Misa Hari Minggu

Teks Misa Minggu 3 November 2024 Hari Biasa XXXI dan Renungan Harian Katolik

Mari simak teks misa Minggu 3 November 2024 lengkap renungan harian katolik.Teks misa disiapkan untuk hari biasa XXXI dan renungan harian Katolik.

Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM / GG
GEREJA - Gereja Paroki St.Theresia Mbata di Desa Rana Mbata, Kecamatan Kota Komba Utara, Kabupaten Manggarai Timur. Mari simak teks misa Minggu 3 November 2024 lengkap renungan harian katolik. Teks misa disiapkan untuk hari biasa XXXI dan renungan harian Katolik. 

Allahku, gunung batuku, tempat aku berlindung, perisaiku, tanduk keselamatanku, kota bentengku! Terpujilah TUHAN, seruku;  maka akupun selamat dari pada musuhku.   (Refren) 

TUHAN hidup! Terpujilah gunung batuku,  dan mulialah Allah Penyelamatku. Ia mengaruniakan keselamatan yang besar  kepada raja yang diangkat-Nya,  dan menunjukkan kasih setia  kepada orang yang diurapi-Nya. (Refren) 

09. BACAAN KEDUA (Ibr. 7:23-28)  

L : Bacaan dari Surat kepada Orang Ibrani. Saudara-saudari, dalam jumlah yang besar mereka telah menjadi imam, karena mereka dicegah oleh maut untuk tetap menjabat imam. Tetapi, karena Ia tetap selama-lamanya, imamat-Nya tidak dapat beralih kepada orang lain. 
Karena itu Ia sanggup juga menyelamatkan dengan sempurna semua orang yang oleh Dia datang kepada Allah. Sebab Ia hidup senantiasa untuk menjadi Pengantara mereka. Sebab Imam Besar yang demikianlah yang kita perlukan: yaitu yang saleh, 
tanpa salah, tanpa noda, yang terpisah dari orang orang berdosa dan lebih tinggi dari pada tingkattingkat surga, yang tidak seperti imam-imam besar lain, yang setiap hari harus mempersembah-kan korban untuk dosanya sendiri dan sesudah itu barulah untuk dosa umatnya, sebab hal itu telah dilakukan-Nya satu kali untuk selama-lamanya, ketika Ia mempersembahkan diri-Nya sendiri sebagai korban. 
Sebab hukum Taurat menetapkan orang-orang yang diliputi kelemahan menjadi Imam Besar, tetapi sumpah, yang diucapkan kemudiandari pada hukum Taurat, menetapkan Anak, yang telah menjadi sempurna sampai selama-lamanya.  
Demikianlah Sabda Tuhan. 
U  : Syukur kepada Allah.  

10. ALLELUIA (Yoh. 14:23) 

P : Alleluia 
U : Alleluia 
P : Jikalau seorang mengasihi Aku, ia akan menuruti Firman-Ku. * Bapa-Ku akan mengasihi dia, dan Kami akan datang kepadanya. 
U : Alleluia 

11. INJIL (Mrk. 12:28b-34)  

P : Marilah kita bersama-sama mendengarkan Injil Yesus Kristus menurut Markus. Pemimpin dan semua yang hadir membuat tanda salib dengan ibu jari pada dahi, mulut, dan dada. Kemudian Pemimpin membacakan Injil.  Lalu seorang ahli Taurat, datang kepada-Nya dan bertanya: "Hukum manakah yang paling utama?" Jawab Yesus: "Hukum yang terutama ialah: Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu esa. Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan 
segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu. Dan hukum yang kedua ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu 
sendiri. Tidak ada hukum lain yang lebih utama dari pada kedua hukum ini." Lalu kata ahli Taurat itu kepada Yesus: "Tepat 
sekali, Guru, benar kata-Mu itu, bahwa Dia esa, dan bahwa tidak ada yang lain kecuali Dia. Memang 
mengasihi Dia dengan segenap hati dan dengan segenap pengertian dan dengan segenap kekuatan, dan juga mengasihi sesama manusia seperti diri sendiri adalah jauh lebih utama dari pada semua korban bakaran dan korban sembelihan." Yesus melihat, bagaimana bijaksananya jawab orang itu, dan Ia berkata kepadanya: "Engkau tidak jauh dari Kerajaan Allah!" Dan seorang pun tidak 
berani lagi menanyakan sesuatu kepada Yesus.  
P : Demikianlah Injil Tuhan.  
U  : Terpujilah Kristus.  

12. RENUNGAN SINGKAT 

Kita barusan mendengar bacaan Injil yang berisikan tentang Hukum Cinta. Mari kita dalami hukum cinta ini.  
Pertama, mencintai Tuhan. Dalam injil Yesus menggemakan kembali ungkapan iman orang Israel dalam kitab Ulangan (Ul. 6:5). Yesus menambahkan ungkapan “akal budimu” ketika orang mencintai Tuhan. Lengkapnya adalah cintailah Tuhan Allahmu dengan segenap hatimu, jiwamu, akal budimu, dan kekuatanmu. Tambahan ini tentu memiliki maksud tertentu.  Di zaman kini, ungkapan mencintai Tuhan dengan segenap akal budi mendapatkan maknanya yang lebih kuat. Kita mendayagunakan akal budi kita untuk 
semakin mengerti Tuhan dan untuk mempromosikan ketakwaan kepada Tuhan. Sayangnya, kadangkala kita temukan bahwa orang menggunakan akal budinya untuk mencari alasan pembenaran ketidaksetiaannya kepada Tuhan. Ada banyak alasan 
dibuat kalau orang sudah bersalah atau berdosa sehingga ia menjadikan dirinya benar. Selain itu, perkembangan teknologi yang luar biasa kini, malah menjadi tantangan karena menjauhkan orang dari kedekatannya dengan Tuhan. Orang lebih suka menghabiskan waktu menonton TV misalnya daripada berdoa bersama. Atau orang muda kita menghabiskan waktu di pagi hari menonton pertandingan sepak bola dan akhirnya tidak ke gereja. Itulah situasi kita. Kita diundang untuk mencintai Tuhan dengan akal budi kita dan menggunakan akal budi untuk meningkatkan ketakwaan dan iman kita kepada Tuhan.  Kedua, mencintai sesama seperti diri sendiri. Yesus 
melanjutkan hukum cinta ini dengan menegaskan agar kita mencintai sesama juga. Sama seperti Tuhan mencintai setiap kita, maka kita pun diundang oleh Yesus untuk saling mencintai. Orang lain adalah diri saya yang lain, yang dihadirkan Tuhan untuk 
melengkapi kekurangan saya. Dia ada untuk menjadi penolong yang sepadan dengan saya. Karena itu mencintai sesama berarti juga mencintai diri kita sendiri.  Tidak mudah untuk mencintai sesama yang lain terutama ketika kita sendiri merasa tidak cocok 
dengannya. Mungkin kita mencontohi Yesus, yang mencintai semua orang tanpa kecuali. Kita belajar untuk mencintai terutama mereka yang tidak berkenan kepada kita. Jika kita merasa berat, mohonlah kekuatan dari Tuhan, agar cinta Tuhan 
merajai hati kita sehingga kita mampu mencintai sesama kita dengan tulus. Hanya cinta yang membebaskan, membangkitkan dan menguatkan, karena kebencian pasti memenjarakan, meruntuhkan dan menghancurkan. Selamat berjuang untuk mencintai. Tuhan memberkati. 

13. HENING  
14. SYAHADAT  

P : Marilah menanggapi Sabda Tuhan dan mengungkapkan iman kepercayaan kita kepada Tuhan dengan mengucapkan Syahadat. Aku percaya akan Allah, Bapa yang mahakuasa….. 

15. DOA UMAT  

P : Saudara-saudari terkasih, Allah mengasihi kita sebagai seorang Bapa mengasihi putra-putri-Nya. 
Oleh sebab itu, marilah memanjatkan doa-doa permohonan kepada-Nya dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Nya terkasih.  
P : Bagi Gereja kudus. Semoga Gereja tetap setia mewartakan cinta kasih dan menjadi tanda nyata 
kehadiran Kristus yang mengasihi dunia. Marilah kita mohon…. 
P : Bagi masyarakat kita. Semoga hubungan dan kebersamaan di antara warga masyarakat, didasari oleh hukum cinta kasih berkat kesaksian hidup kita. Marilah kita mohon…. 
P : Bagi mereka yang kehilangan pegangan hidup. Kita berdoa bagi saudara-saudari kita yang mengalami 
kebingungan dan keraguan di tengah berbagai persoalan hidup semoga mereka menjumpai 
seorang yang dapat membantu menemukan jalan keluar. Marilah kita mohon…. 
P : Bagi kita yang berhimpun di sini. Semoga kita semakin sadar akan kasih Tuhan yang berlimpah, sehingga kita terdorong untuk mengasihi sesama, khususnya mereka yang kurang mendapatkan perhatian kita.. Marilah kita mohon…. 
P : Kita hening sejenak untuk menyerahkan doa dan permohonan pribadi kita masing-masing.  [hening sejenak lalu lanjut]. 
P : Ya Bapa, masih banyak yang ingin kami sampaikan ke hadirat-Mu, namun kami yakin, Engkau sudah 
mengetahui semuanya. Semoga Engkau berkenan mengabulkan doa-doa kami ini, sebab semua ini kami sampaikan kepada-Mu dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. 
U : Amin 

16. KOLEKTE  

Halaman
1234
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved