Renungan Katolik
Renungan Harian Katolik Rabu 20 November 2024, Pergi ke Negeri yang Jauh
Mari simak renungan harian Katolik Rabu 20 November 2024.Tema renungan harian Katolik Pergi ke Negeri yang Jauh.
Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Mari simak renungan harian Katolik Rabu 20 November 2024.
Tema renungan harian Katolik Pergi ke Negeri yang Jauh.
Renungan harian katolik ada dibagian akhir artikel ini.
Rabu 20 November 2024 merupakan Hari Rabu Biasa XXXIII, Santo Feliks dari Valois, Pengaku Iman, Santo Edmund, Pengaku Iman, dengan Warna Liturgi Hijau.
Baca juga: Injil Katolik Rabu 20 November 2024 Lengkap Mazmur Tanggapan
Adapun bacaan liturgi Katolik Hari Rabu 20 November 2024 adalah sebagai berikut:
Bacaan Pertama Wahyu 4:1-11
Kuduslah Tuhan Allah yang mahakudus, yang selalu ada, dulu, kini, dan kelak.
Aku, Yohanes, melihat: Sungguh, sebuah pintu terbuka di surga dan suara yang dahulu pernah kudengar, berkata kepadaku seperti bunyi sangkakala, katanya, “Naiklah kemari dan Aku akan menunjukkan kepadamu apa yang harus terjadi sesudah ini.”
Segera aku dikuasai oleh Roh dan lihatlah, sebuah takhta berdiri di surga, dan di atas takhta itu duduklah Seseorang. Dan Dia yang duduk di atas takhta itu nampaknya bagaikan permata yaspis dan permata sardis.
Dan suatu pelangi melingkungi takhta itu, gilang gemilang, bagaikan zamrud rupanya. Di sekeliling takhta itu ada dua puluh empat takhta, dan di atasnya duduk dua puluh empat tua-tua yang memakai pakaian putih dan mahkota emas di kepala mereka.
Dari takhta itu keluar kilat dan bunyi guruh menderu, dan tujuh obor menyala-nyala di hadapan takhta itu. Itulah ketujuh Roh Allah. Dan di hadapan takhta itu ada lautan kaca bagaikan kristal;
Di tengah-tengah takhta itu dan di sekelilingnya ada empat makhluk penuh dengan mata di sebelah muka dan di sebelah belakang.
Adapun makhluk yang pertama seperti singa, makhluk yang kedua seperti anak lembu, makhluk yang ketiga mempunyai muka seperti muka manusia, sedang makhluk yang keempat seperti burung nasar yang sedang terbang.
Keempat makhluk itu masing-masing bersayap enam, sekelilingnya dan di sebelah dalamnya penuh dengan mata, dan tanpa henti-hentinya mereka berseru siang dan malam, “Kudus, kudus, kuduslah Tuhan Allah yang mahakuasa, yang selalu ada, dulu, kini dan kelak.”
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.