Unika Santu Paulus Ruteng

Asisten Deputi  Kemenpora RI Minta Mahasiswa Unika Ruteng Jadi Pemimpin Muda 

Universitas Katolik Indonesia (Unika) Santu Paulus  Ruteng menggelar seminar nasional dengan tema “Partisipasi Bermakna Pemimpin Muda

Editor: Hilarius Ninu
TRIBUNFLORES.COM/HO-IST
Universitas Katolik Indonesia (Unika) Santu Paulus  Ruteng menggelar seminar nasional dengan tema “Partisipasi Bermakna Pemimpin Muda” di Aula Gedung Utama Timur Unika Santu Paulus Ruteng yang menghadirkan  narasumber, Andi Susanto, Asisten Deputi Kepemimpinan Pemuda  Kemenpora RI dan Syahid Muhamad Muthahhari dari Lead Content Kitabisa. 

Laporan : Karno Dentius Oce, Mahasiswa Unika Santu Paulus Ruteng

TRIBUNFLORES.COM, RUTENG-Universitas Katolik Indonesia (Unika) Santu Paulus  Ruteng menggelar seminar nasional dengan tema “Partisipasi Bermakna Pemimpin Muda” di Aula Gedung Utama Timur Unika Santu Paulus Ruteng yang menghadirkan  narasumber, Andi Susanto, Asisten Deputi Kepemimpinan Pemuda  Kemenpora RI dan Syahid Muhamad Muthahhari dari Lead Content Kitabisa.

Rektor Universitas Katolik Indonesia Santu Paulus Ruteng, Dr. Agustinus Manfred Habur, Lic. Theol, dalam sambutanya  mengungkapkan, kehadiran Kementrian Pemuda dan Olahraga  adalah sebuah anugrah dan kehormatan bagi  Unika Santu  Paulus Ruteng. 

"Kami berharap, momentum ini, dapat menjadi titik tolak untuk meneguhkan komitmen kita bersama  untuk membangun  kepemimpinan yang  relevan dengan perencanaan," ujar Romo Manfred. 

Dalam seminar, Andi Susanto, Asisten Deputi Kepemimpinan Pemuda  Kemenpora RI  menegaskan, seorang pemimpin tidak harus menjadi pejabat, ketua organisasi atau ketua dalam lembaga. Berbicara kepemimpinan itu,  bagaimana menetes diri sendiri.

 

 

Baca juga: Panitia Wisuda Unika Santu Paulus Ruteng : Tidak Benar Kursi Kurang dan Anggaran 1 Miliar Lebih

 

 

 

 

 

 

"Pemimpin itu, bukan kita menyatakan diri kita tapi orang lain yang mengakui, mengapresiasi.
Lebih lanjut Andi Susanto menjelaskan Ada hal lain yang harus dimiliki dalam berbicara soal kepemimpinan dan diperlukan  untuk menjadi pemimpin, pertama Pengetahuan (yang kita didapatkan melalui pendidikan formal), kedua, Skill (beagaimana kita berkomunikasi, bersosialisai dengan manusia lain) ketiga, Attitude (karekter, sopan santu).

Orang yang tidak bisa menghargai orang lain itu,  tidak bisa dianggap sebagai pemimpin.
Pemimpin itu harus memahami dan  memberikan maanfaat kepada sekitarnya. Karena  kalau dia tidak bisa memahami kondisi di sekitarnya, dia tidak bisa memberikan ide yang dia punya, artinya idenya itu hanya untuk buat dirinya sendiri," paparnya.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved