engkau menghendaki agar semua orang mengenal kebenaran dan menjadi selamat. Untuk itu berulang kali Engkau berbicara kepada nenek moyang kami dengan perantaraan
para nabi. Maka kami berseru:
U : Pujilah, puji Allah, Tuhan yang maharahim.
P : Ya Bapa, kebaikan-Mu tampak paling nyata dalam peristiwa sengsara, wafat, dan kebangkitan PutraMu. Peristiwa Paskah inilah yang Engkau jadikan sumber keselamatan kami. Maka kami berseru:
U : Pujilah, puji Allah, Tuhan yang maharahim.
P : Engkau juga tetap setia mendampingi hidup kami setiap hari. Engkau hadir bila kami berkumpul dalam nama-Mu. Engkau juga hadir bila kami memuji Engkau dan berdoa bersama. Maka kami berseru:
U : Pujilah, puji Allah, Tuhan yang maharahim.
P : Engkau selalu menawarkan pengampunan kepada orang yang bertobat. Dan bagi mereka yang telah selesai tugasnya di dunia, Engkau menyediakan tempat dalam rumah-Mu yang abadi. Maka kami berseru:
U : Pujilah, puji Allah, Tuhan yang maharahim.
P : Maka, ya Bapa, dengan gembira hati, bersama seluruh umat beriman, dalam kesatuan dengan Bapa Suci Paus Fransiskus, Bapa Uskup kami [nama Uskup setempat] dan Pastor Paroki kami [nama pastor paroki setempat], kami melambungkan madah pujian bagi-Mu dengan berseru:
[menyanyikan satu lagu bertemakan Puji Syukur]
Menyusul Ritus Komuni. Dalam Ibadah Sabda terdapat dua kemungkinan, yaitu (1) menyambut komuni (lihat cara A), (2) tidak menyambut komuni, tetapi umat diajak menghayati komuni batin/rindu (lihat cara B).
18A. Cara A: DENGAN KOMUNI
Sesudah Doa Pujian, Pemimpin menuju ke altar untuk mempersiapkan komuni. Ia membentangkan kain korporale di atas altar dan kemudian mengambil Sakramen Mahakudus dari tabernakel dan diletakkan di atas kain korporale. Sesudah mempersiapkan segala yang perlu untuk Komuni Kudus, para pemandu/pengantar bersama para pelayan dan umat beriman berlutut menyembah dalam keheningan sesaat. Sesudah itu Pemimpin mengajakumat untuk menyanyikan lagu Bapa Kami sambil berdiri.
P : Saudara-saudari, meskipun kita tidak merayakan Ekaristi, pada perayaan ini kita memperoleh kesempatan menyambut Komuni Kudus, maka dalam persatuan dengan saudara-saudari se-paroki yang merayakan Ekaristi, marilah kita menyiapkan hati di hadirat Tuhan. [Hening sejenak]
19A. BAPA KAMI Berdiri
P : Atas petunjuk Penyelamat kita dan menurut ajaran Ilahi, maka beranilah kita berdoa.
U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah namaMu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti
kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat. Sesudah doa Bapa Kami, dapat juga diadakan Salam damai.
20A. SALAM DAMAI DAN KOMUNI
Bila ada Salam Damai, Pemimpin mengajak Umat, misalnya sebagai berikut:
P : Marilah kita saling memberikan salam damai. Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari yang berada paling dekat. Sesudah Salam Damai, Pemimpin berlutut menghormati Sakramen Mahakudus, lalu menghunjukkan hosti kudus kepada umat, sambil berkata:
P : Inilah Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia. Hosti dan sibori ditunjukkan kepada umat:Berbahagialah kita yang diundang ke perjamuanNya.Pemimpin dan Umat berdoa bersama-sama.
U : Ya Tuhan saya tidak pantas, Engkau datang pada saya, tetapi bersabdalah saja, maka saya akan sembuh.
Dengan khidmat, Pemimpin menyambut Tubuh Tuhan terlebih dulu. Sesudah itu, ia melayani umat yang menyambut komuni, seraya setiap kali berkata:
P : Tubuh Kristus.
U : Amin.
Penyambutan komuni diiringi dengan nyanyian komuni.
----------------------------------------------------------------------------------------------
18B. Cara B. TANPA KOMUNI
P : Pada perayaan ini kita tidak menyambut Komuni kudus. Meskipun demikian, marilah kita menghayati kehadiran Tuhan yang kita rindukan di dalam hati kita masing-masing.
19B. BAPA KAMI Berdiri
P : Saudara-saudari terkasih, kita telah dipersatukan oleh iman yang sama. Maka sebagai Putra-Putri Bapa yang satu dan sama, marilah kita berdoa sebagaimana yang diajarkan oleh Putra-Nya sendiri.
U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah namaMu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti
kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat.Dapat dilaksanakan Salam Damai.
P : Marilah kita saling memberikan salam damai.Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari
yang berada paling dekat saja.
20B. DOA KOMUNI BATIN Berlutut/berdiri
Pemimpin mengajak semua yang hadir untuk melaksanakan Komuni Batin dengan rumusan ajakan antara lain sebagai berikut:
P : Kini, mari kita siapkan hati kita untuk menyambut kedatangan Tuhan di dalam hati kita.
P : Yesus bersabda, “Kamu memang sudah bersih karena Firman yang telah Kukatakan kepadamu. Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku.” (Yoh. 15:3-4). [hening sejenak]
P : Yesusku, aku percaya, Engkau sungguh hadir dalam Sakramen Mahakudus. Aku mengasihi-Mu lebih dari
segalanya, dan aku merindukan kehadiran-Mu dalam seluruh jiwaku. Karena sekarang aku tak dapat menyambut-Mu dalam Sakramen Ekaristi, datanglah sekurang-kurangnya secara rohani ke dalam hatiku, meskipun Engkau selalu telah datang. Aku memeluk-Mu dan mempersatukan diriku sepenuhnya kepada-Mu, jangan biarkan aku terpisah daripada-Mu. Amin. [hening sejenak]
P : Dalam keheningan, marilah kita masing-masing menyatukan diri dengan Tuhan yang hadir saat ini di
sini bersama kita. Berbicaralah dengan Dia dari hati ke hati dengan mengatakan:
P : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku. Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
U : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku. Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
▪ Seruan di atas diulangi oleh Pemimpin dan diikuti oleh yang hadir sebanyak tiga kali.
▪ Lalu diberi saat hening secukupnya.
▪ Sesudah Komuni Batin, dapat dinyanyikan satu lagu Syukur.
21. MENDOAKAN MAZMUR 34:2-11
Aku hendak memuji TUHAN pada segala waktu; puji-pujian kepada-Nya tetap di dalam mulutku.Karena TUHAN jiwaku bermegah; biarlah orang-orang yang rendah hati mendengarnya dan bersukacita.Muliakanlah TUHAN bersama-sama dengan aku, marilah kita bersama-sama memasyhurkan nama-Nya!Aku telah mencari TUHAN, lalu Ia menjawab aku, dan melepaskan aku dari segala kegentaranku.Tujukanlah pandanganmu kepada-Nya, maka mukamu akan berseri-seri, dan tidak akan malu tersipu-sipu.Orang yang tertindas ini berseru, dan TUHAN mendengar; Ia menyelamatkan dia dari segala kesesakannya.Malaikat TUHAN berkemah di sekeliling orang-orang yang takut akan Dia, lalu meluputkan mereka. Kecaplah dan lihatlah, betapa baiknya TUHAN itu! Berbahagialah orang yang berlindung pada-Nya! Takutlah akan TUHAN, hai orang-orang-Nya yang kudus, sebab tidak berkekurangan orang yang takut akan Dia! Singa-singa muda merana kelaparan, tetapi orang-orang yang mencari TUHAN, tidak kekurangan sesuatupun yang baik.Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus,Seperti pada permulaan, sekarang, selalu Dan sepanjang segala abad, Amin.
22. AMANAT PENGUTUSAN
P : Saudara-saudari, Tuhan Yesus bersabda, "Jika seseorang ingin menjadi yang terdahulu, hendaklah ia menjadi yang terakhir dari semuanya dan pelayan dari semuanya." Mari kita mempraktikkan hal ini
dalam hidup kita. Kita tingkatkan pelayanan kita dalam rumah kita dan dalam masyarakat kita.
23. DOA PENUTUP
P : Marilah kita berdoa, Ya Tuhan, kami telah merenungkan sabda-Mu. Teguhkanlah kami agar kami sanggup
mengalahkan keinginan yang tidak teratur dalam diri kami demi kebaikan kami dan sesama, serta demi perkembangan iman kami kepada-Mu.
Demi Kristus Tuhan dan pengantara kami.
U : Amin
24. MOHON BERKAT TUHAN
P : Sebelum mengakhiri perayaan ini marilah kita menundukkan kepala, memohon berkat Tuhan.
[hening sejenak]
P : Semoga Tuhan memberkati kita, melindungi kita terhadap dosa dan menghantar kita ke hidup yang kekal.
[sambil membuat Tanda Salib pada diri sendiri]
DALAM NAMA BAPA, DAN PUTRA, DAN ROH KUDUS.
U : Amin.
P : Perayaan Sabda kita ini sudah selesai.
U : Syukur kepada Allah.
25. PENGUTUSAN
P : Marilah pergi, kita diutus
U : Amin.
26. LAGU PENUTUP
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.