Flores Bicara

Prodi Agroteknologi Unipa Kembangkan Pengolahan Serabut Kelapa Jadi Media Tanam Bernilai Ekonomi

Menurut Mario, bahwa inovasi ini berangkat dari kondisi di Kabupaten Sikka yang memiliki perkebunan kelapa cukup

Editor: Nofri Fuka
TRIBUNFLORES.COM/YT TRIBUN FLORES
Dosen Prodi Agroteknologi, Mario Malado 

Reporter Magang TRIBUNFLORES.COM Anisa Sascia

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE – Universitas Nusa Nipa (UNIPA) Maumere melalui Program Studi Agroteknologi terus mengembangkan inovasi pertanian berkelanjutan, salah satunya dengan mengolah serabut kelapa menjadi produk bernilai tinggi seperti cocopeat dan cocofiber. 

Dosen Prodi Agroteknologi, Mario Malado, menjelaskan di Flores Bicara pada Sabtu (15/11/2025) 

Menurut Mario, bahwa inovasi ini berangkat dari kondisi di Kabupaten Sikka yang memiliki perkebunan kelapa cukup luas, namun pemanfaatan limbah serabut kelapa masih minim.

Selama ini petani kelapa di Sikka umumnya menjual buah kelapa utuh atau dalam bentuk biji setelah mengupas kulitnya. Sementara serabut kelapa sering dibiarkan menumpuk tanpa dimanfaatkan. 

 

Baca juga: Mahasiswa Agroteknologi Unipa Maumere Sulap limbah Serabut Kelapa Jadi Cocopeat dan Cocofiber

 

 

Melihat peluang tersebut, Prodi Agroteknologi berinisiatif membuat inovasi pengolahan limbah pertanian agar memiliki nilai ekonomi bagi petani. 

Momentum ini semakin kuat ketika kampus menerima hibah peralatan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi berupa mesin pengurai serabut kelapa. 

“Dengan alat ini, kami bersama mahasiswa mulai mencoba mengolah serabut kelapa menjadi cocopeat dan cocofiber. Sejauh pengamatan kami, di Kabupaten Sikka belum ada yang mengolah limbah ini,” ujar Mario. 

Mario menjelaskan bahwa satu buah serabut kelapa yang masuk ke mesin pengurai akan terpisah menjadi tiga komponen:
Serabut panjang (cocofiber), Serabut pendek yang lebih halus, Serbuk halus (cocopeat).

Cocopeat dinilai sangat cocok digunakan di wilayah tropis seperti Sikka yang kerap mengalami kekurangan air. Mario menyebut cocopeat memiliki kelebihan besar dalam kemampuan menyimpan air.

“Dalam satu kilogram cocopeat, ia bisa menahan hingga 16 liter air. Selain itu, cocopeat mengandung unsur hara seperti fosfor dan kalium yang baik untuk tanaman,” jelasnya.

Namun ia menegaskan bahwa cocopeat memiliki kadar nitrogen rendah sehingga biasanya dicampur dengan bahan lain ketika digunakan untuk budidaya, terutama di greenhouse. 

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved