Santu dan Santa
Peringatan Santu dan Santa Pelindung Rabu 9 Oktober 2024
Mari simak Peringatan Santu dan Santa Pelindung Rabu 9 Oktober 2024.Hari Rabu pesta fakultatif Abraham, Bapa Bangsa
Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Mari simak Peringatan Santu dan Santa Pelindung Rabu 9 Oktober 2024.
Hari Rabu pesta fakultatif Abraham, Bapa Bangsa
Abraham, leluhur bangsa Yahudi, diakui dalam iman Kristiani sebagai Bapa Bangsa, Bapa para beriman dan tokoh teladan iman kepercayaan kepada Allah.
Di kalangan bangsa Arab beliau dikenal sebagai "Sahabat Allah". Gelaran itu terdapat di dalam Kitab II Paralipomenon 20:7.
Baca juga: Kalender Liturgi Katolik Rabu 9 Oktober 2024, Hari Biasa Pekan XXVII
Abraham adalah putera Terah dan lahir di Ur Kasdim. Menurut Kitab Kejadian 25:7, ia meninggal dunia pada umur 175 tahun dan dimakamkan oleh anaknya Ishak dan Ismael. Mulanya ia bernama 'Abram' yang berarti "Bapa yang Agung", diubah Tuhan menjadi 'Abraham' yang berarti "Bapa banyak orang" atau "Bapa sejumlah besar bangsa" (Kej 17:4,5). Dalam surat Roma bab 4, Paulus menunjukkan bahwa Abraham adalah bapa semua orang beriman, "bukan hanya mereka yang bersunat, tetapi juga yang mengikuti jejak iman Abraham." (Rom 4:12).
Sekitar tahun 1850 seb. masehi, Abraham dipanggil Tuhan untuk meninggalkan negerinya sendiri dan pergi ke suatu negeri baru yang akan ditunjukkan Tuhan kepadanya. Tuhan berjanji kepadanya bahwa ia akan menjadi bapa bagi suatu bangsa yang besar dan dalam namanya banyak bangsa akan diberkati. Sara, istri Abraham mandul dan tidak mungkin mempunyai anak lagi. Kanaan, tanah terjanji itu, telah dihuni oleh banyak suku bangsa yang menyembah dewa-dewi kafir. Meskipun demikian, Abraham melakukan apa yang Tuhan katakan kepadanya dengan penuh iman sehingga Tuhan memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran. Karena imannya itu, Tuhan membuatnya kudus dan layak bagiNya.
Janji Tuhan mulai dipenuhi dalam kelahiran Ishak pada masa tua Sara. Tetapi Tuhan sekali lagi mau mencobai Abraham dengan meminta Abraham mempersembahkan Ishak, puteranya yang tunggal. Demi imannya, Abraham melakukan apa yang diminta Tuhan dari padanya. Ia membawa Ishak untuk dikorbankan di gunung Moria, tetapi Tuhan akhirnya membatalkan hal itu. Cerita ini mau menunjukkan secara tegas bahwa Tuhan tidak menghendaki lagi korban manusia, sebagaimana dipraktekkan oleh suku-suku bangsa di sekitar. Iman Abraham yang kokoh itu dipuji di dalam Kitab Sirakh 44:19-21; Rom 4; Gal 3:7, dan Ibr 11:8-12.
Kedermawanan dan keramah-tamahan Abraham ditunjukkan secara jelas di dalam hubungan pribadinya dengan keponakannya, Lot. Ketika ternak gembalaan mereka semakin banyak sehingga tidak memungkinkan mereka hidup bersama di suatu daerah, maka Abraham membiarkan Lot memilih tanah yang disukainya (kej 13:5-9). Kejadian 18:1-15 menguraikan keramah-tamahan Abraham kepada 3 orang asing yang datang ke perkemahannya.
Pertemuan dengan Melkisedek yang diceritakan di dalam Kej 14: 18-20 menunjukkan hubungan pertama bangsa Hibrani dengan Yerusalem, yang kemudian menjadi Kota Suci. Dalam Kej 23 Abraham memperoleh tuntutannya atas tanah Palestina dengan membeli tanah pekuburan di Machphela. Pembelian tanah itu sesungguhnya menjadi bukti yang paling kuat dari realitas sejarah Abraham, yang kemudian dipersoalkan beberapa ahli.
Santo Yohanes Leonardi, Pengaku Iman
Semenjak kecilnya ia sudah menentukan imamat sebagai pilihan hidupnya. Tetapi cita-cita luhur ini tidak bisa terwujudkan karena orangtuanya tidak mampu membiayai sekolahnya. Pada umur 26 tahun, sepeninggal ayahnya, ia memutuskan untuk masuk Seminari meskipun biaya studi tetap menjadi masalah baginya. Untuk membiayai studinya, terpaksa ia belajar sambil bekerja sebagai asisten dokter di sebuah apotek di Lucca, Italia. Ia memang tekun belajar sehingga dapat menyelesaikan studinya dalam waktu singkat lalu ditahbiskan menjadi imam. Ia lalu menjadi anggota komunitas religius yang didirikan oleh Beato Yohanes Golombini.
Dari sana ia ditugaskan sebagai pastor penjara dan rumah sakit dengan sebuah rumah pusat di Lucca. Segera nyata bahwa Yohanes, seorang imam yang aktif dan sangat bertanggungjawab terhadap semua pekerjaannya. Teladan hidupnya yang luhur itu menarik simpatik banyak orang awam. Ada yang dengan rela membantu dia dalam melaksanakan tugas-tugas itu. Beberapa pemuda yang mengikutinya dididiknya secara khusus hingga ada yang menjadi imam. Bersama pemuda-pemuda itu, Yohanes merencanakan pendirian sebuah kongregasi untuk imam-imam projo. Tetapi ia mendapat tentangan politis yang hebat dari pihak penganut aliran sesat di Lucca. Yohanes kemudian dibuang dari Lucca selama masa-masa akhir hidupnya.
Dari tempat pembuangan itu, ia terus mendorong para pengikutnya agar tetap setia pada rencana pendirian kongregasi itu. Ia sendiri pergi ke Roma untuk menyampaikan rencana pendirian kongregasinya itu kepada Paus. Di sana ia mendapat bantuan istimewa dari Santo Philipus Neri. Dalam pada itu keprihatinannya yang besar pada bangsa-bangsa kafir yang belum mengenal Injil Kristus, mendorong dia untuk mendirikan sebuah lembaga pendidikan bagi imam-imam misionaris yang mau bekerja di luar negeri bagi penyebarluasan iman Kristiani. Lembaga ini kemudian terkenal dengan nama 'Kongregasi Penyebaran Iman' (Propaganda Fide).
Untuk maksud itu, ia menyusun sebuah 'Kompendium' yang memuat ajaran-ajaran dasar Gereja. Dengan lembaga ini Yohanes Leonardi dan para imam pendukungnya menjadi sarana Tuhan untuk mempertahankan harta kekayaan iman Gereja. Kongregasinya disahkan oleh Paus Klemens VIII (1592-1605) pada tahun 1595. Yohanes wafat dalam usia 68 tahun pada tanggal 9 Oktober 1069, dan dinyatakan sebagai 'santo' oleh Paus Pius XI (1922-1939) pada tahun 1938.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.