Warga 5 Desa di Talibura, Sikka Terserang Penyakit Akibat Terpapar Abu Vulkanik Gunung Lewotobi

Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Arnold Welianto 

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Sebanyak 5.600 warga Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT) menderita sejumlah penyakit akibat dampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur. 

Ribuan warga ini tersebar di lima desa yaitu Desa Kringa, Timutawa, Udek Duen, Hikong, Ojang di Kecamatan Talibura. 

"Lima desa ini mengalami dampak erupsi paling parah. Yang terdata itu sebanyak 5.600 jiwa,"kata Kepala Puskesmas Boganatar, Maria Yukensi Pogon, Minggu 13 Oktober 2024

Yukensi mengungkapkan penyakit yang paling banyak dialami warga seperti batuk, pilek, penyakit kulit, dan diare. Tidak hanya dialami anak-anak tetapi orang dewasa. 

Baca juga: Korban Erupsi Lewotobi Hidup Susah, Katarina: Kami Tidak Punya Uang, Hasil Panen Tidak bagus

Pihaknya terus mengoptimalkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat terdampak melalui sosialisasi dan pemberian obat-obatan. 

Hanya saja, kesadaran masyarakat masih rendah. Misalnya, tidak mengenakan masker saat beraktivitas di luar rumah, dan mengonsumsi air yang terkontaminasi abu vulkanik. 

"Kadang kita suruh mereka berobat ke Puskesmas, mereka tidak datang. Mereka bilang sama saja, nanti kalau pulang ke rumah pasti sakit lagi,"ujarnya.

Yukensi khawatir erupsi yang berkepanjangan akan berdampak terhadap kesehatan anak-anak ke depan. 

"Kalau jangka panjang itu bisa kena ginjal dan paru-paru. Itu yang kita takutkan,"kata dia. 

Dia berharap pemerintah menyalurkan bantuan air bersih kepada warga terdampak erupsi. Selain mengambil langkah yang tepat untuk menghindari dampak yang lebih luas.

Hingga saat ini, Pos Pengamatan Gunung Api Lewotobi Laki-laki di Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur masih menetapkan status Siaga Level III Gunung Lewotobi Laki-laki.

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News