Berita Ende

Sampah di RSUD Ende Ganggu Kenyamanan, dr Ester Jelita Puspita: Cleaning Service Terbatas 

Beberapa pengunjung serta keluarga pasien yang berada di bagian sisi sebelah atas tampak terlihat tidak nyaman dengan adanya sampah tersebut.

Penulis: Albert Aquinaldo | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM/ALBERT AQUINALDO
SAMPAH - Tumpukan sampah plastik berupa beberapa botol bekas air mineral, plastik bekas bungkusan makanan ringan dan juga kardus bekas berserakan di selokan tepat di bagian belakang ruang ICU, Senin, 28 Oktober 2024. 

Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Albert Aquinaldo

TRIBUNFLORES.COM, ENDE - Tumpukkan sampah di areal RSUD Ende disebut sangat menggangu kenyamanan pasien dan keluarga pasien serta pengunjung lainnya saat berada di areal rumah sakit milik Pemerintah Kabupaten Ende itu.

Pantauan TribunFlores.com, Senin, 28 Oktober 2024, tumpukan sampah plastik berupa beberapa botol bekas air mineral, plastik bekas bungkusan makanan ringan dan juga kardus bekas berserakan di selokan tepat di bagian belakang ruang ICU.

Selain sampah-sampah plastik, aliran air dari bangunan bagian atas ruang ICU yang mengalir ke selokan tersebut yang membawa material lumpur menambah kesan jorok.

Bukan hanya itu, rumput bekas potongan yang berada sebelah atas di salah satu bangunan di belakang ruang ICU juga terlihat belum semuanya dibersihkan.

Beberapa pengunjung serta keluarga pasien yang berada di bagian sisi sebelah atas tampak terlihat tidak nyaman dengan adanya sampah tersebut.

Mereka bahkan sempat menyebut kata "jorok" ketika menyaksikan pemandangan tersebut. Bukan di ruang ICU, sampah-sampah plastik juga terlihat di sekitar ruang Melati dan ruang Anggrek.

"Jorok sekali, mereka (red: RSUD Ende) tidak punya tenaga kebersihan kah," ujar salah satu pengunjung yang enggan menyebutkan namanya yang saat itu mengenakan baju kemeja berwarna putih.

Menanggapi kondisi itu, Direktur RSUD Ende, dr Ester Jelita Puspita saat ditemui di Aula lantai 2 RSUD Ende menjelaskan, ada dua jenis sampah di rumah sakit tersebut yakni sampah medis dan sampah non medis.

"Untuk sampah non medis, kami bekerjasama dengan pihak ketiga dan di e-katalog mulai dari pengangkutan sampai dengan pemusnahan dan itu sudah berjalan, untuk sampah yang non medis, terkait di beberapa titik yang belum di angkut atau dibersihkan, cleaning service kami ini juga jumlahnya terbatas," ujar dr Ester.

dr Ester beralasan, mungkin pada saat  wartawan mengambil gambar di lokasi tersebut belum dibersihkan sehingga masih ditemukan sampah yang berserakan. Namun sampah-sampah tersebut ditemukan sudah dua hari tanpa ada upaya untuk dibersihkan.

Namum dirinya menegaskan, pihaknya akan terus berupaya menjaga kebersihan di areal RSUD Ende dengan memaksimalkan tenaga kebersihan yang ada. Menurut dia saat ini pihaknya mengalami kekurangan tenaga kebersihan atau cleaning service.

Dijelaskan dr Ester, untuk petugas kebersihan atau cleaning service di RSUD Ende sendiri dibagi menjadi dua bagian yakni cleaning service dalam ruangan dan luar ruangan berjumlah delapan orang. Jumlah ini, kata dr Ester sudah berkurang dari sebelumnya yang mencapai 15 orang.

Delapan tenaga kebersihan atau cleaning service luar ruangan yang saat ini masih aktif bertugas membersihkan di areal depan rumah sakit merangkap bagian samping di PMI. Sedangkan lainnya bertugas di bagian lain.

"Untuk cleaning service luar itu saat ini ada yang lagi sakit jadi ada beberapa teman-teman lain yang membantu untuk pekerjaan cleaning service yang lagi sakit, terus mengenai tumpukan sampah yang ada di belakang itu kita pengangkutan sampah itu seminggu dua kali, jadi kita berkoordinasi dengan mobil DLH untuk pengangkutan sampah non medis," jelas dr Ester.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved