Profil Imam Katolik

Profil Lengkap Mgr Maksimus Regus, Uskup Pertama Keuskupan Labuan Bajo

Mgr Maksimus Regus ditahbiskan menjadi Uskup Keuskupan Labuan Bajo, di Gereja St Petrus Sernaru Labuan Bajo pada 1 November 2024. 

|
Penulis: Nofri Fuka | Editor: Hilarius Ninu
TRIBUN-FLORES.COM/BERTO KALU
Mgr Maksimus Regus ditahbiskan menjadi Uskup Keuskupan Labuan Bajo, di Gereja St Petrus Sernaru Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada 1 November 2024.  

Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Nofri Fuka

TRIBUNFLORES.COM, LABUAN BAJO - Mgr Maksimus Regus ditahbiskan menjadi Uskup Keuskupan Labuan Bajo, di Gereja St Petrus Sernaru Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada 1 November 2024. 

Penahbisan Uskup Maksimus dilakukan oleh Kardinal Ignatius Suharyo menggantikan Duta Besar Vatikan, Mgr. Piero Pioppo yang berhalangan hadir. 

Mgr Maksimus Regus menjadi Uskup Pertama Keuskupan Labuan Bajo yang baru saja dimekarkan oleh Vatikan pada 21 Juni 2024. Sebelumnya Labuan Bajo bagian dari wilayah Keuskupan Ruteng.

Simak selengkapnya Profil Uskup Maksimus Regus di bawah ini;

 

Baca juga: RD Maksimus Regus Ditahbiskan jadi Uskup Pertama Labuan Bajo

 

 

Profil Mgr Max Regus

Dr. Maksimus Regus, Pr, S.Fil, M.Si  atau RD. Max Regus lahir di Todo, Satar Mese Barat, Manggarai, Flores NTT pada 23 September 1973. 

Beliau terpilih sebagai Uskup Labuan Bajo pada 21 Juni 2024 dan ditahbiskan menjadi Uskup pada 1 November 2024.

Pendidikan 

Uskup Max mengenyam pendidikan filsafat di Sekolah Tinggi Filsafat Katolik (STFK) Ledalero sejak tahun 1993 hingga 1997. 

Pendidikan teologi ditempuh di tempat yang sama sejak tahun 1999 hingga 2001.

Saat menjadi diakon, Uskup Max Regus menjalani tugas diakonat di Gereja Kristus Raja, Ruteng sejak Mei hingga Agustus 2001. 

Ia menerima tahbisan imamat dari Mgr Eduardus Sangsun, S.V.D. pada 10 Agustus 2001.

Karya 

Tugas pertamanya setelah ditahbiskan ialah sebagai imam kapelan di Gereja Kristus Raja, Ruteng yang ia jalani hingga Agustus 2007. 

Pada tahun 2002 ia menjadi Ketua Komisi Hubungan antar Agama dan Kepercayaan Keuskupan Ruteng dan sejak tahun 2005 ia juga menjadi Koordinator Dialog Antaragama Keuskupan Ruteng serta Koordinator untuk Kegiatan Kaum Muda Lintas Agama.

Tahun 2007, Maksimus menjalani tugas studi magister dalam bidang sosiologi pembangunan di Universitas Indonesia.

Pada tahun 2012, ia menjadi fellow dalam menjalani riset di International Institute of Social Studies (ISS) pada Universitas Erasmus Rotterdam, Belanda, hingga tahun 2014. Sejak Oktober 2014 hingga Desember 2017, Max menjalani studi doktoral di Graduate School of Humanities pada Universitas Tilburg, Belanda. 

Dalam program doktoral itu, ia menulis disertasi yang berjudul, "Understanding Human Rights Culture in Indonesia".

 Sebagai akademisi, Maksimus telah mempublikasikan beberapa buku dan jurnal dengan tema sosial, politik, dan agama.

Sekembalinya ke Indonesia, Maksimus menjadi dosen di Universitas Katolik Indonesia Santu Paulus Ruteng sejak tahun 2018. 

Ia kemudian menjadi Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan sejak tahun 2019 hingga tahun 2023, saat ia terpilih menjadi rektor pada perguruan tinggi tersebut untuk periode 2023–2027. 

Max Regus terpilih menggantikan Yohanes Servatius Lon.

Sejak tahun 2020, Maksimus juga merupakan koordinator para imam diosesan Keuskupan Ruteng.

Keuskupan baru

Keuskupan Labuan Bajo yang mekar dari Keuskupan Ruteng akan menjadi keuskupan ke-38 di Indonesia. 

Adapun wilayah Keuskupan Ruteng mencakup wilayah adminsitrasi Kabupaten Manggarai, Manggarai Barat, dan Manggarai Timur.

Keuskupan Ruteng merupakan Keuskupan dengan jumlah umat terbanyak di Indonesia, dentan total umat mencapai 966.385 jiwa, 296 imam dan 85 paroki.

Pembentukan Keuskupan Labuan Bajo telah diwacanakan kurang lebih tiga tahun berdasarkan rekomendasi resmi hasil Sinode III Keuskupan Ruteng, tahun 2021.

Uskup Ruteng, Mgr. Siprianus Hormat lantas menyerahkan proposal pembentukan Keuskupan Baru Labuan Bajo, pada tahun 2021 ke Bapak Suci Paus Fransiskus di Vatikan dan mendapat respon positif. 

Labuan Bajo akhirnya menjadi satu keuskupan setelah dimekarkan oleh Vatikan pada 21 Juni 2024. (*)

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved