Tahbisan Uskup Keuskupan Labuan Bajo

Tahbisan Uskup Labuan Bajo, Mgr Sipri Hormat Beber Latar Belakang Pemekaran Keuskupan Labuan Bajo

Bak gayung bersambut, pada tahun 2022 Vatikan menerima proposal Keuskupan Labuan Bajo yang meliputi wilayah kabupaten Manggarai Barat. 

Penulis: Nofri Fuka | Editor: Hilarius Ninu
TRIBUNFLORES.COM/HO-IST
Uskup Keuskupan Ruteng, Mgr. Siprianus Hormat saat menumpangkan tangan pada momen Tahbisan Uskup Keuskupan Labuan Bajo, Mgr Maksimus Regus, 1 November 2024. 

TRIBUNFLORES.COM, LABUAN BAJO - Uskup Keuskupan Ruteng, Mgr. Siprianus Hormat menegaskan bahwa pada mulanya asa yang terbersit ini (tahbisan uskup Labuan Bajo) terbingkai jernih dalam proposal Keuskupan Labuan Bajo dari Keuskupan Ruteng kepada Propaganda Fide di Roma pada tahun 2021. 

Demikian hal ini beliau sampaikan saat memberikan sambutan dalam Upacara Tahbisan Uskup Labuan Bajo, 1 November 2024 kemarin.

Bak gayung bersambut, pada tahun 2022 Vatikan menerima proposal Keuskupan Labuan Bajo yang meliputi wilayah kabupaten Manggarai Barat. 

Asa ini berkuncup indah pada tanggal 1 juni 2024 ketika bapa suci Paus Fransiskus mengangkat RD Maksimus Regus Imam Keuskupan Ruteng menjadi gembala perdana Keuskupan Baru Labuan Bajo. 

 

Baca juga: Tahbisan Uskup Labuan Bajo, Mgr Antonius sebut yang Dibutuhkan Labuan Bajo adalah Kecerdasan Rohani

 

 

"Hari ini kuncup harapan itu terwujud merayakan momentum agung dan luhur dimana Tuhan mengurapi hambanya Mgr Maksi," ungkapnya.

Latar belakang pemekaran ini, menurut Mgr Sipri, karena luasnya keuskupan Ruteng dan akses serta topografi yang menantang, yang terdiri dari gunung dan lembah yang terhampar luas ditambah dengan jumlah umat katolik yang terbesar diseluruh indoensia.

Delapan ratusan ribu jiwa yang tersebar. Dengan luasnya ini membutuhkan pastoral baru demi pelayanan kontekstual dan integral semakin efisien dan efektif.

Terlebih pembangunan dalam dasa warsa terakhir ini perkembangan Manggarai Barat sangat pesat dengan ditetapkan sebagai pariwisata super premium. 

Dengan perkembangan pembanguan tersebut meningkatkan dan memetakan peluang pastoral yang tak boleh diabaikan apalagi diacuhkan oleh mindset mental yang terbuai, dalam zona nyaman pastoral.

Dengan perkembangan zaman yang begitu pesat akar spiritualitas dan kekatolikan di pintu gerbang pulau kekatolikan Flores ini.

Dengan penuh suka cita Gereja lokal keuskupan Ruteng terpanggil dan terdorong untuk memekarkan dirinya ke wilayah barat Tanah Nuca Lale.

Pada perayaaan ini bukan kebetulan tepat dengan perayaan hari raya para orang kudus, orang kudus bukan karena suci hatinyam tapi karena kehebatan Allah. 

Keuskupan baru ini sesungguhnya karya rahmat Allah, hadiah yang indah dan mulia, bagi selurh umat allah di Wilayah ini.mengapa orang miskin, orang sengsara, orang teraniaya, dan termarginalkan disebut berbahagia karena dalam kelemahan dan kerapuhan manusia tampaklah kekuatan Allah yang berlimpah-limpah

Kedepannya ada banyak hal baru ada banyak tanatangan, tetapi beragam peluang pastoral. 

Manusia zaman ini sering mengalami ketegangan, mengalami kegalauan, mengalami keterpecahan tanpa prinsip dalam dirinya yang menata dan merangkai kesatuan dan harmoni dirinya.

Manusia jatuh dalam individualisme, jatuh dalam egoisme dan narsisme, perjumpaan dengan sesama bukan menjadi jalan cinta, tetapi jalan penguasaan, jalan pemerasan, jalan penganiayaan, dan jalan peperangan. 

Manusia diajak kembali kedalam dirinya sendiri, inti dirinya. 

Manusia harus menemukan hati sebgai pusat diri dan kehidupannya.Pusat bukannya hanya mental dirinya sendiri tetapi sesama dalam alam ciptaan Tuhan. 

Hati yang demikian hanya ditemukan dalam hati terkudus Yesus. Mari kita merangkul dunia dengan lembut dengan hati terkudus Yesus. 

Dalam Keuskupan Labuan Bajo, orang ingin mengalami spritual yang super premium. Di gerbang Pulau Flores ini orang merasakan hati terkudus Yesus.

Sementara itu, dalam kata sambutannya Kardinal Mgr. Ignatius Suharyo Hardjoatmodjo menyampaikan bahwa beliau diminta secara pribadi oleh Bapak Agung untuk memberikan sambutan. 

Mungkin yang paling tepat adalah mewakili para Bapak Uskup  yang sudah purnabakti atau sekurang-kurangnya yang mendekati masa-masa purnabakti. Itu mungkin menurut Bapak Uskup Maksi," ucapnya.

Mewakili alam raya. Bapak Uskup tentu yang paling utama adalah mengucapkan selamat atas kepercayaan Bapak Suci bagi bapa uskup Mgr Maksi untuk memimpin keuskupan yang baru ini.

"Kita semua berdoa, semoga berkat pelayanan Bapak Uskup, keuskupan ini dapat bertumbuh sebagaimana yang di cita-citakan, Terima kasih kepada Bapak Uskup Sipri yang penuntaskan proses pendirian keuskupan baru ini. Proses yang lama tidak mudah tentu saja, tapi akhirnya pada hari ini kita bersuka cita," ucapnya.

Karena pada hari ini diumumkan secara resmi pendirian Keuskupan Labuan Bajo dan uskup  yang ditahbiskan untuk memimpin keuskupan ini.

"Saya juga ingin mengucapkan selamat kepada Bapa dan ibu dari Bapak Uskup Maksi beserta keluarga dan keluarga besar ini. Yang menjadi tempat yang pertama dalam proses panggilannya sebagai imam," terangnya.

Menurut Kardinal Ignatius, Paus Fransikus mengajak umat untuk selalu bersukacita dan bergembira dalam panggilan menuju kesempurnaan kekudusan pada zaman modern.

"Di dalam apostolik itu, Paus Fransiskus mengatakan, kita semua, dimanapun kita,
dalam peran apapun kita, mempunyai panggilan yang sama yaitu bertumbuh menuju kesempurnaan kekudusan," kata Uskup Ignas melanjutkan pesan Paus Fransiskus. 

Ketua Konferensi Wali Gereja Indonesia, Mgr. Antonius Subianto Bunjamin, OSC menyampaikan Duta Vatikan tidak bisa hadir karena ada pemeriksaan kesehatan. 

Mgr. Antonius menegaskan bahwa untuk apa menjadi uskup kalau bukan untuk mengikuti panggilan menjadi makin kudus, semakin dekat dengan Tuhan dan menghadirkan kasih Tuhan yang penuh kasih pada umat yang karena kesuciannya berjalan lurus bersama Allah dan berjalan dengan para uskup dan umat Allah.

"Untuk apa ada keuskupan Labuan Bajo yang dilahirkan dari kesukupan Ruteng kalau kehidupan gereja induk dan anak tidak lebih baik kalau tidak menghadirkan kasih Yesus yang penuh belas kasih. Hal ini dengan mengutamakan yang selalu berbela rasa kepada sesama yang membutuhkan sentuhan-sentuhan kasih. selamat berkarya dan menggembalakan umat," kata Mgr Antonius.

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved