Dinas P2KBP3A Flores Timur

Makanan Gizi Anak Stunting di Wulanggitang Flotim Diisi dalam 'Kantong' Kompas

Komunitas Masyarakat Peduli Anak Stunting Kecamatan Wulanggitang,Flores Timur membuat Kantong Kompas untuk mengisi makanan bergizi

Penulis: Paul Kabelen | Editor: Cristin Adal
TRIBUNFLORES.COM/PAUL KABELEN
Kegiatan Komunitas Masyarakat Peduli Anak Stunting (Kompas) tingkat kecamatan di Desa Waiula, Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, Rabu, 16 Oktober 2024. 

Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Paul Kabelen

TRIBUNFLORES.COM, LARANTUKA- Komunitas Masyarakat Peduli Anak Stunting (Kompas) Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur yang terbentuk dari Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan dan para kepala desa bersepakat membuat 'Kantong Kompas' untuk makanan bergizi.

Koordinator Penyuluh Keluarga Berencana Wulanggitang, Ladia Pala Soge, mengatakan Kantong Kompas berisikan makanan bergizi bagi para anak stunting dan semua sasaran.

"Kantong Kompas itu bentuk kepedulian dari semua yang tergabung dalam tim Kompas untuk mengisi sesuatu. Jadi ada bahan gizi seperti kacang, telur, kemudian susu dan sebagainya yang terisi dalam Kantong Kompas untuk selanjutnya diberikan kepada anak-anak sasaran," ungkapnya, Rabu, 16 Oktober 2024.

Ladia menerangkan, inovasi Kompas mulai dilaksanakan secara perdana di Desa Waiula, arah selatan Kecamatan Wulanggitang. Ladia senang karena kegiatan itu melibatkan semua pihak termasuk elemen masyarakat.

 

Baca juga: Vakum Setahun, Kompas Kecamatan Wulanggitang Flotim Kembali Aktif Atasi Stunting

 

 

Menurutnya, para pihak dalam tim Kompas dapat memberikan perhatian baik sisi moril maupun dukungan makanan bergizi dalam 'Kantong Kompas' yang telah berjalan itu.

"Kita punya empat kegiatan pokok, kunjungan rumah KIE (Komunikasi, informasi, edukasi), bhakti sosial stimulasi kebersihan, stimulasi gerap dan juga berdonasi melalui kantong Kompas," katanya.
 
Camat Wulanggitang selaku Koordinator Kompas, Karolus Kelemur, menyebutkan pada Maret 2023 lalu, Kompas berhasil menurunkan angka stunting dan meraih juara kedua dalam perlombaan tingkat kabupaten.

Menurut Karolus, Kompas dapat menggalang partisipasi aktif pemangku kepentingan untuk serius menangani masalah stunting di semua wilayah melalui kerja-kerja kolaboratif.

 

Baca juga: 21 Ekor Sapi di Flores Timur NTT Mati Mendadak, Disebut Makan Rumput Terkontaminasi Abu Vulkanik

 

"Ini (Kompas) butuh sentuhan banyak pihak, jadi semua Forkompimcam, para kepala desa, tenaga kesehatan, serta semua unsur atau pemangku kepentingan di kecamatan dapat berdonasi untuk memberikan perhatian bagi anak stunting," katanya seusai pembukaan kegiatan.

Inovasi ini mendapat apresiasi dari salah seorang ibu hamil di Desa Waiula, Antonia Noe (27). Baginya, kegiatan Kompas sangat bermanfaat karena penerima sasaran diberi edukasi sehingga mereka dapat menerapkan secara mandiri di rumah.

"Terima kasih, kami sangat bersyukur. Kompas sangat bermanfaat, kami juga diberi makanan bergizi dan edukasi. Semoga cara ini terus dilakukan untuk mengatasi masalah stunting, apa lagi di Waiula cukup banyak," katanya.

Berita TribunFlores.com Lainnya di Google News

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA
Komentar

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved