Viral Lokal

Potongan Lengan Dalam Perut Hiu di Timor Leste Dipastikan Colleen Monfore Warga Amerika Serikat

Sebelumnya potongan tubuh manusia di dalam perut ikan hiu yang ditemukan nelayan di Timor Leste. Korban WNA Amerika Serikat hilang di Maluku.

Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM / HO-BASARNAS MALUKU
KORBAN - Carol Colleen Monfore (68), hilang di perairan Pulau Reong (kiri) dan hiu yang perutnya dibelah dan ditemukan potongan tubuh Monfore. 

TRIBUNFLORES.COM, TIMOR LESTE - Basarnas Ambon, Maluku memastikan, potongan tubuh yang masih berbalut pakaian selam tersebut adalah Colleen Monfore, WNA asal Amerika Serikat (AS) yang hilang saat menyelam di Perairan Maluku Barat Daya.

Sebelumnya potongan tubuh manusia di dalam perut ikan hiu yang ditemukan nelayan di Timor Leste.

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Basarnas Ambon, Muhammad Arafah menuturkan informasi tersebut didapatkan setelah pihak Timor Leste bekerja sama dengan Konjen AS.

"Informasi yang kami terima benar kalau potongan tubuh milik wisatawan asing asal Amerika Serikat itu sudah teridentifikasi setelah dilakukan pemeriksaan forensik oleh tim DVI Timor Leste yang bekerja sama dengan Konjen AS di sana," ujarnya, dikutip dari Kompas.com.

Baca juga: Viral Foto Potongan Lengan Manusia dalam Perut Ikan Hiu, Muhammad: Timor Leste

 

Diketahui, potongan tubuh manusia tersebut ditemukan oleh nelayan dari Distrik Liquica, Republic Democratic Timor Leste (RDTL), Minggu (6/10/2024).

Awalnya belum diketahui identitas siapa korban yang dimakan hiu tersebut, namun diduga potongan tubuh tersebut milik seorang WNA AS bernama Colleen Monfore.

Colleen Monfore sebelumnya dilaporkan hilang saat sedang menyelam di Laut Pulau Reong, Maluku Barat Daya (MBD), Provinsi Maluku, Kamis (3/10/2024).

Menanggapi temuan ini, Plt Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pengelola Taman Perairan Kepulauan Alor dan Laut Sekitarnya, Muhammad Saleh Goro menuturkan telah berkoordinasi dengan KBRI Timor Leste.

Ia mengatakan, pihak KBRI juga mengonfirmasi adanya temuan tersebut.

"Menindaklanjuti adanya informasi penemuan mayat seorang wanita dalam perut ikan hiu oleh nelayan di Distrik Liquica, RDTL yang diduga penyelam terlihat dari baju yang digunakan, maka Pihak UPTD Pengelola Taman Perairan Kepulauan Alor dan Laut Sekitarnya telah berkoordinasi dengan KBRI RDTL dan pihak KBRI membenarkan hal itu," ujarnya dikutip dari Pos-Kupang.com.

Pihak KBRI dan pihak-pihak terkait di Timor Leste tengah melakukan investigasi untuk mencari identitas korban.

Saleh juga menuturkan, pihaknya juga telah berkoordinasi dengan instansi lain terkait kasus ini.

"Informasi adanya dugaan, korban merupakan wisatawan mancanegara yang hilang bulan September 2024 di perairan salah satu pulau di Maluku Barat Daya, pihak UPTD Pengelola Taman Perairan Kepulauan Alor dan Laut Sekitarnya sudah berkoordinasi dengan DKP Provinsi NTT melalui Kabid PSDKP, Koordinator Kantor Basarnas Kabupaten Alor, dan Pihak  LOB yang digunakan penyelam tersebut saat diving serta pihak LOB telah berkoordinasi dengan keluarga wisatawan tersebut," jelas Saleh.

Sejumlah informasi dari keluarga korban seperti pakaian yang digunakan juga sudah disampaikan ke KBRI Timor Leste yang diteruskan ke aparat setempat untuk keperluan identifikasi.

Diwartakan sebelumnya, seorang penyelam bernama Colleen Monfore (68) asal Dakota Selatan, AS terseret arus deras saat sedang menyelam bersama enam temannya di sekitaran Pulau Reong, di lepas pantai Pulau Reong, Kabupaten Alor, NTT.

Baca juga: Viral di Medsos, Uang Rupiah Rp 10.000 Emisi 2005 Tidak Berlaku, Ini Kata Bank Indonesia

Mengutip Pos-Kupang.com, saat terseret, pemandunya sempat melakukan pertolongan, tapi korban tak dapat ditarik kembali ke tempat yang aman di atas kapal.

Pencarian korban juga telah dilakukan selama delapan hari namun petugas tak mendapatkan hasil.

Namun, pada Minggu (6/10/2024), seorang nelayan di Timor Leste menemukan potongan tubuh manusia di dalam perut hiu.

"Hiu itu ditangkap, tetapi kesehatannya tidak normal. Saya pikir hiu itu menelan plastik atau jaring ikan,"

"Hiu itu dibelah untuk menemukan masalahnya dan di dalamnya ada sisa-sisa seorang wanita," ujar nelayan tersebut.

Ia juga menuturkan, potongan tubuh manusia tersebut masih mengenakan pakaian selam saat ditemukan.

"Dari pakaian selam yang dikenakan korban diduga seorang penyelam."

"Hasil penyelidikan akan segera dipublikasikan setelah ada informasi lebih lengkap."

"Laporan anekdot dari Timor Leste, korban hiu tersebut adalah warga negara asing berjenis kelamin perempuan," pungkas Saleh Goro.

Penemuan Lengan

Sebelumnya, warga dihebohkan dengan penemuan potongan lengan seorang diduga seorang perempuan yang di posting pada akun media sosial (Medsos).

Dalam unggahan akun facebook @kamang pui tertulis ‘warga masyarakat Likisa, Kabupaten Alor menemukan jasad seorang perempuan dalam perut ikan Hiu pada Minggu 6 Oktober 2024’ dengan 2 foto berupa seorang warga dan ikan hiu yang telah dibersihkan perutnya di pinggir pantai serta potongan lengan tangan mengenakan baju penyelam.

Postingan ini telah dibagikan sebanyak 26 kali dan diteruskan ke berbagai akun-akun group Kabupaten Alor.

Pelaksana tugas (Plt) Kepala UPTD Pengelola Taman Perairan Kepulauan Alor dan Laut Sekitarnya, Muhammad Saleh Goro, S.Pi., M.Si yang dikonfirmasi POS-KUPANG.COM menyampaikan ikan tersebut ditemukan oleh nelayan di Distrik Liquica, Republik Democratic Timor Leste (RDTL).


"Menindaklanjuti adanya Informasi Penemuan  mayat seorang wanita dalam perut ikan Hiu oleh Nelayan di Distrik Liquica, RDTL yang diduga penyelam terlihat dari baju yang digunakan maka Pihak UPTD Pengelola Taman Perairan Kepulauan Alor dan laut Sekitarnya telah berkoordinasi dengan KBRI RDTL dan pihak KBRI membenarkan Hal itu,"ujarnya Minggu 6 Oktober 2024.

Mengenai identitas korban, sementara Pihak KBRI dan Aparat yang berwenang di Timor Leste sedang melakukan investigasi.

“Informasi adanya dugaan bahwa korban merupakan wisatawan mancanegara yang hilang bulan September 2024 di Perairan salah satu pulau di Maluku Barat Daya, pihak UPTD Pengelola Taman Perairan Kepulauan Alor dan Laut Sekitarnya sudah berkoordinasi dengan DKP Provinsi NTT melalui Kabid PSDKP, Koordinator Kantor Basarnas Kabupaten Alor, dan  Pihak  LOB yang digunakan penyelam tersebut saat Diving serta pihak LOB telah berkoordinasi dengan keluarga Wisatawan Tersebut,"jelas Saleh.

Dia menambahkan, beberapa Informasi dari keluarga korban mengenai data pakaian yang digunakan, sudah disampaikan dan telah diteruskan ke Pihak KBRI RDTL untuk disampaikan ke pihak yang berwenang di RDTL guna selanjutnya melakukan identifikasi kesesuaian data yang ada.

"Informasi lanjutan akan disampaikan setelah adanya informasi resmi dari Pihak KBRI RDTL di Dili. Untuk jarak perairan memang dari selatan Alor tepatnya Kecamatan Pureman ke Distrik Liquica sekitar 25,8 NM. Sejak Januari 2024 hingga hari ini wisatawan yang menyelam dan terdata di Taman Kepulauan Alor tidak ada yang hilang,"ujarnya. 

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved