Gunung Lewotobi Meletus

Ketika Polwan Polda NTT Beri Trauma Healing bagi Anak-anak di Posko Pengungsian Gunung Lewotobi

Kegiatan ini dilaksanakan di dua lokasi berbeda, yakni di Halaman SDI Wedang Desa Ile Gerong dan di halaman Gereja Desa Bokang, Kecamatan Titehena.

Editor: Gordy Donovan
POS-KUPANG.COM/HO-POLISI
TERAPI TRAUMA HEALING - Tim Psikologi dari SSDM Polri, Polda NTT, dan Polwan Polda NTT melaksanakan kegiatan trauma healing, bagi anak-anak terdampak erupsi gunung Lewotobi Laki-laki, Kabupaten Flores Timur, November 2024. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Rosalia Andrela

TRIBUNFLORES.COM, KUPANG - Tim Psikologi dari SSDM Polri, Polda NTT, dan Polwan Polda NTT bersama-sama melaksanakan kegiatan trauma healing, untuk anak-anak dampak erupsi gunung Lewotobi Laki-laki, di Kabupaten Flores Timur.

Kegiatan ini dilaksanakan di dua lokasi berbeda, yakni di Halaman SDI Wedang Desa Ile Gerong dan di halaman Gereja Desa Bokang, Kecamatan Titehena, Kabupaten Flores Timur.

Kegiatan trauma healing ini dimulai pada Sabtu, 16 November 2024, pukul 10.00 Wita di Halaman SDI Wedang Desa Ile Gerong, diikuti oleh lebih dari 100 anak-anak yang menjadi korban erupsi Gunung Lewotobi. 

Baca juga: Warga Lereng Gunung Lewotobi Amankan Barang ke Tempat Pengungsian, Florianus: Rumah Rusak Semua

 

Tim Psikologi SSDM Polri yang dipimpin oleh Kombespol Yenny Rosmalawati Dewi, S.I.K., M.I.K., Psikolog Kepolisian Madya Tingkat III SSDM Polri, bersama 7 personel SSDM Polri, memberikan berbagai kegiatan yang dirancang untuk meredakan trauma anak-anak tersebut.

“Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memberikan rasa aman dan nyaman, kepada anak-anak yang terdampak erupsi Gunung Lewotobi. Anak-anak seringkali tidak bisa mengungkapkan perasaan mereka secara verbal, sehingga pendekatan melalui permainan, bernyanyi, dan kegiatan interaktif lainnya sangat efektif untuk meredakan ketegangan emosional mereka,” ujar Yenny.

Kegiatan trauma healing dilanjutkan pada pukul 12.45 Wit, di halaman Gereja Desa Bokan dihadiri oleh anak-anak, termasuk beberapa balita berusia sekitar 2 hingga 5 tahun.

Kegiatan trauma healing ini kembali dilanjutkan pada hari Minggu, 17 November 2024, di lokasi yang sama dengan tujuan untuk menjangkau lebih banyak anak-anak korban erupsi, serta memberikan dukungan psikologis yang lebih mendalam bagi mereka.

Pihak Kepolisian bersama instansi terkait berharap kegiatan ini dapat memberikan dampak positif dalam proses pemulihan mental anak-anak pasca-bencana dan mengurangi dampak trauma yang mungkin mereka alami. 

Baca juga: Peduli Korban Erupsi Gunung Lewotobi, Keluarga Flores di Riau Galang Donasi

Dalam kegiatan tersebut, anak-anak diajak bermain, bernyanyi, dan berinteraksi langsung dengan tim psikologi. Mereka juga diberikan motivasi untuk tetap kuat meskipun baru saja mengalami bencana alam yang besar. 

Selain itu, dilakukan pula sesi tanya jawab berupa kuis-kuis ringan yang diikuti dengan pembagian hadiah berupa biskuit dan susu. Semua anak yang terlibat dalam kegiatan ini tampak antusias dan ceria, yang menjadi salah satu indikasi keberhasilan terapi trauma healing yang diberikan.

Selain tim Psikologi dari Mabes Polri hadir pula Tim Psikologi Biro SDM Polda NTT yang dipimpin oleh Kompol Dwi Chrismawan, M.Si., M.Psi., Psikolog, beserta tiga anggota Biro SDM Polda NTT, juga terlibat dalam kegiatan ini. 

Selain itu Polwan Dit Samapta Polda NTT yang dipimpin oleh Aipda Ana Herewila, serta Polwan Polres Flores Timur yang dipimpin oleh Aipda Yustina Benga Keraf turut memberikan dukungan kepada kegiatan tersebut. (cr19).

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved