Berita Sikka

Aplikasi Karya P5, Siswa TK Kemala Bhayangkari 07 Maumere Sajikan Pangan Lokal

Kepala TK Kemala Bayangkari 07 Maumere, Rosa Dalima Yane kepada TRIBUNFLORES.COM menjelaskan kegiatan ini sudah berlangsung

|
Penulis: Nofri Fuka | Editor: Hilarius Ninu
TRIBUNFLORES.COM/RANDI LIU
FOTO BERSAMA - Momen Siswa TK Kemala Bhayangkari 07 Maumere menyajikan pangan lokal khas Kabupaten Sikka sebagai bentuk aplikasi karya P5 atau Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila, bertempat di TK Kemala Bhayangkari 07, Jalan K.S.Tubun, Kelurahan Kota Baru, Kecamatan Alok Timur, Kabupaten Sikka pada 30 Oktober 2024. 

Pada minggu ketiga, anak-anak didampingi para guru berbelanja bahan di Pasar Alok. 

Aktivitas belanja di Pasar Alok juga melibatkan orang tua dan pengurus Yayasan.

Rosa mengatakan meski beresiko ketika membawa anak-anak ke tempat umum, pihaknya memilih mengesampingkan hal itu dan lebih fokus pada tujuan yang ingin dicapai.

Mengantisipasi kejadian yang tak diharapkan, sebelum ke Pasar, Rosa selaku pimpinan TK Kemala Bhayangkari 07 Maumere terlebih dahulu bersurat ke Dinas terkait.

"Di sana kami ingin supaya kepala pasar juga pegawai-pegawai di pasar itu bisa mendampingi kami saat berbelanja," ungkapnya. 

Karena menurut Rosa, pada hari Selasa suasana di Pasar Alok sangat ramai maka dibutuhkan pengawalan terutama bagi anak-anak.

Singkat cerita, para siswa-siswi TK Kemala Bhayangkari 07 Maumere akhirnya dapat berbelanja dan berhasil membawa bahan yang dibutuhkan.

Bahan-bahan yang dibeli para siswa yakni ikan, bumbu-bumbu, sayuran termasuk beras dan nasi jagung. 

"Karena kami ingin nanti dihidangkan, ikan kuah asam, jadi nanti dihidangkan dengan nasi jagung," terangnya,

Semua bahan-bahan yang dibutuhkan dibeli di Pasar Alok termasuk dengan Rumpu Rampe.

Satu hal yang menjadi sorotan saat berbelanja adalah komunikasi yang terjalin antara siswa-siswi selaku pembeli dengan para pedagang.

Kata Rosa, komunikasi antara anak-anak dengan  pedagang sangatlah penting karena dengan itu anak-anak dapat berproses mendapatkan sesuatu dengan cara yang baik.

"Kami ingin mengajarkan mereka bahwa semua itu ada prosesnya, tidak mudah," tandasnya.

Rosa melanjutkan bahwa usai berbelanja di Pasar Alok rombongan bertolak ke Kebun Buah di Wailiti.

"Kebetulan salah satu ibu bayangkari mempunyai kebun buah, yaitu ibu Simeon," jelasnya.

Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved