Wisata Religi Pulau Flores

Ruteng, Keuskupan Katolik Terbesar di Indonesia dengan Populasi Umat 800 Ribu

Keuskupan Ruteng memiliki populasi Katolik mencapai 800.000 dari satu juta penduduk dan Keuskupan Katolik terbesar di Indonesia. 

|
Editor: Cristin Adal
TRIBUNFLORES.COM/IST
Gereja Katedral Keuskupan Ruteng, Manggarai, Flores, NTT. 

“Iman itu hidup di sini, dan untuk itu, kami berterima kasih kepada para misionaris Portugis dan Belanda yang membawa dan mewartakan Injil ke semua desa,” kata Uskup Hormat, seraya menambahkan bahwa Gereja setempat telah mandiri sejak tahun 1991.

Selain dampak religiusnya, Gereja Katolik di Ruteng juga berperan besar dalam bidang pendidikan. 

“Ada 265 sekolah dasar dan 20 sekolah menengah di keuskupan ini yang diikuti oleh ribuan siswa, di samping banyak karya pendidikan lainnya. Secara historis, Gereja telah menjadi lembaga yang mempromosikan pendidikan berkualitas di sini, dan sekolah-sekolah pertama yang didirikan di wilayah ini adalah sekolah Katolik,” kata Uskup.

Penyelesaian Universitas Katolik Santu Paulus Ruteng baru-baru ini dipandang sebagai tonggak penting. 

“Dengan cepat menjadi titik acuan penting bagi kaum muda kita,” kata Uskup Hormat.

Kekayaan panggilan di Ruteng melampaui batas-batas wilayahnya. Keuskupan ini secara aktif berpartisipasi dalam program “missio domestica” Indonesia, mengirim imam ke daerah-daerah yang kurang terlayani seperti Papua, Sumatra dan Kalimantan. Para imam Ruteng juga melayani di Eropa, termasuk Swiss, Austria dan Italia. 

“Kami menempatkan kekayaan ini untuk melayani Gereja di Indonesia dan Gereja universal,” kata Uskup. 

Ada perjanjian pastoral khusus dengan Belanda, yang memungkinkan para imam Ruteng untuk bekerja di Belanda selama beberapa tahun sebelum kembali ke tanah air sebagai imam fidei donum.

“Karunia panggilan untuk menjadi imam dan hidup bakti selalu merupakan sebuah misteri; Tuhanlah yang memanggil,” tegas Uskup Hormat. 

“Mendampingi kaum muda menuju imamat bukan hanya untuk kita, tetapi untuk kepentingan seluruh komunitas gerejawi, termasuk Eropa,”kata Uskup Hormat.

Komitmen Ruteng yang terus berlanjut kepada Gereja global berakar pada ikatan historisnya dengan para misionaris Belanda. 

Uskup Hormat mengenang uskup Belanda terakhir yang melayani Ruteng, Verbite Wilhelm van Bekkum, yang memimpin keuskupan itu dari tahun 1951 hingga 1972. 

“Kenangan akan pekerjaan baik yang dilakukan oleh uskup Belanda terakhir masih hidup dalam hati kami. Kami mengungkapkan rasa terima kasih kami hari ini dengan melanjutkan pekerjaan para misionaris ini,” katanya, menggemakan seruan Paus Fransiskus untuk ”Gereja yang terbuka, misioner, dan ramah.”

Sumber:Vatikan News

Berita TribunFlores.com Lainnya di Google News

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved