Gunung Lewotobi Erupsi

21 Ekor Sapi di Flores Timur NTT Mati Mendadak, Disebut Makan Rumput Terkontaminasi Abu Vulkanik

Sebanyak 21 ekor ternak sapi milik warga Desa Pululera, Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, NTT, mati mendadak sejak bulan Mei 2024.

Penulis: Paul Kabelen | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM/PAUL KABELEN
TERNAK SAPI - Sebanyak 21 ekor ternak sapi milik warga Desa Pululera, Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, NTT, mati mendadak sejak bulan Mei hingga Oktober 2024. Angka kematian sapi bertambah 2 ekor usai sebelumnya dilporkan sebanyak 19 ekor. Hal ini membuat warga mengalami kerugian besar apa lagi satu ekor sapi dibanderol belasan juta rupiah. 

Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Paul Kabelen

TRIBUNFLORES.COM, LARANTUKA - Sebanyak 21 ekor ternak sapi milik warga Desa Pululera, Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, NTT, mati mendadak sejak bulan Mei hingga Oktober 2024.

Angka kematian sapi bertambah 2 ekor usai sebelumnya dilporkan sebanyak 19 ekor. Hal ini membuat warga mengalami kerugian besar apa lagi satu ekor sapi dibanderol belasan juta rupiah.

Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan Hewan pada Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Flores Timur, drh. Vian Kiti Tokan, menuturkan berdasarkan hasil identifikasi, 21 sapi diduga mati akibat menkonsumsi rumput bercampur belerang Gunung Lewotobi Laki-laki.

"Sudah 21 ekor yang mati. Kita turun lakukan identifikasi, kesimpulannya ada gangguan pencernaan dan gangguan pernapasan akibat rumput yang terkontaminasi abu vulkanik," ujar Vian Tokan, Selasa, 15 Oktober 2024.

Baca juga: Warga 5 Desa di Talibura, Sikka Terserang Penyakit Akibat Terpapar Abu Vulkanik Gunung Lewotobi

 

Menurutnya, meski banyak ternak sapi yang mati mendadak, namun pihaknya tak pernah mendapat informasi dari pemilik ternak atau warga setempat.

"Dari semua sapi yang mati ini tidak sempat mendapatkan pertolongan karena tidak ada laporan. Kita sayangkan, apa lagi Poskeswan ini kan adanya di Pululera," pungkasnya.

Vian Tokan mengimbau warga khususnya pemilik ternak agar mengkandangkan ternak sapi.

"Kita sarankan untuk kandangkan, lalu jangan lupa cuci rumput atau makanan bagi ternak sapi. Memang sapi-sapi di sana sering lepas, tidak dikandangkan begitu," ucapnya.

Sebagai informasi, aktivitas erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki masih terus terjadi, entah sampai kapan akan berakhir. Selain dampak pertanian dan ternak, atap rumah ribuan warga juga rusak berat.

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved