Gunung Lewotobi Erupsi

Penjual Sate Lebih Peka Lihat Pengungsi Mandiri yang Luput dari Bantuan Erupsi Gunung Lewotobi

Bersama istri, anak, dan dua saudaranya, pengendara mobil bernama, Riki Ardana itu menyapa para bocah dan orang tua yang duduk lesehan

Penulis: Paul Kabelen | Editor: Hilarius Ninu
TRIBUNFLORES.COM/PAULUS KABELEN
Penyaluran bantuan bagi pengungsi erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di perkebunan Desa Waiula, Kecamatan Wulanggitang, Flores Timur, Rabu, 6 November 2024. 

Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Paul Kabelen

TRIBUNFLORES.COM. LARANTUKA-Sebuah kendaraan roda empat menembus pekatnya abu vulkanik. Mobil Kijang Innova Reborn itu membawa aneka bungkus jajan bagi bocah terdampak bencana erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki, Rabu, 6 November 2024 petang.

Bersama istri, anak, dan dua saudaranya, pengendara mobil bernama, Riki Ardana itu menyapa para bocah dan orang tua yang duduk lesehan di dalam tenda darurat.

Kondisi 116 jiwa termasuk 10 balita, 1 ibu hamil, dan 14 lansia itu menggerakkan niat Riki Ardana untuk datang ke pengungsian yang terletak di Perkebunan Desa Waiula, Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, NTT.

Pedagang sate di Kelurahan Waihali, Kecamatan Larantuka ini rela melawan bahaya sekalipun menjajal ruas jalan Trans Flores yang terpaut dekat dengan gunung yang sewaktu-waktu melontarkan material panas.

 

 

Baca juga: Update Terbaru Data Pengungsi Gunung Lewotobi di Kabupaten Sikka NTT

 

 

 

 

Riky Ardana membawa banyak makanan ringan seperti roti, permen, dan air minum mineral kemasan. Ia menempuh perjalanan sekira 65 kilometer demi para korban yang tak disentuh bantuan itu.

"Semoga bapak, mama, adik-adik semuanya di sini tetap kuat dan sehat. Kami hanya bantu sedikit, dan bantuan ini tulus dari niat sendiri sebagai sesama saudara," tuturnya disambut senyum riang para pengungsi.

116 jiwa yang terbagi dalam 33 KK merupakan pengungsi mandiri dari Desa Nawokote, salah satu desa terdampak bencana di Kecamatan Wulanggitang. Sejak erupsi besar, Minggu, 3 November 2024, para korban tak mendapat bantuan bahkan sampai hari ketiga, Rabu, 6 November 2024.

Riki sangat iba dengan keadaan balita, ibu hamil, lansia, dan semua warga yang belum mendapat bantuan apapun. Dia mengajak para pihak agar membantu sesama saudara yang membutuhkan.

Halaman
12
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved