Renungan Katolik Hari Ini

Renungan Katolik Jumat 15 November 2024, Kesempatan Membenahi Diri 

Mari simak renungan Katolik Jumat 15 November 2024.Tema renungan Katolik yaitu Kesempatan Membenahi Diri .

Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM / GG
PATER JOHN LEWAR SVD - Sosok Pater John Lewar, SVD.Mari simak renungan Katolik Jumat 15 November 2024.Tema renungan Katolik yaitu Kesempatan Membenahi Diri . 

Pada suatu ketika Yesus bersabda kepada murid-murid-Nya, "Sebagaimana halnya pada zaman Nuh, demikian pula kelak pada hari Anak Manusia. Pada zaman Nuh itu orang-orang makan dan minum, kawin dan dikawinkan, sampai pada hari Nuh masuk ke dalam bahtera.

Lalu datanglah air bah dan membinasakan mereka semua. Demikian pula yang terjadi pada zaman Lot. Mereka makan dan minum, membeli dan menjual, menanam dan membangun, sampai pada hari Lot keluar dari Sodom.

Lalu turunlah hujan api dan belerang dari langit dan membinasakan mereka semua. Demikianlah halnya kelak pada hari Anak Manusia menyatakan diri. Pada hari itu barangsiapa sedang ada di peranginan di atas rumah, janganlah ia turun untuk mengambil barang-barang di dalam rumah.

Demikian pula yang sedang berada di ladang, janganlah ia pulang. Ingatlah akan isteri Lot! Barangsiapa berusaha memelihara nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, dan barangsiapa kehilangan nyawanya, ia akan menyelamatkannya.

Aku berkata kepadamu: Pada malam itu kalau ada dua orang di atas ranjang, yang satu akan dibawa dan yang lain ditinggalkan. Kalau ada dua orang wanita yang sedang bersama-sama mengilang, yang seorang akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan." Para murid lalu bertanya, "Di mana, Tuhan?" Yesus menjawab, "Dimana ada mayat, di situ berkerumun burung nasar."

Demikianlah Injil Tuhan.

U. Terpujilah Kristus.


Renungan Katolik

Meditatio: 

Hari ini Yesus mengingatkan kepada para murid tentang kedatangan-Nya 
dalam kemuliaan dan kekuasaan. Saat itu tidak ada orang yang tahu 
kapan, dimana, dan bagaimana. Yesus juga tidak mengatakan dengan 
jelas kapan waktunya. Waktu kedatangan Anak Manusia tidak menjadi 
penting jika dalam seluruh hidup ada sikap waspada dan berjaga-jaga. 
Melihat tanda dan membaca situasi menjadi kepekaan rohani yang 
senantiasa diperlukan. 

Yesus memberi gambaran tentang orang-orang dalam kisah Perjanjian 
Lama. Dimulai dari peringatan nabi Nuh yang tidak dihiraukan oleh umat 
beriman. Sementara nabi Nuh dan keluarganya mempersiapkan apa yang 
perlu, orang-orang pada umumnya justru menertawakan mereka.

Orang lain pada makan minum sampai mabuk. Mereka berbuat sekehendak hati 
tanpa peduli akan tanda dan peringatan. Mereka lengah dan terbuai akan 
kemabukan dan kedurhakaan. Demikianlah terjadi mereka semua 
menjadi binasa, sementara Nuh dan keluarganya selamat karena 
mengerti tanda dan peringatan Allah. 

Kisah Sodom dan Gomora juga demikian. Karena kemabukan dan 
kedurjanaan, dua kota itu mendapat peleburan dari Allah. Peringatan 
Allah melalui Lot tidak mereka hiraukan. Mereka tetap pada pola hidup 
yang tidak membawa keselamatan. Mereka hanya peduli pada diri sendiri, 
tidak memberi ruang dalam diri akan kehadiran Allah yang menyapa. 
Karena ketidaksadaran dan ketidakwaspaan mereka sendirilah akhirnya 
mereka binasa. 

Peristiwa air bah pada zaman Nuh, serta hujan api dan belerang pada 
zaman Lot yang membinasakan banyak manusia dijadikan gambaran 
tentang hari kedatangan Tuhan untuk kedua kalinya. Saat itu tidak ada 
lagi kesempatan untuk berbuat apa pun karena waktunya sudah tiba. 
Yesus mengajak para murid dan kita semua untuk senantiasa mempunyai 
hati yang terjaga.

Selalu waspada dan siap sedia menjadi satu-satunya  jalan dalam menantikan kedatangan Anak Manusia yang tidak seorangpun tahu kapan saat dan waktunya. Waspada berarti tidak terlena dengan kemabukan-kemabukan yang membuat diri kita tidak sadar. Kemabukan itu bisa berupa minuman keras, namun yang jauh lebih keras adalah kemabukan akan keserakahan, ketamakan, dan kedegilan hati. Mabuk karena minuman keras akan pulih kembali ketika bangun tidur. Kemabukan akan keserakahan, ketamakan, dan kedegilan akan tetap 
berkembang meski kita sudah tidur berhari-hari. 

Halaman
1234
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved