Pilkada Sikka 2024

Jelang Pilkada Sikka 2024, Roby Idong Ungkap Metode Kampanye hingga Alasan Maju Lagi di Pilkada

Ia mengatakan demokrasi merupakan dialog sehingga perlu langsung turun kepada masyarakat untuk melakukan dialog. 

Editor: Hilarius Ninu
TRIBUNFLORES. COM/YANO TANDI
BERI KETERANGAN - Fransiskus Roberto Diogo, Pasangan Calon Bupati Sikka Nomor urut 1 (Paket Romantis) saat memberikan penjelasan terkait metode kampanye yang digunakan untuk memenangkan Paket Romantis, di Jalan Lingkar Luar Maumere, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur, Jumat, 15 November 2024. 

Laporan Reporter Magang TRIBUNFLORES.COM, Risna Ase

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Calon Bupati Sikka Nomor urut 1 (Paket Romantis), Fransiskus Roberto Diogo, memberikan penjelasan terkait metode kampanye yang digunakan untuk memenangkan  Paket Romantis. 

Hal itu disampaikan Robi saat ditemui di kediamannya, Jalan Lingkar Luar Maumere, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur,  Jumat, 15 November 2024.

Ia mengatakan demokrasi merupakan dialog sehingga perlu langsung turun kepada masyarakat untuk melakukan dialog. 

Dalam dialog ini perlu memberikan penjelasan, mendengarkan keluhan bahkan kritikan  yang disampaikan oleh masyarakat.

 

Baca juga: Momen Pilkada Sikka 2024, Paket Romantis Kenakan Busana Adat Lambang Sejarah dan Kepemimpinan

 

 

 

 

“Demokrasi itu adalah dialog sehingga metode utama yang kami gunakan yaitu dialog, dan dialog ini kita gunakan untuk sampai memperluas di seluruh wilayah desa, dusun dalam skop kecilpun kita bertemu masyarakat untuk melakukan dialog. Pertemuan tatap muka secara langsung, memberikan penjelasan, mendengarkan keluh kesah, menerima kritikan kemudian kita mendengarkan penjelasan mereka,” imbuhnya.

Mantan Bupati Sikka ini juga memberikan tanggapannya terkait dengan berbagai kritikan dari masyarakat yang tidak sesuai dengan fakta dan realita yang sering dilontarkan oleh secara online lewat grup Facebook Forum Peduli Rakyat Sikka. 

Ia menyampaikan, apapun kritikan yang dilontarkan tetap perlu untuk menerima sekali pun merupakan fitnah belaka.

“Kritik itu juga harus kita terima, sebagai suatu input, suatu proses untuk kemajuan kedepan. Kritik itu merupakan kebebasan, jadi silakan, yang kritik yang sifatnya fitnah pun itu tidak apa-apa, karena pada akhirnya masyarakat itu memahami mana yang kritikan, mana yang fitnahan, ada yang memiliki politik menjatuhkan orang, memang ada banyak metode, ada yang suka dialog, ada yang mengecilkan orang lain dengan harapan dia lebih besar, itu tanggapan saya, itu hal biasa,” ujar beliau.

Ia menambahkan, terkait dengan isu yang tidak benar, Paket Romantis berusaha memberikan penjelasan kepada masyarakat sehingga masyarakat lebih memahami dan menyadari persepsi yang tidak benar tersebut.

Halaman
12
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved