Renungan Katolik

Renungan Harian Katolik Rabu 6 November 2024, Mengerjakan Keselamatan 

Mari simak renungan harian Katolik Rabu 6 November 2024.Tema renungan harian Katolik  Mengerjakan Keselamatan.Renungan harian Katolik ada di bagian.

Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM / GG
MISA - Mari simak renungan harian Katolik Rabu 6 November 2024. Tema renungan harian Katolik  Mengerjakan Keselamatan. Renungan harian Katolik ada di bagian akhir artikel ini. 


Mengerjakan Keselamatan.

Setelah Paulus membicarakan Kristus sebagai teladan tertinggi, dia kembali lagi dengan nasihat-nasihat bagi jemaat Filipi. Kehidupan kristen memang laksana sebuah lingkaran spiral yang terus naik ke atas, ada kalanya kita seperti kembali pada sisi yang sama, namun sesungguhnya kita sudah menapaki jalan yang lebih tinggi. Ini disebut progresi, tidak ada pengulangan yang percuma dan sia-sia.


Ketaatan memang harus dinyatakan baik di hadapan manusia maupun tanpa kehadiran seorangpun. Ini disebut integritas. Jemaat Filipi harus belajar untuk menaati Tuhan ketika Paulus hadir maupun tidak hadir (ayat 12). Mereka yang hanya taat ketika atasan hadir menyatakan kehidupan dualisme, tidak utuh, bahkan sandiwara. Kehadiran Tuhanlah yang memampukan ketaatan yang sejati (ayat 13).


Paulus kemudian mengajak jemaat Filipi untuk mengerjakan keselamatan yang telah diterima. Bukan bekerja dan berbuat baik agar mendapat keselamatan, melainkan mengerjakan (bahasa. Inggris: work out), menggarap apa yang sudah kita terima.


Kita harus mengekspresikan keselamatan yang telah kita terima itu dalam perbuatan baik. Dengan takut dan gentar berarti suatu sikap sangat hormat dan perasaan tidak layak serta tidak mampu, dengan demikian membuat kita mengerjakannya dengan kesungguhan dan segenap kekuatan yang ada pada kita.


Paulus sendiri menjadi teladan hidup yang telah mengikuti Kristus. Hidupnya mencurahkan darah sebagai korban dan ibadah iman jemaat yang dilayaninya.


Semua itu dilakukan Paulus dengan sukacita, maka jemaat Filipi pun dipanggil untuk dengan sukacita mengerjakan keselamatan mereka. Hasilnya adalah kehidupan yang tidak beraib dan bernoda, bahkan menjadi kesaksian bagaikan bintang yang bersinar menerangi dunia yang berdosa (ayat 15).

Bertumbuh, bertumbuh, terus bertumbuh! Itulah kenyataan hidup kita seharusnya tiap hari dalam Kristus!

Injil hari ini, Syarat ikut Yesus

Seorang tokoh masyarakat biasanya akan senang memiliki pengikut. Apalagi kalau ia berkarier di bidang politik. Banyaknya pengikut akan menunjang kemajuan kariernya. Yesus saat itu diikuti banyak orang.

Tetapi Ia tahu bahwa itu bukan karena mereka memiliki komitmen untuk mengikut Dia. Mungkin saja hanya karena Yesus sedang populer saat itu. Oleh karena itu Yesus berkata pada mereka bahwa jika mereka tidak “membenci” anggota keluarganya, bahkan dirinya sendiri, mereka tidak dapat menjadi murid-Nya (26).

Yesus bukan bermaksud agar pengikut-Nya tidak menghargai keluarga mereka. Yang Ia maksudkan adalah tidak ada ikatan apapun, yang boleh melebihi kesetiaan dan ketaatan orang pada Yesus.

Dialah yang harus menjadi nomor satu! Tidak ada tempat buat yang lain. Hanya jika Dia menjadi prioritas utama dalam hidup seseorang, barulah dia dapat menjadi murid Yesus. Itulah sebabnya mereka harus berpikir masak-masak, karena untuk itu harus ada keseriusan dan komitmen.


Sebab mengikut Yesus bukan hanya bicara masalah sekarang, tetapi juga mencakup keputusan dalam hidup di masa depan. Oleh karena itu, jika orang tidak memiliki kesungguhan hati, sebaiknya jangan mulai! Jangan maju ke medan perang, jika tidak yakin akan menang.

Mengikut Tuhan Yesus memang punya konsekuensi. Mungkin kita harus mengambil keputusan yang sangat berbeda dengan dunia di sekitar kita, keluarga akan memusuhi kita, kita akan dikucilkan di lingkungan kita, atau tidak memperoleh keuntungan karena kejujuran kita.

Halaman
1234
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved